Lima Tewas akibat Kecelakaan Lalu Lintas di Pangkep
Polisi masih menyelidiki penyebab kecelakaan tunggal di jalan poros Makassar-Parepare yang menewaskan lima orang. Kemungkinan cuaca buruk menyebabkan kecelakaan itu.
Oleh
RENY SRI AYU ARMAN
·2 menit baca
MAKASSAR, KOMPAS — Kecelakaan tunggal melibatkan Toyota Calya bernomor polisi DP 1319 JH di Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan, Kamis (5/1/2023). Lima dari enam penumpang mobil itu tewas di lokasi kejadian.
Lima tewas adalah M Nasir pengemudi mobil, Madarensiwati Palallo (31), Salmawati Palallo, Aralfa Gevariel Maheza Dualembang (3), dan Rezki Saputra. Penumpang selamat adalah Hery Dualembang (31). Semua korban berada di RSUD Pangkep.
Penyebab kecelakaan masih diselidiki polisi. Namun, diduga disebabkan cuaca buruk. Saat itu, Pangkep diguyur hujan deras.
Kendaraan diduga mengalami kecelakaan setelah menabrak pohon dan terperosok ke saluran air besar. Saat itu, tinggi air dalam saluran itu sekitar 3 meter.
”Kami belum meminta keterangan korban selamat. Dia masih dirawat. Mungkin hujan deras yang menghalangi pandangan atau jalan licin. Ada bekas terkelupas di pohon yang menguatkan dugaan mobil menabrak pohon sebelum jatuh ke parit besar,” kata Ajun Komisaris Ida Ayu Made Ari Suastini, Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Pangkep.
Kecelakaan ini terjadi di jalan Poros Makassar-Parepare, tepatnya di Kelurahan Bontomatene, Kecamatan Segeri, Pangkep, sekitar pukul 05.15 Wita.
Saat itu, mobil bergerak dari arah utara ke selatan. Kendaraan menabrak sebuah pohon di bagian kiri bahu jalan dan masuk ke parit.
Sejak akhir Desember 2022, cuaca ekstrem terjadi di Sulsel. Dampaknya seperti longsor dan banjir.
Di Gowa dan Maros, longsor tidak hanya menimpa rumah warga, tapi juga kendaraan yang melintas. Sebanyak 11 korban tewas, termasuk pengendara yang sedang melintas.
Tak hanya di darat, cuaca buruk terjadi di laut. Di Kepulauan Selayar, kapal pengangkut ternak tenggelam diempas gelombang tinggi. Enam penumpang dan kru kapal hingga kini belum ditemukan.
Sejak Jumat (23/12/2022), cuaca buruk juga menyebabkan 200 penumpang kapal tujuan NTT hingga kini tertahan di Pelabuhan Benteng, Selayar.
Di Makassar, hujan deras turun sejak Selasa (3/1/2023) hingga Kamis siang. Dalam peringatan yang dikeluarkan pada Senin (2/12/2022) malam, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut cuaca ekstrem diperkirakan terjadi mulai Selasa (3/1/2023) hingga Senin pekan depan.
Beberapa wilayah yang masuk dalam peringatan dini adalah Parepare, Soppeng, Bone, Barru, Pangkep, Maros, Makassar, Gowa, Takalar, Jeneponto, hingga Bantaeng.
Kepala BMKG Wilayah IV Makassar Irwan Slamet mengatakan, dinamika atmosfer terkini menunjukkan indikasi adanya peningkatan potensi curah hujan di wilayah Sulsel. Ex-Siklon Tropis Ellie yang masih berada di Australia bagian barat mampu meningkatkan kecepatan angin dan ketinggian gelombang laut di sepanjang daerah menuju pusat tekanan.
”Terdapat pertemuan arus angin di sekitar Sulsel yang menyebabkan penumpukan massa udara yang mendukung pertumbuhan awan hujan,” kata Irwan.