Gelombang Tinggi Hambat Pelayaran, Pemerintah Kepri Jamin Pasokan Pangan
Transportasi laut menuju Anambas dan Natuna, Kepulauan Riau, terganggu akibat ketinggian gelombang mencapai 4-6 meter. Hal ini dikhawatirkan turut mengganggu pasokan bahan pangan bagi warga di pulau-pulau terluar.
Oleh
PANDU WIYOGA
·2 menit baca
BATAM, KOMPAS — Gelombang setinggi 4-6 meter yang terjadi di Anambas dan Natuna, Kepulauan Riau, membuat sejumlah jadwal pelayaran kapal ditunda. Pemerintah Provinsi Kepri menyatakan, terhambatnya transportasi laut itu belum sampai mengganggu pasokan pangan untuk warga di pulau-pulau terluar.
General Manager PT Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry Persero Batam Marsadik, Selasa (28/2/2023), mengatakan, pelayaran dari Pulau Bintan menuju Anambas, Natuna, dan Kalimantan Barat ditunda karena gelombang tinggi. Dua kapal yang ditunda berlayar adalah Kapal Motor Penumpang (KMP) Bahtera Nusantara 01 dan KMP Nusantara Bahtera 03.
”Penundaan jadwal pelayaran itu diinfokan kepada calon penumpang di loket penjualan tiket. Sementara ini memang belum ada penjualan tiket yang dilakukan,” kata Marsadik.
Penundaan sejumlah jadwal pelayaran kapal tersebut diprediksi berlangsung selama satu minggu menaati perintah Balai Pengelola Transportasi Daerah Wilayah IV Riau dan Kepri. Hal itu sesuai dengan peringatan tinggi gelombang yang dikeluarkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika.
Prakirawan Stasiun Metereologi Kelas I Hang Nadim Batam Riska Manurung mengatakan, gelombang di perairan Natuna dan Anambas saat ini berada di level amat tinggi, yakni 4-6 meter. Ia mengimbau agar nelayan dan pengguna transportasi laut mewaspadai hal tersebut.
Gangguan transportasi laut akibat cuaca buruk pernah mengakibatkan kelangkaan sejumlah bahan pokok di Natuna. Pada Maret 2022, harga minyak goreng di Natuna melambung dari Rp 15.000 per liter menjadi Rp 25.000 per liter.
Pada 27 Februari, Gubernur Kepri Ansar Ahmad mengatakan, pasokan bahan pangan untuk warga Kepri mencukupi. Sejumlah langkah telah diambil pemerintah provinsi untuk mengantisipasi kelangkaan bahan pangan saat cuaca buruk dan masa menjelang Idul Fitri.
Ansar mengatakan, kelangkaan minyak goreng sudah diatasi. Saat ini, yang menjadi fokus adalah ketersediaan daging.
”Menurut rencana, forum komunikasi pimpinan daerah akan mengadakan rapat koordinasi terkait ketersediaan bahan pangan pada 7 Maret mendatang,” ujar Ansar.