KTT ASEAN Momentum Perkenalkan Destinasi di Flores
Selama ini, keberadaan destinasi superprioritas Labuan Bajo belum memberi dampak berarti bagi wilayah lain di Pulau Flores. KTT ASEAN diharapkan menjadi momentum kebangkitan pariwisata Flores.
Oleh
FRANSISKUS PATI HERIN
·4 menit baca
KOMPAS/FRANSISKUS PATI HERIN
Pesona Pulau Padar di Kabupaten Manggarai Barat, NTT, Jumat (24/6/2022). Pulau tersebut dan Pulau Komodo biasanya menjadi satu paket wisata yang ditawarkan kepada wisatawan yang datang ke Labuan Bajo.
LABUAN BAJO, KOMPAS — Pulau Flores seluas 15.531 kilometer persegi dan beberapa pulau sekitarnya kaya akan berbagai jenis destinasi wisata. Momentum Konferensi Tingkat Tinggi Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (ASEAN) menjadi peluang untuk semakin memperkenalkan destinasi di Provinsi Nusa Tenggara Timur itu.
Menurut rencana, KTT ASEAN akan digelar di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Mei 2023 mendatang. Labuan Bajo berada di ujung barat Pulau Flores yang oleh pemerintah pusat telah ditetapkan sebagai destinasi superprioritas.
Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT Zeth Sony Libing, Jumat (10/3/2023), mengatakan, momentum tersebut tidak hanya untuk memperkenalkan Labuan Bajo, tetapi juga destinasi lain di Pulau Flores. ”Kalau Labuan Bajo sudah terkenal karena menjadi destinasi superprioritas,” ujarnya.
Penetapan destinasi superprioritas Labuan Bajo tidak lepas dari keberadaan komodo, reptil yang masih bertahan hidup dari zaman purba hingga saat ini. Komodo menjadi daya tarik. Rekor kunjungan tertinggi ke Labuan Bajo pada 2019, yakni 221.000 orang. Saat itu, pandemi Covid-19 belum merebak ke Indonesia.
KOMPAS/FRANSISKUS PATI HERIN
Anak komodo hendak naik ke atas pohon di Pulau Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, NTT, Jumat (24/6/2022). Anak komodo itu diperkirakan berumur 3 tahun.
Berdasarkan data Balai Taman Nasional Komodo, populasi komodo pada 2021 di Pulau Komodo 1.728 ekor, Pulau Rinca 1.385 ekor, Pulau Padar 19 ekor, Pulau Gili Motang 81 ekor, dan Pulau Nusa Kode 90 ekor. Total ada 3.303 ekor di dalam kawasan taman nasional.
Selain komodo, ada juga destinasi wisata lainnya di dalam taman nasional, yakni Pulau Padar yang indah dengan lekukan bukit, Pantai Pink dengan suguhan pasir berwarna, dan pesona bawah air.
Menurut Zeth, kali ini, Pemprov NTT akan lebih gencar mendorong promosi destinasi di sembilan kabupaten lain di Pulau Flores. Labuan Bajo menjadi pintu masuk dari sisi barat Pulau Flores untuk menjelajahi semua destinasi di sana.
Sebagai contoh, kampung adat Wae Rebo dan jejak manusia purba Homo Florensiensis di Kabupaten Manggarai, perkebunan kopi di Kabupaten Manggarai Timur, Kampung Adat Bena dan pusat kerajinan bambu di Kabupaten Ngada, dan Desa Wisata Pajoreja serta Gunung Ebulobo di Kabupaten Nagekeo.
Kapel Tuan Ana di Larantuka, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, Rabu (25/1/2023). Kapel itu dibuka pada saat Samana Santa atau pekan suci menjelang perayaan Paskah bagi umat Katolik.
Ada juga rumah pengasingan Presiden RI pertama Soekarno dan danau tiga warna Kelimutu di Kabupaten Ende, perkampungan tenun ikat di Kabupaten Sikka, kota beribu kapel di Kabupaten Flores Timur, deretan gunung api aktif serta pasar barter di Kabupaten Lembata, dan surga bawah air di Alor.
Pasokan lokal
Sejumlah pelaku usaha kecil, mikro, dan menengah berharap pasokan barang kebutuhan disuplai dari kabupaten lain di Pulau Flores. ”Jangan sampai daging ayam diambil dari Bali atau Jawa, padahal di Flores banyak usaha itu,” kata Roy (37), pengusaha ayam pedaging di Kabupaten Ngada.
Menurut dia, selama ini pasokan bahan kebutuhan ke Labuan Bajo dimonopoli pihak tertentu dari luar daerah. Hal itu yang membuat keberadaan destinasi superprioritas itu belum memberikan efek berarti bagi daerah sekitar.
Selama ini pasokan bahan kebutuhan ke Labuan Bajo dimonopoli oleh pihak tertentu dari luar daerah. Hal ini yang membuat keberadaan destinasi superprioritas itu belum memberikan efek berarti bagi daerah sekitar.
Mama Tina (55), penenun dari kampung Bena, Kabupaten Ngada, berharap suvenir bagi para tamu asing pada saat KTT ASEAN agar diambil dari semua wilayah di Pulau Flores. ”Jangan sampai hanya kelompok tertentu yang urus barang ini,” ujarnya.
KOMPAS/FRANSISKUS PATI HERIN
Mandor, sebutan bagi petugas pasar, meniup pluit sebagai tanda dimulainya proses tukar-menukar barang di pasar barter Desa Wulandoni, Kecamatan Wulandoni, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur, Sabtu (28/1/2023). Berdasarkan sejarah lokal, pasar barter itu sudah ada sejak 1837.
Seperti diberitakan sebelumnya, diperkirakan 1.000-1.500 tamu asing bakal menghadiri KTT tersebut. Tamu asing dimaksud berasal dari 11 negara anggota ASEAN.
Mengutip laman resmi Kementerian Sekretariat Negara RI, penyelenggaraan KTT ASEAN 2023 ini pada saat periode keketuaan Indonesia di ASEAN yang dimulai pada 1 Januari 2023 hingga 31 Desember 2023. Sejak ASEAN berdiri pada 1967, Indonesia sudah memegang keketuaan beberapa, yakni pada 1976, 1996, 2003, 2011, dan kini 2023.
Keketuaan Indonesia pada 2023 mengangkat tema ”ASEAN Matters: Epicentrum of Growth”. ASEAN diharapkan memainkan peran sebagai pusat pertumbuhan dan menjadi jangkar kestabilan serta kemakmuran regional Indo-Pasifik. Jumlah penduduk menjadi salah satu kekuatan. Total penduduk di semua negara anggota ASEAN tahun 2022 lebih kurang 685 juta jiwa.
Dikatakan pula bahwa tantangan dunia saat ini sangat kompleks baik dari segi geopolitik, keamanan, maupun ekonomi. ASEAN dapat mengambil peran dalam kompleksitas persoalan global itu.