Belum Tentu Maju Pilgub 2024, Ridwan Kamil Berpesan Jaga Persatuan
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil belum memutuskan akan maju dalam pemilihan kepala daerah 2024. Namun, politisi Golkar itu meminta masyarakat menjaga persatuan.
Oleh
ABDULLAH FIKRI ASHRI
·3 menit baca
CIREBON, KOMPAS – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil belum memutuskan akan maju dalam pemilihan kepala daerah 2024. Politisi Golkar itu pun mengimbau masyarakat agar menjadikan pemilihan umum serentak nanti sebagai pesta demokrasi, bukan ajang pertengkaran.
Menjelang tahun politik pada 2024, politisi yang akrab dipanggil Emil itu mengakui telah mendengar sejumlah nama yang ingin maju dalam pemilihan kepala daerah. Akan tetapi, ia belum dapat memastikan ikut dalam kontestasi tersebut meskipun telah bergabung dengan Partai Golkar pekan lalu.
”Pilgub (pemilihan gubernur), saya juga belum tahu apakah maju lagi atau tidak di 2024 nanti,” ucap Emil saat bertemu sejumlah tokoh masyarakat di Kantor Bupati Cirebon, Jawa Barat, Rabu (25/1/2023). Dalam acara itu, turut hadir Bupati Cirebon Imron dan perwakilan sejumlah organisasi masyarakat.
Emil tidak menjabarkan alasannya belum memutuskan akan ikut Pilkada Jabar. Padahal, sejak masuk Golkar, Emil yang langsung mendapat jabatan baru sebagai wakil ketua umum bidang penggalangan pemilih berpeluang diusung kembali sebagai calon Gubernur Jabar atau daerah lain. Golkar akan mempertimbangkan aspek elektabilitas hingga kinerja (Kompas.id, 20/1/2023).
Dalam acara di Cirebon, Emil juga meminta masyarakat tetap menjaga persatuan menjelang pemilu serentak tahun 2024. ”Saya titip, jangan banyak bertengkar. Caranya, dimulai dari hati-hati mengonsumsi informasi,” ungkapnya.
Menurut Emil, hoaks di media sosial kerap memicu pertengkaran antarwarga. Terlebih lagi saat memasuki tahun politik seperti pilkada dan pilpres. Tim Jabar Saber Hoaks, misalnya, mencatat, hoaks saat Pilpres 2019 mencapai 1.432 konten. Padahal, pada tahun 2018, hanya tercatat 140 hoaks.
”Hoaks paling banyak itu di tahun Pilpres 2014 dan 2019. Sekarang mau (Pemilu) 2024, saya pastikan hoaks naik,” ucap mantan Wali Kota Bandung tersebut. Oleh karena itu, selain membuat Jabar Saber Hoaks untuk mencegah penyebaran hoaks, ia juga mengimbau warga tetap waspada.
Pemilik 19,8 juta pengikut di Instagram itu juga mengingatkan warga agar tidak menyebarkan berita atau konten yang belum bisa dipertanggungjawabkan atau tidak terbit di media massa. ”Pemilu itu harus jadi pesta demokrasi dengan kampanye positif. Bukan yang negatif atau aib,” ujarnya.
Profesor Komunikasi Politik Universitas Pendidikan Indonesia Karim Suryadi menilai, secara realistis, masuknya Emil ke Golkar dapat mengamankan jabatannya sebagai gubernur untuk periode kedua. Selain punya kapasitas, dia menyebut, Emil juga sangat dekat dengan kaum milenial.
Meski demikian, menurut Karim, keputusan Emil maju dalam Pilgub Jabar bakal bergantung pada mekanisme internal Partai Golkar. ”Terlepas dari itu, pesan menjaga persatuan dari Kang Emil merupakan hal klise dan umum, tetapi sangat penting saat pemilu atau pilpres,” ungkap Karim.
Ia menambahkan, pelaksanaan Pemilu 2024 harus tetap dalam koridor menjaga NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika. ”Narasi persatuan ini penting karena ada elite yang cenderung munafik. Mereka meminta rakyat bersatu, tapi membuat narasi pecah belah, seperti cebong dan kampret. Ini tidak boleh terulang,” tutur Karim.
Hoaks paling banyak itu di tahun Pilpres 2014 dan 2019. Sekarang mau (Pemilu) 2024, saya pastikan hoaks naik.