PLN Mobile Solusi Gangguan Listrik di Pulau Terluar NTT
Aplikasi PLN Mobile sangat membantu masyarakat di pulau-pulau terluar di NTT. Mereka tidak harus datang lagi ke kantor PLN yang jauh dari desa.
Oleh
KORNELIS KEWA AMA
·4 menit baca
DOKUMEN HUMAS PLN
Siswa SMAN 1 Rote Ndao berfoto bersama petugas PLN seusai sosialisai penggunaan aplikasi PLN Mobile di sekolah itu. Mereka adalah siswa dari desa-desa terluar di pulau itu. Melalui mereka, aplikasi ini bisa membantu masyarakat desa-desa terpencil di pulau itu.
KUPANG, KOMPAS — Kehadiran PLN Mobile mampu mengatasi gangguan listrik PLN di sejumlah pulau terluar di Nusa Tenggara Timur. Konsumen tidak lagi harus datang ke kantor PLN yang jauh dari desa, tetapi cukup dengan layanan aplikasi PLN Mobile,
Petugas segera mungkin mendatangi pulau itu. PLN terus melakukan sosialisasi aplikasi PLN Mobile kepada warga pulau terluar, terutama siswa SMA, yang dinilai lebih cepat paham. PLN terus memberi layanan premium kepada pelanggan.
Memperkenalkan aplikasi PLN Mobile ini, sejumlah petugas PLN di setiap unit layanan pelanggan (ULP) mendatangi sejumlah SMA di pulau itu. Mereka melakukan sosialisasi bagaimana menghadirkan aplikasi PLN Mobile dan mengoperasikan aplikasi itu pada saat ada kebutuhan terkait layanan PLN, terutama pengaduan gangguan listrik.
Kegiatan ini diapresiasi sejumlah SMA di pulau terluar tempat PLN menjalankan program Goes to School. Kepala SMASwasta Lamaholot, Adonara, Flores Timur, Stefanus Boleng, misalnya, menyampaikan terima kasih kepada PLN yang telah hadir di sekolah itu. Aplikasi PLN Mobile sudah sekitar enam tahun diluncurkan, tetapi masih banyak warga perdesaan, terutama di pulau terluar, yang belum memahami itu.
”Melalui aplikasi ini, masyarakat di desa-desa pedalaman di pulau ini bisa terbantu. Mereka tidak harus datang ke kantor PLN terdekat atau menyeberangi lautan untuk menyampaikan gangguan pemadaman atau keperluan lain. Kini, mereka sudah bisa menggunakan aplikasi PLN Mobile, petugas langsung datang ke titik gangguan,” kata Stefanus di Adonara, Rabu (22/2/2023).
Seorang petugas PLN dari unit layanan pelanggan Rote Ndao menjelaskan kepada para siswa soal penggunaan aplikasi PLN Mobile. Masih banyak warga desa, terutama orangtua, tidak paham soal ini. Sosialisasi yang tepat ditujukan kepada siswa SMA yang sudah terbiasa mengoperasikan ponsel pintar.
Akan tetapi, aplikasi ini juga sangat tergantung pada kepemilikan telepon pintar, pulsa data, dan jaringan internet. Saat listrik padam, jaringan internet Telkomsel pun sering terganggu. ”Mungkin bisa dicarikan solusi soal ini,” katanya.
Kembali ke sekolah
Kegiatan yang sama dilakukan tim PLN ULP Rote Ndao. Saat Goes to School di SMAN 1 Rote Barat Laut, tim mendapatkan sejumlah pengalaman kemudahan mengakses layanan PLN dari para siswa. Melinda Nggili (16), salah satu dari 68 siswa yang hadir dalam kesempatan itu, mengatakan,dengan PLN Mobile, orangtuanya tidak perlu lagi ke kantor PLN yang jaraknya hampir 30 kilometer untuk menyampaikan pengaduan.
