Kapuas Diharapkan Kian Semarak dengan Tambahan Kapal Wisata
Pariwisata di Sungai Kapuas, Kota Pontianak, Kalimantan Barat, diharapkan semakin semarak dengan adanya tambahan kapal wisata yang baru.
Oleh
EMANUEL EDI SAPUTRA
·2 menit baca
KOMPAS/EMANUEL EDI SAPUTRA
Kapal Wisata KM Tepian Senghie di Kota Pontianak, Kalimantan Barat, Selasa (14/3/2023). Dengan adanya tambahan kapal wisata tersebut, diharapkan wisata Sungai Kapuas kian semarak.
PONTIANAK, KOMPAS — Pariwisata di Sungai Kapuas, Kota Pontianak, Kalimantan Barat, diharapkan semakin semarak dengan adanya tambahan kapal wisata yang baru. Pemerintah Kota Pontianak memberikan ruang kepada investor dan masyarakat untuk menjadikan Sungai Kapuas ruang kreatif dan produktif.
Sungai Kapuas di Kota Pontianak selama ini memiliki sejumlah kapal wisata milik masyarakat yang melayani wisatawan menyusuri Sungai Kapuas. Selasa (14/3/2023), kapal wisata baru, KM Tepian Senghie, diresmikan sehingga menambah jumlah kapal wisata di Sungai Kapuas.
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono saat meresmikan KM Tepian Senghie di Pelabuhan Senghie, Kota Pontianak, tepian Sungai Kapuas, Selasa, menuturkan, dengan diresmikannya kapal wisata yang baru tersebut, kini terdapat 22 kapal wisata di Sungai Kapuas Pontianak. Hal ini bisa semakin meningkatkan semangat bagi pariwisata di Pontianak untuk menyusuri Sungai Kapuas.
”Menyusuri Sungai Kapuas bisa dengan melihat kehidupan masyarakat di tepiannya serta menyaksikan matahari terbenam,” ujar Edi.
Pemerintah memberikan ruang kepada masyarakat ataupun investor untuk memanfaatkan Sungai Kapuas sebagai kegiatan kreatif yang bisa produktif. Dengan demikian, warga dan wisatawan dapat semakin senang ke Pontianak.
KOMPAS/EMANUEL EDI SAPUTRA
Peresmian kapal wisata KM Tepian Senghie, Kota Pontianak, Kalimantan Barat, Selasa (14/3/2023).
Ridwan (49), investor sekaligus pemilik KM Tepian Senghie, menyatakan, pihaknya ingin berkontribusi bagi kemajuan Kota Pontianak. Wisatawan dari daerah lain diharapkan bisa semakin tertarik datang ke Pontianak.
KM Tepian Senghie terbuat dari kayu ulin dan berkapasitas 150 orang. Kapal tersebut semula merupakan kapal barang, tetapi direstorasi menjadi kapal wisata. Operasional kapal pukul 16.00-21.00. Kapal setiap satu jam sekali akan membawa penumpang berangkat dari dermaga menyusuri Sungai Kapuas di Kota Pontianak.
”Tenaga kerja yang bekerja di kapal sekitar delapan orang. Kapal ini di dalamnya menyediakan makanan. Selain itu, kapal ini dilengkapi peralatan keselamatan,” ujarnya.
Ia melihat potensi Sungai Kapuas menjadi destinasi favorit banyak orang. Ia memulai usaha kapal wisata tersebut juga karena kecintaannya terhadap Pelabuhan Senghie. Ia tinggal di sekitar pelabuhan tersebut sejak kecil hingga kini.
Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata Kota Pontianak Rizal Muthahar menuturkan, dengan adanya tambahan kapal pariwisata, diharapkan membuat daya tarik wisatawan. Wisatawan bisa memilih.
KOMPAS/A HANDOKO
Sungai Kapuas membelah Kota Pontianak, Kalimantan Barat. Jembatan yang melintasinya menjadi salah satu infrastruktur penting bagi Pontianak dan Kalbar.
Saat bulan puasa, kawasan tepian Sungai Kapuas biasanya ramai dikunjungi warga. Apalagi, bulan puasa tahun ini Kampung Ramadhan akan didirikan di Alun Kapuas, yang berada di tepian Sungai Kapuas.
Konsul Malaysia di Pontianak Azizul Zekri, yang turut hadir dalam peresmian KM Tepian Senghie, menuturkan, ini merupakan produk pariwisata yang bisa dikembangkan. Wisatawan Malaysia tertarik dengan produk pariwisata tersebut.
”Ia berharap upaya seperti itu bisa diteruskan di masa yang akan datang, bahkan dikembangkan,” ujarnya.