Vaksin ”Booster” Kedua Jateng Dimulai, Sepi Peminat dan Capaian Timpang
Program vaksinasi penguat dosis kedua di Jateng dimulai saat capaian vaksinasi penguat dosis pertama masih kurang dari 30 persen. Jumlah capaian akan digenjot agar masyarakat terlindungi dari Covid-19.
Oleh
KRISTI DWI UTAMI
·3 menit baca
KOMPAS/KRISTI DWI UTAMI
Pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah mengikuti vaksinasi di rest area atau tempat istirahat Kilometer 260 Banjaratma, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, Kamis (2/12/2021).
SEMARANG, KOMPAS — Vaksinasi penguat dosis kedua untuk masyarakat umum mulai dilakukan di sejumlah kabupaten/kota di Jawa Tengah, Selasa (24/1/2023). Hingga kini capaian antara vaksinasi primer dan vaksinasi penguat di Jateng masih timpang. Padahal, vaksinasi penguat dinilai penting untuk menghadapi kemungkinan mutasi Covid-19 ke depannya.
Vaksinasi booster atau penguat dosis kedua untuk masyarakat umum digelar di sejumlah titik di Kota Semarang pada Selasa. Sasaran dalam program vaksinasi dosis penguat kedua merupakan warga berusia 18 tahun ke atas, sudah menjalani vaksin penguat dosis pertama setidaknya enam bulan sebelumnya, dan dalam kondisi sehat.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang M Abdul Hakam optimistis program vaksinasi penguat dosis kedua di wilayahnya akan berjalan dengan baik. Stok vaksin yang ada juga disebut Hakam cukup. ”Stok vaksin yang ada hari ini sebanyak 4.566 dosis vaksin Pfizer dan sebanyak 530 dosis vaksin Indovac,” ucap Hakam, Selasa.
Sebelumnya, program vaksinasi penguat dosis kedua telah dilakukan kepada para tenaga kesehatan di Kota Semarang, yakni pada pertengahan 2022. Hingga Selasa, sebanyak 18.789 tenaga kesehatan tercatat telah disuntik vaksin Covid-19 dosis keempat.
Di Kota Tegal, pelayanan vaksinasi dosis keempat mulai dibuka Selasa di delapan puskesmas yang ada di wilayah tersebut. Kendati sudah disosialisasikan sejak beberapa hari terakhir, program pelayanan vaksinasi dosis penguat kedua Kota Tegal sepi peminat. Di Puskesmas Bandung, misalnya, tidak ada orang yang datang untuk menjalani vaksinasi dosis kedua pada Selasa pagi hingga siang.
KOMPAS/KRISTI DWI UTAMI
Petugas kesehatan mengecek tekanan darah calon penerima vaksin di tempat wisata vaksinasi Pantai Alam Indah Kota Tegal, Jawa Tengah, Minggu (5/9/2021).
”Ke depan kami akan terus menggencarkan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat supaya mereka sadar akan pentingnya vaksinasi booster,” kata Subkoordinator Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Kota Tegal W Dewi saat dihubungi Selasa.
Sementara itu, di Kabupaten Batang, sosialisasi terkait dengan vaksinasi dosis keempat juga telah digencarkan kendati belum dimulai pada Selasa. Rencananya program vaksinasi penguat dosis kedua dengan sasaran masyarakat umum akan digelar di sejumlah puskesmas di Batang mulai Rabu (25/1/2023). Tak hanya warga yang akan menjalani vaksinasi penguat kedua, warga yang baru akan menjalani vaksin penguat pertama ataupun vaksin pertama dan kedua juga akan dilayani.
”Masih ada sejumlah warga yang bahkan belum menjalani vaksin primer, yakni vaksin dosis satu dan dua. Dengan demikian, kami dorong masyarakat untuk segera melakukan vaksinasi untuk memperkuat imunitas tubuh terhadap Covid-19,” ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Batang Yuli Suryandaru.
Hingga Selasa capaian vaksinasi Covid-19 primer atau dosis pertama dan kedua di Kabupaten Batang sebesar 79,31 persen dan 65,75 persen. Sementara itu, capaian vaksin penguat dosis pertama sebesar 8,20 persen dan penguat kedua sebesar 1,59 persen.
KOMPAS/KRISTI DWI UTAMI
Warga berfoto seusai disuntik vaksin Covid-19 di Dinas Kesehatan Kota Tegal, Jawa Tengah, Jumat (16/4/2021) malam. Selama Ramadhan, Dinas Kesehatan Kota Tegal melayani vaksinasi malam hari mulai pukul 19.00-21.00. Layanan ini diberikan kepada warga yang tidak bisa mengikuti vaksinasi pada siang hari.
Di Jateng, total ada sekitar 27 juta masyarakat umum yang menjadi sasaran dalam program vaksinasi penguat. Namun, hingga kini capaian vaksinasi dosis penguat, baik penguat pertama maupun kedua, masih kurang dari 30 persen. Kondisi itu dinilai timpang dengan capaian vaksinasi primer yang sudah di atas 70 persen.
”Masih banyak masyarakat yang merasa belum perlu mendapatkan vaksin booster. Mereka baru akan mencari vaksin booster ketika akan bepergian ke luar pulau atau luar negeri,” tutur Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Jateng Atin Suhesti.
Masih banyak masyarakat yang merasa belum perlu mendapatkan vaksin booster.
Atin berharap masyarakat bisa segera sadar akan pentingnya menjalani vaksinasi penguat untuk melindungi diri dari Covid-19 yang memiliki kemungkinan akan terus berkembang. Kendati penyebaran Covid-19 tergolong terkendali, Indonesia masih belum sepenuhnya bebas dari Covid-19. Status pandemi juga belum dicabut.
”Untuk itu, kita masih harus tetap menerapkan protokol kesehatan dengan memakai masker, menjaga kebersihan tangan, dan menjaga jarak. Selain itu, vaksinasi juga harus kita lakukan, termasuk vaksin booster. Dengan demikian, kita bisa terlindungi dari dampak buruk Covid-19,” tuturnya.