Pemangku kebijakan di Kota Pontianak, Kalimantan Barat, mulai mengantisipasi potensi kebakaran lahan. Sebab, jika dalam beberapa minggu ke depan cuaca panas, hal itu rentan memicu terjadinya kebakaran.
Oleh
EMANUEL EDI SAPUTRA
·3 menit baca
KOMPAS/EMANUEL EDI SAPUTRA
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono bersama instansi terkait meninjau kesiapan sarana prasarana pencegahan kebakaran lahan dalam apel di halaman Kepolisian Resor Kota Pontianak, Kalimantan Barat, Selasa (7/3/2023).
PONTIANAK, KOMPAS — Pemangku kebijakan di Kota Pontianak, Kalimantan Barat, jauh-jauh hari mengantisipasi potensi kebakaran lahan. Antisipasi dilakukan mulai dari pencegahan hingga penyiapan sarana dan prasarana.
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono, saat kegiatan Apel Antisipasi Karhutla di halaman Kepolisian Resor Kota Pontianak, Selasa (7/3/2023), menuturkan, sekarang sebetulnya masih musim hujan. Namun, belajar dari kejadian pada pengalaman sebelumnya, kebakaran di sejumlah lahan gambut terjadi pada Februari setelah tiga minggu tidak turun hujan.
”Jika seminggu atau lebih cuaca panas, rentan terjadi kebakaran,” ungkap Edi.
Pada Februari lalu, kebakaran lahan gambut terjadi di enam lokasi di Kota Pontianak dengan luas sekitar 20 hektar. Pemerintah Kota Pontianak bahkan harus menyegel lima lahan yang terbakar.
Kebakaran lahan yang selama ini terjadi di Kalbar hampir dapat dipastikan dipicu kesengajaan warga. Mereka membakar lahan dengan alasan untuk membersihkan lahan. Untuk mencegah kebakaran hebat kembali terjadi saat cuaca panas di bulan-bulan tertentu, sejumlah upaya harus dilakukan jauh-jauh hari.
KOMPAS/EMANUEL EDI SAPUTRA
Sejumlah perlengkapan antisipasi kebakaran lahan dari berbagai instansi terkait dalam apel antisipasi kebakaran lahan di Kota Pontianak, Kalimantan Barat, Selasa (7/3/2023).
Upaya preventif lainnya terus dilakukan, yakni berupa sosialisasi, memasang spanduk peringatan, dan patroli. Patroli dilakukan baik pada siang maupun malam. Cuaca panas terutama perlu diwaspadai pada akhir Maret hingga April. Selain itu, cuaca panas juga diperkirakan terjadi pada Agustus-September.
Pencegahan penting dilakukan karena begitu terjadi kebakaran lahan di saat cuaca panas, api akan sulit dipadamkan. Saat muncul asap di lokasi, sesegera mungkin dipadamkan. Jika hal ini bisa dilakukan dengan efektif, kebakaran lahan sebagaimana terjadi pada Februari lalu tidak akan terulang.
”Kota Pontianak memiliki luas gambut sekitar 70 hektar yang sebagian besar tersebar di Kecamatan Pontianak Selatan dan Kecamatan Pontianak Utara,” ujar Edi.
Kepala Kepolisian Resor Kota Pontianak Komisaris Besar Adhe Hariadi menuturkan, pihaknya saat ini sedang melaksanakan Operasi Bina Karuna dalam rangka mencegah kebakaran lahan. Tujuan operasi tersebut ialah melaksanakan sosialisasi kepada masyarakat untuk tidak membakar lahan.
Sosialisasi dilakukan setiap hari dengan melibatkan 75 personel dari Polresta Pontianak. Ada juga personel dari unsur TNI, kelurahan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), masyarakat peduli api, dan pemadam kebakaran yang dilibatkan.
Catatan Kompas, kebakaran lahan bulan lalu terjadi di sejumlah daerah di Kalbar. Kebakaran lahan gambut sekitar 2 hektar terjadi di Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, Jumat (10/2). Kabupaten Kubu Raya memiliki gambut terluas di Kalbar, yakni 521.517,17 hektar.
KOMPAS/EMANUEL EDI SAPUTRA
Pemadaman kebakaran lahan gambut di Sungai Raya Dalam, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, Jumat (10/2/2023).
Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I Supadio Pontianak Nanang Buchori, dalam paparannya saat pertemuan pencegahan karhutla di Kantor Gubernur Kalbar, 1 Maret lalu, menuturkan, La Nina menuju fase netral periode Februari-Maret 2023. Ada potensi munculnya El Nino Lemah pada Juli-September 2023.
Terkait prakiraan hujan dasarian Maret 2023 tepatnya dasarian I, yakni 1-10 Maret, sifat hujan secara umum di atas normal. Kemudian pada dasarian II, yaitu 11-20 Maret, sebagian kabupaten/kota Mempawah, Sambas, Singkawang, Bengkayang, Kubu Raya, Ketapang, sifat hujannya di bawah normal. Pada Dasarian III, yaitu 21-31 Maret, sebagian kabupaten/kota Sambas dan Sekadau, sifat hujan secara umum normal.