Kecelakaan di Balikpapan Tewaskan Sopir, Kir Truk Molen Belum Diperpanjang
Kecelakaan maut berulang di Simpang Muara Rapak menjadi evaluasi. Pemerintah mengebut pembangunan jalur baru untuk mengurangi risiko kecelakaan di jalur ini.
Oleh
SUCIPTO
·4 menit baca
DOK HUMAS POLDA KALTIM
Kondisi lokasi kecelakaan truk molen yang diduga gagal mengerem menabrak truk molen lain yang terparkir di sekitar Simpang Muara Rapak, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, Selasa (27/12/2022). Seorang sopir meninggal dunia.
BALIKPAPAN, KOMPAS — Pemerintah mengebut pembangunan jalur baru untuk mengurangi risiko kecelakaan di jalur Simpang Muara Rapak, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur. Pada Selasa (27/12/2022) terjadi kecelakaan di jalan menurun simpang tersebut. Satu truk molen terguling dan mengakibatkan sang sopir meninggal dunia.
Sebelumnya, kecelakaan pernah terjadi persis di simpang ini pada Januari lalu. Korban jiwa berjumlah empat orang. Kecelakaan pada Selasa lalu terjadi di lokasi yang berdekatan.
Dari pemeriksaan awal kepolisian, truk molen yang mengangkut coran untuk sebuah proyek di kawasan Gunung Bugis, Balikpapan, berjalan sekitar pukul 15.30. Truk itu mengangkut beban 4 kubik dari kapasitas maksimal 5 kubik.
Saat jalan menurun menuju simpang Muara Rapak, truk menyenggol mobil angkutan umum. Alex Thomas (61), sang sopir, panik lantaran rem truk tak bisa difungsikan. Ia sempat membangunkan kernet di sebelahnya.
Karena panik, Alex langsung membanting setir ke kiri jalan. Truk tersebut akhirnya menabrak seng penutup proyek pembangunan jalur baru. Truk itu baru berhenti setelah menabrak truk molen lain yang sedang terparkir. Akibat tabrakan itu bagian kemudi truk molen yang dibawa Alex remuk. Alex mengalami luka serius di kepala dan dibawa ke rumah sakit. Alex kemudian dikabarkan meninggal dunia sekitar 30 menit setelah kejadian.
DOK HUMAS POLDA KALTIM
Kondisi lokasi kecelakaan truk molen yang diduga gagal mengerem menabrak truk molen lain yang terparkir di sekitar Simpang Muara Rapak, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, Selasa (27/12/2022). Seorang sopir meninggal dunia.
Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah XVII Kalimantan Timur Muiz Thohir mengatakan, hasil dari pemeriksaan awal, kondisi rem mobil cukup baik.
”Setelah dicek, tekanan angin tersisa 10 bar. Secara teknis masih bisa (digunakan untuk) mengerem. Apakah sopir salah injak rem atau apa, masih belum diketahui,” kata Muiz di Balikpapan, Rabu (28/12/2022).
Dari pengecekan fisik kendaraan, ia mengatakan, secara visual terlihat beberapa ban truk molen tersebut sudah halus. Secara teknis, ujar Muiz, ban tersebut tak memenuhi standar keamanan berkendara.
RONY ARIYANTO NUGROHO
Beberapa petugas melakukan pendataan terhadap sejumlah kendaraan yang akan melakukan pengujian kendaraan bermotor atau uji KIR di kantor Dinas Perhubungan Kota Bogor, Tajur, Bogor, Selasa (9/6/2020).
Selain itu, dari pemeriksaan administrasi, dokumen kir atau kelayakan kendaraan juga belum diperpanjang. Dokumen truk asal Yogyakarta tersebut sudah mati 1 tahun 4 bulan. Dari keterangan kernet, dokumen kir tersebut semula ingin diperpanjang dengan mekanisme menumpang uji kir di Kota Balikpapan.
Namun, upaya itu ditolak otoritas uji kir Balikpapan. Sebab, untuk menumpang uji kir, sesuai dengan aturan, diperlukan rekomendasi dari tempat asal kendaraan. Lantaran belum mendapat rekomendasi dari daerah asal kendaraan, mobil truk molen itu belum bisa melakukan uji kir di Balikpapan.
Direktur Lalu Lintas Polda Kaltim Komisaris Besar Sonny Irawan mengatakan, surat izin mengemudi sang sopir dan dokumen truk molen tak ada masalah. Berdasarkan pemeriksaan awal kepolisian, kecelakaan itu diduga akibat kelalaian sang sopir truk molen.
”Karena ini kasusnya kecelakaan dan pengemudinya meninggal dunia, kasusnya akan kita SP3 (surat perintah penghentian penyelidikan),” ujar Sonny.
KOMPAS/SUCIPTO
Suasana jalan menurun Kilometer 0 Jalan Soekarno Hatta di Simpang Muara Rapak, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, Minggu (23/1/2022). Ini adalah lokasi kecelakaan maut yang terjadi pada Jumat (21/1/2022) hingga menewaskan 4 korban jiwa dan 31 luka-luka.
Jalur penyelamat
Sepanjang tahun 2022, setidaknya sudah dua kali kecelakaan yang menelan korban jiwa di sekitar Simpang Muara Rapak ini. Kecelakaan sebelumnya terjadi pada 21 Januari 2022. Saat itu, sebuah truk mengalami rem blong di jalan menurun dan menabrak puluhan kendaraan yang sedang berhenti saat lampu merah. Sebanyak empat orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka.
Komite Nasional Kecelakaan Transportasi (KNKT) merilis hasil investigasi kecelakaan itu pada Juni 2022. Hasilnya, KNKT mengeluarkan empat rekomendasi (Kompas, 23/6/2022). Pertama, memisahkan jalur untuk kendaraan berat dan kendaraan masyarakat. Jika tak memungkinkan, setidaknya kendaraan berat diberi batas waktu melintas di dalam kota saat sepi.
Kedua, KNKT memberikan rekomendasi untuk membuat edukasi atau pelatihan bagi pengemudi alat berat. Hal ini penting untuk memberikan pemahaman teknik-teknik mengemudi, terutama berbagai teknik pengereman yang aman saat melalui jalur menurun.
Suasana pembersihan jalan setelah terjadi kecelakaan di simpang Muara Rapak, Kecamatan Balikpapan Utara, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, Jumat (21/1/2022).
Ketiga, perlu adanya pengaturan kendaraan barang dengan membuat semacam tempat transit bagi kendaraan berat sebelum masuk Kota Balikpapan. Di sana ada banyak fasilitas, seperti tempat istirahat, tempat pengisian bahan bakar, dan tempat uji kendaraan.
Terakhir, KNKT memberikan rekomendasi untuk membuat papan peringatan dan rambu-rambu agar para pengemudi bersiap sebelum berkendara di jalan menurun Muara Rapak.
Pemerintah daerah setempat dan pemerintah pusat saat ini sedang melaksanakan salah satu rekomendasi tersebut, yakni pembuatan jalur penyelematan di sisi kiri jalan menurun Muara Rapak. Sonny mengatakan, salah satu fungsi jalur itu sebagai jalur penyelamat. Panjang jalur ini sekitar 700 meter dengan titik paling lebar mencapai 5,8 meter.
”Jika ada kendaraan yang mengalami masalah di jalan menurun, bisa berbelok ke kiri untuk penyelamatan. Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Kaltim sudah melakukan rump check dan uji kompetensi pengemudi. Dari kejadian ini, kita akan evaluasi untuk kebaikan bersama,” ujar Sonny.