Tiga Hari Berjalan, Vaksin Penguat Kedua Warga Kaltim Mencapai 10,75 Persen
Tiga hari berjalan, vaksinasi penguat kedua di Kaltim sudah 10,75 persen dari target. Warga diminta aktif mendaftarkan diri guna mencegah tingkat keparahan saat terpapar Covid-19 varian baru.
Oleh
SUCIPTO
·3 menit baca
SUCIPTO
Petugas menyuntikkan vaksin kepada warga di Gedung Dome Balikpapan Sport and Convention Center, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, Selasa (27/4/2021).
BALIKPAPAN, KOMPAS — Vaksin booster atau penguat kedua di Kalimantan Timur mulai diberikan kepada warga sambil menyelesaikan pemberian vaksin terbaru itu ke tenaga kesehatan. Warga diminta memanfaatkan vaksin ini guna mencegah risiko keparahan jika terpapar Covid-19 tipe baru yang sulit diprediksi.
Vaksin penguat kedua ini diberikan kepada warga mulai 24 Januari 2023. Berdasarkan catatan Dinas Kesehatan Kalimantan Timur, saat ini cakupan vaksinasi penguat kedua sudah mencapai 10,75 persen atau 23.410 orang.
”Stok vaksin booster kedua sudah dikirim ke seluruh kabupaten dan kota. Mulai hari ini mudah-mudahan sudah berjalan di 10 kabupaten/kota di Kaltim,” ujar Kepala Dinkes Kaltim Jaya Mualimin, Jumat (27/1/2023).
Vaksinasi penguat kedua bagi warga ini berjalan sambil pemerintah setempat menyelesaikan vaksinasi penguat kedua bagi tenaga kesehatan Kaltim. Bagi tenaga kesehatan, vaksinasi terbaru itu sudah dimulai sejak tahun lalu. Dari target 28.218 tenaga kesehatan, vaksinasi sudah mencapai 65,03 persen atau 18.351 jiwa.
Jaya mengatakan, bagi warga yang sudah mendapat suntikan vaksin penguat pertama sedikitnya enam bulan lalu, bisa mendaftar untuk vaksin penguat kedua. Warga bisa mendaftar ke rumah sakit, puskesmas, atau titik vaksin massal yang dilakukan di setiap kabupaten dan kota.
Petugas memasukkan cairan vaksin Covid-19 ke dalam jarum suntik di Gedung Dome Balikpapan Sport and Convention Center, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, Selasa (27/4/2021).
Adapun bagi warga yang belum menyelesaikan vaksin tahap satu, dua, dan tiga, masih bisa mendapatkan vaksin tersebut sesuai jadwal yang ditentukan pemerintah daerah masing-masing. Jaya menambahkan, vaksin penguat kedua ini merupakan upaya pemerintah untuk menguatkan imun warga di tengah pelonggaran kegiatan.
Sebab, meskipun jumlah kasus harian Covid-19 sudah relatif kecil, munculnya tipe baru sulit diprediksi. ”Untuk itu, vaksin booster penting untuk mencegah tingkat keparahan saat warga terpapar Covid-19,” katanya.
Varian Kraken
Sebelumnya, seorang warga negara asing (WNA) dari Polandia dikabarkan terindikasi virus Covid-19 varian XBB.1.5 atau Kraken pada 7 Januari di Balikpapan. Pekerja di sektor minyak dan gas bumi tersebut diisolasi di hotel. Otoritas kesehatan setempat kemudian mengirim sampel dari WNA tersebut ke laboratorium Universitas Mulawarman, Samarinda.
”Hasil whole genome sequencing (WGS) keluar tanggal 19 Januari. Hasilnya positif varian Kraken,” ujar Kepala Kantor Karantina Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Balikpapan Zaenul.
Petugas menata sampel tes cepat antigen para pengemudi yang menuju Balikpapan, Kalimantan Timur, di posko pemeriksaan transportasi darat dan penegakan protokol kesehatan Covid-19 di Kilometer 13 Kota Balikpapan, Senin (25/1/2021).
Saat menjalani karantina, pada 18 Januari 2023, hasil tes reaksi berantai polimerase (PCR) WNA itu negatif. Namun, ia diminta tetap melanjutkan isolasi sambil memastikan hasil WGS. Ia kemudian dites PCR kembali pada 23 Januari 2023 dengan hasil negatif.
”Tanggal 24 Januari yang bersangkutan sudah bisa bekerja di sekitar Selat Makassar,” kata Zaenul.
Kepala Dinkes Kota Balikpapan Andi Sri Juliarty mengatakan, pihaknya sudah memeriksa kontak erat WNA tersebut dan hasilnya negatif. Ia mengimbau warga bisa segera menyelesaikan seluruh rangkaian vaksin pertama hingga keempat. Di Balikpapan, kata Sri, warga bisa mendaftar vaksin ke puskesmas terdekat.
”Untuk booster kedua, sudah kami laksanakan dua kali pada Rabu (25/1/2023) dan Jumat ini di Gedung Parkir Klandasan. Untuk jadwal selanjurnya, warga bisa memantau media sosial Dinkes Kota Balikpapan,” katanya.