Erupsi Gunung Merapi membuat peternak mengeluhkan kesulitan mendapatkan pakan ternak. Bantuan mengalir dari berbagai pihak.
Oleh
REGINA RUKMORINI, KRISTI DWI UTAMI
·4 menit baca
KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO
Warga membawa rumput untuk pakan ternak di Dusun Stabelan, Desa Tlogolele, Selo, Boyolali, Jawa Tengah, Senin (13/3/2023). Salah satu dusun terdekat dengan puncak Gunung Merapi itu kembali terguyur hujan abu akibat erupsi gunung tersebut sejak tiga hari terakhir.
MAGELANG, KOMPAS — Setelah masyarakat mengeluhkan kesulitan mendapatkan pakan ternak, bantuan pakan dari sejumlah pihak terus mengalir ke daerah-daerah terdampak abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi, Selasa (14/3/2023). Di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, mobil patroli di tiap-tiap kepolisian sektor turut disiagakan sebagai alat transportasi warga untuk mencari pakan ternak di lokasi yang tak terdampak abu vulkanik.
Kepala Kepolisian Resor Kota Magelang Komisaris Besar Ruruh Wicaksono mengatakan, mobil patroli tersebut tidak sekadar menjadi alat transportasi warga ke daerah yang tak terdampak hujan abu, tetapi juga dimanfaatkan sebagai pengangkut pakan ternak dari lokasi tertentu ke rumah mereka masing-masing.
”Dalam pelaksanaannya, warga bisa langsung dijemput dari rumah untuk kemudian mencari rumput bersama personel polisi atau mungkin mobil patroli dipakai sebagai sekadar alat pengangkut saja,” ujar Ruruh saat ditemui, Selasa.
Ruruh meminta tiap polsek untuk memetakan data, berapa jumlah warga yang memiliki ternak dan berapa orang yang perlu dibantu karena tidak memiliki kendaraan sendiri. Upaya membantu mencari pakan ini diharapkan dapat benar-benar membantu warga sehingga mereka tidak harus mengeluarkan tambahan biaya untuk membeli pakan ternak.
Menurut Ruruh, warga di lereng Gunung Merapi mendesak harus segera dibantu untuk mendapatkan pakan ternak. Sebab, pada kondisi sekarang, pakan berupa rumput di berbagai tempat di lereng gunung tidak bisa dikonsumsi ternak karena semuanya kotor terselimuti abu vulkanik.
KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO
Petani membersihkan lahannya dari abu vulkanik di Desa Tlogolele, Selo, Boyolali, Jawa Tengah, Senin (13/3/2023).
Sementara itu, bantuan-bantuan pakan terus berdatangan dari berbagai pihak, Selasa pagi. Saleh Gumbiro, Ketua Organisasi Pengurangan Risiko Bencana Banyurojo Volunteer (Bravo) di Desa Banyurojo, Kecamatan Mertoyudan, menyatakan, pihaknya sudah mengirimkan bantuan unit mobil pakan ternak untuk warga Dusun Babadan 1, Desa Paten, Kecamatan Dukun. Dusun Babadan 1 menjadi sasaran, prioritas utama untuk mendapatkan bantuan karena dusun tersebut menjadi pasangan desa bersaudara (sister village) dari Desa Banyurojo.
”Belum berperan menampung warga pengungsi dari Dusun Babadan 1, di tahapan ini, kami pun juga harus tetap peduli dan membantu mencukupi semua kebutuhan dari mereka, termasuk kebutuhan pakan ternak,” katanya.
Upaya penanggulangan bencana erupsi Gunung Merapi dibangun dengan konsep desa bersaudara atau sister village. Dalam konsep ini, setiap dusun di 19 desa yang berada dalam kawasan rawan bencana III di Kabupaten Magelang memiliki pasangan desa di zona aman yang nantinya akan menjadi tujuan mereka untuk mengungsi.
Adapun bantuan rumput yang disumbangkan tersebut didapatkan dari 1 hektar lahan milik seorang warga Desa Banyurojo, yang berlokasi di Desa Salamkanci, Kecamatan Bandongan. Jika kemudian warga Dusun Babadan I masih tetap kekurangan pakan ternak, Saleh mengatakan, pihaknya juga akan tetap siap mencarikan hijauan dari lahan-lahan milik warga lainnya.
KOMPAS/P RADITYA MAHENDRA YASA
Gumpalan awan panas dari guguran lavar pijar yang meluncur dari puncak Merapi setelah terjadinya erupsi tampak dari Desa Tunggularum, Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman, DIY, Selasa (14/3/2023). Guguran lava pijar pada pukul 05.59 tersebut dengan jarak luncur mencapai 1.600 meter ke arah Kali Krasak.
Sementara itu, bantuan pakan juga datang dari Kementerian Pertanian dan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Jateng, Selasa pagi. Kementan menyalurkan 21 ton pakan ternak berupa rumput untuk mencukupi kebutuhan pakan di tiga desa, yakni Desa Paten, Sengi, dan Krinjing. Adapun Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Jateng menyalurkan bantuan sebanyak 7 ton rumput untuk Desa Krinjing.
Ribuan ternak terdampak
Berdasarkan pendataan sementara dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Jateng, ada dua daerah yang melaporkan dampak hujan abu terhadap peternakan. Di Kabupaten Magelang, sebanyak 8.396 ternak terdampak. Adapun di Boyolali sebanyak 3.100 ternak terdampak.
”Terdampak yang dimaksud ini lebih kepada kesulitan mendapatkan pakan, bukan mati atau sakit. Sejauh ini tidak ada laporan terkait hewan ternak yang sakit atau mati karena erupsi Gunung Merapi yang terjadi sejak beberapa hari lalu,” tutur Sekretaris Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Jateng Ignatius Hariyanta Nugraha.
Selain rumput, para peternak yang terdampak juga diberi bantuan berupa pakan konsentrat. Pemberian pakan ternak akan terus dilakukan setidaknya hingga tiga hari ke depan.
KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO
Abu vulkanik dari Gunung Merapi menyelimuti kawasan Dusun Stabelan, di Desa Tlogolele, Selo, Boyolali, Jawa Tengah, Senin (13/3/2023).
Pada Selasa, bantuan pakan belum disalurkan ke Boyolali. Sebab, pemerintah setempat baru melaporkan jumlah kebutuhan pakan pada Selasa. Wilayah itu akan mulai disuplai bantuan pakan mulai Rabu (15/3/2023).
Hariyanta menambahkan, masyarakat tidak hanya bergantung pada bantuan pakan ternak dari pihak lain. Sebagian dari mereka memanfaatkan rumput atau tanaman yang telah dicuci bersih untuk pakan ternak mereka.
Sebelumnya, Suweno, koordinator petani dan peternak di Dusun Babadan I Desa Paten, Kecamatan Dukun, mengatakan, pada kondisi sekarang, kebanyakan warga terpaksa tetap mengambil rumput di lingkungan sekitar sebagai pakan ternak tanpa mencucinya terlebih dahulu (Kompas.id, 14/3).
”Kami terpaksa memberi ternak pakan yang kotor bercampur abu. Selain karena memang tidak ada rumput yang bersih, kami tidak mungkin mencuci hijauan terlebih dahulu karena air yang tersedia di rumah hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga saja,” ujarnya.