Menurut Nggili, orangtua kurang paham soal gawai. Ini salah satu alasan untuk membantu mengoperasikan aplikasi PLN Mobile. Apalagi, mereka biasa menyampaikan sejumlah keluhan saat ada gangguan PLN di rumah meski harus menempuh perjalanan puluhan kilometer menuju kantor PLN.
”Melaporkan masalah itu mengabiskan waktu, tenaga, dan ongkos angkut yang tidak sedikit. Sekarang tidak perlu ke kantor PLN. Saya membantu orangtua mengajukan pengaduan itu dari rumah, petugas akan datang,” ujarnya.
Nggili juga menyampaikan, dengan adanya PLN Mobile, ia bisa membeli pulsa listrik dari rumah ketika meteran listrik sudah memberi aba-aba pulsa akan habis. Tidak ada kesulitan melakukan pengisian token listrik melalui aplikasi PLN Mobile. Tidak perlu ke kios atau tempat pengisian pulsa listrik yang jaraknya cukup jauh. Di permukiman terpencil, umumnya rumah-rumah sangat berjauhan, termasuk kios penjualan token listrik.
Seorang petugas PLN memperlihatkan penggunaan PLN Mobile di kalangan pelanggan di NTT.
Namun, beberapa siswa mengaku baru pertama mengunduh aplikasi PLN Mobile setelah ada sosialisasi di sekolah itu. Fitur layanan itu makin banyak dikenal para siswa pedalaman. Mereka cukup cepat memahami aplikasi ini setelah diberi petunjuk oleh petugas PLN.
Pengalaman itu pun dibagikan kepada anggota keluarga. Mona Ndun (16), teman Nggili, misalnya, mengatakan, dirinya tidak selalu di rumah saat listrik mengalami gangguan. ”Harus ada beberapa anggota keluarga yang paham menggunakan aplikasi PLN Mobile ini,” kata Mona.
Markus Njara (16), siswa SMA Raijua. Pulau Raijua, salah satu pulau kecil terluar di selatan Indonesia,mengatakan baru memahami aplikasi PLN Mobile ini. Orang tua tidak harus datang ke kantor PLN melaporkan gangguan listrik, pengisian token, atau kebutuhan lain terkait PLN.
Mungkin bisa dicarikan solusi soal ini.
Manajer PLN ULP Ruteng Muhammad mengatakan, transaksi energi listrik pada layanan perdana RS Pratama Reo di Kecamatan Reok, Kabupaten Manggarai, telah berhasil. Kehadiran daya listrik 240.000 VA ini diharapkan dapat mendorong pelayanan kesehatan yang jauh lebih baik daripada sebelumnya di rumah sakit itu.
Siswa SMP Kristen Cahaya Kasih Sumba Barat Daya memegang laptop bantuan PLN NTT bersama para guru di sekolah itu, Senin (14/6/2022), Tambolaka, Sumba Barat Daya.
Kehadiran PLN dengan daya 240.000 VA ini diharapkan tidak saja berdampak positif bagi pelayanan rumah sakit, tetapi juga bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar rumah sakit. Tentu masyarakat memanfaatkan kesempatan ini untuk berjualan siang dan malam hari di sekitar rumah sakit, juga melakukan usaha-usaha ekonomi yang lain.
Kepala Dinas Kesehatan Manggarai Bartolomeus Hermopan mengatakan, meski sudah rampung 100 persen, rumah sakit itu belum bisa beroperasi untuk pelayanan publik. Pemerintah daerah masih menunggu perizinan lingkungan hidup dan teknis.
Ia berharap semua perizinan bisa terbit pertengahan 2023 sehingga rumah sakit ini bisa segera melakukan pelayanan kepada masyarakat.
”Tenaga kesehatan dan fasilitas pendukung lain sudah siap. Tinggal menunggu perizinan itu. Jika perizinan lebih cepat terbit, itu jauh lebih baik,” katanya.