Bocor, Sebuah Kapal Cepat Terbalik di Perairan Selat Badung
Sebuah kapal cepat mengalami kebocoran di perairan Selat Badung, sekitar dua mil laut dari Pelabuhan Sanur, Kota Denpasar, Selasa (3/1/2023). Seluruh penumpang dan kru kapal cepat dapat dievakuasi dalam kondisi selamat.
Oleh
COKORDA YUDISTIRA M PUTRA
·3 menit baca
ISTIMEWA/BASARNAS BALI
Tangkapan layar dari video kecelakaan di laut, yang terjadi di perairan Selat Badung, Bali, Selasa (3/1/2023). Seluruh penumpang dan kru kapal cepat tersebut dapat dievakuasi dalam kondisi selamat.
DENPASAR, KOMPAS — Sebuah kapal cepat yang mengangkut 29 orang terbalik di perairan Selat Badung, sekitar dua mil laut dari Pantai Sanur, Kota Denpasar, Bali, Selasa (3/1/2023) petang.
Kapal cepat (fast boat) Kebo Iwa Express berpenumpang puluhan orang dan enam kru kapal diduga mengalami kebocoran dalam pelayarannya menuju Pelabuhan Sanur, Kota Denpasar. Seluruh penumpang dan kru kapal cepat itu dapat dievakuasi dalam kondisi selamat.
Peristiwa kecelakaan di laut itu dilaporkan terjadi Selasa (3/1) sekitar pukul 17.20 WITA. Kapal cepat Kebo Iwa Express tersebut mengalami musibah dalam perjalanan dari Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, menuju Pelabuhan Sanur, Kota Denpasar. Kapal itu juga mengangkut wisatawan asing. Akibat kebocoran itu, kapal bercat merah putih tersebut miring kemudian terbalik.
Dihubungi Kompas, Selasa (3/1) malam, Direktur Direktorat Kepolisian Perairan dan Udara (Ditpolairud) Polda Bali Komisaris Besar Soelistijono membenarkan terjadinya kecelakaan di perairan Selat Badung. ”Kami juga menerima laporan tersebut dari korban yang mendatangi Ditpolairud Polda Bali,” kata Soelistijono.
ISTIMEWA/BASARNAS BALI
Tangkapan layar dari video kecelakaan di laut yang terjadi di perairan Selat Badung, Bali, Selasa (3/1/2023). Seluruh penumpang dan kru kapal cepat tersebut dapat dievakuasi dalam kondisi selamat.
Informasi yang diperoleh Kantor SAR Denpasar/Badan SAR Nasional (Basarnas) Bali, Selasa (3/1) malam, kecelakaan di laut terjadi sekitar dua mil laut dari Pantai Sanur.
Kapal cepat tersebut semula bertolak dari Nusa Penida, Selasa sore, dan mengangkut 29 orang, termasuk seorang nakhoda dan lima anak buah kapal. Mayoritas penumpang kapal cepat itu warga negara asing.
Kondisi perairan masih aman untuk dilewati. (Soelistijono)
Di sekitar perairan Ketewel, Gianyar, yang berjarak lebih kurang dua mil laut dari Pantai Sanur, Kota Denpasar, kapal bercat merah putih tersebut terlihat miring sehingga air pun masuk ke kapal.
Dari video yang diperoleh Badan SAR Nasional (Basarnas) Bali, Selasa (3/1), sejumlah penumpang dan kru kapal terlihat berkumpul di dek atas dan buritan kapal dengan memakai baju pelampung. Beberapa kapal cepat mendekati lokasi kapal yang mengalami musibah itu.
Video lainnya menayangkan sejumlah penumpang kapal tersebut menyelamatkan diri dari kapal yang terbalik dan berenang mendekati kapal penolong.
Soelistijono mengatakan, keterangan yang diperoleh dari korban, termasuk nakhoda kapal, pelayaran dari Nusa Penida awalnya berjalan aman.
Cuaca tidak buruk dan gelombang air laut pun tidak tinggi, sekitar satu meter. ”Kondisi perairan masih aman untuk dilewati,” katanya.
ISTIMEWA/BASARNAS BALI
Tangkapan layar dari video kecelakaan di laut yang terjadi di perairan Selat Badung, Bali, Selasa (3/1/2023). Seluruh penumpang dan kru kapal cepat tersebut dapat dievakuasi dalam kondisi selamat.
Di sekitar perairan Ketewel, Gianyar, kapal tiba-tiba bocor. Keterangan yang diperoleh polisi, kapal diduga bocor akibat terhantam benda keras atau batang pohon.
Bahaya
Soelistijono mengatakan, nakhoda kapal pun memberitahu kru kapal-kapal cepat lain melalui radio komunikasi mengenai kondisi bahaya yang sedang dialaminya.
”Dari pemberitahuan nakhoda itu, kapal-kapal fast boat lain dari Pelabuhan Sanur datang untuk memberikan pertolongan,” ujarnya.
Seluruh penumpang dan kru kapal cepat itu dapat dievakuasi dalam keadaan selamat sampai ke Pelabuhan Sanur, Kota Denpasar.
”Seluruh penumpang dan anak buah kapal juga sudah menggunakan life jacket yang terdapat di kapal. Di kapal itu disiapkan 100 life jacket,” ujarnya.
Terkait musibah di perairan itu, Soelistijono menyatakan, pihak Ditpolairud Polda Bali didatangi 19 warga negara asing yang menjadi korban dalam kecelakaan di laut tersebut. Para korban itu melaporkan kejadian kecelakaan di laut yang mereka alami.
Pengelola transportasi laut juga selalu diingatkan agar tidak mengangkut melebihi kapasitas saat berlayar dan melengkapi prasarana alat keselamatan berlayar.