Cuaca Buruk Kembali Telan Korban, Seorang Warga di Cirebon Tewas
Angin kencang dan hujan deras memicu sejumlah pohon tumbang dan bangunan rusak di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Bahkan, seorang warga tewas setelah tertimpa reruntuhan bangunan.
Oleh
ABDULLAH FIKRI ASHRI
·3 menit baca
DOKUMENTASI BPBD KABUPATEN CIREBON
Petugas mengecek bangunan yang rusak setelah hujan deras dan angin kencang di Kecamatan Plumbon, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Minggu (18/12/2022).
CIREBON, KOMPAS — Angin kencang dan hujan deras memicu sejumlah pohon tumbang dan bangunan rusak di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Bahkan, seorang warga tewas setelah tertimpa reruntuhan rumah. Masyarakat perlu waspada karena cuaca buruk masih berpotensi terjadi hingga pekan depan.
Hujan deras dan angin kencang melanda wilayah di Cirebon pada Minggu (18/12/2022) sekitar pukul 13.30. Sejumlah daerah terdampak adalah Jalan Sunan Drajat di depan Kantor Kejaksaan Negeri Kabupaten Cirebon; Jalan Sultan Agung Tirtayasa; Desa Kasugengan, Kecamatan Depok; Desa Lurah (Plumbon); serta Desa Losari Lor (Losari).
”Hujan yang disertai angin kencang mengakibatkan satu korban jiwa setelah tertimpa toko bangunan semipermanen di Desa Lurah. Korban meninggal adalah Yudha Aripin,” ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cirebon Alex Suheriyawan. Korban yang merupakan kurir tengah berteduh dari hujan deras saat kejadian.
DOKUMENTASI BPBD KABUPATEN CIREBON
Petugas memotong pohon yang tumbang di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Minggu (18/12/2022).
Cuaca buruk juga memicu setidaknya lima pohon tumbang dengan ukuran 10 meter sampai 12 m dengan diameter 30 sentimeter hingga 80 cm. Pohon tumbang tersebar di depan Kantor Kejari Kabupaten Cirebon, kantor dinas sosial setempat, serta daerah Kasugengan Kidul. Kabel listrik di Kasugengan, lanjutnya, juga terputus sehingga listrik padam.
Menurut Alex, petugas BPBD bersama jajaran Kepolisian Resor Kota Cirebon, Dinsos Cirebon, Dinas Lingkungan Hidup Cirebon, petugas PT PLN, hingga masyarakat telah memotong pohon tumbang yang mengganggu arus lalu lintas. Pihaknya juga tengah mendata dampak kerusakan akibat cuaca buruk tersebut.
Cuaca buruk yang menelan korban jiwa di Cirebon bukan kali ini saja. Pada awal Desember 2021, angin kencang dan hujan deras membuat 24 pohon tumbang di Desa Kasugengan Kidul. Kadin (45), juru kunci makam Nyi Mas Gandasari di daerah itu, tewas setelah tertimpa pohon tumbang. Dua warga lainnya juga menderita luka ringan.
Oleh karena itu, Alex mengimbau masyarakat mewaspadai angin kencang, hujan deras, dan tanah bergerak. Ia meminta warga agar memangkas pohon yang rindang dan tua untuk mengantisipasi pohon tumbang. ”Masyarakat juga harus memantau informasi cuaca, terutama saat bepergian untuk perjalanan,” ucapnya.
Ahmad Faa Izyin, prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Stasiun Meteorologi Kertajati, menambahkan, warga sebaiknya menghindari berteduh di bawah pohon, baliho, dan papan reklame saat angin kencang dan hujan deras. ”Jika sedang di dalam rumah semipermanen yang bisa roboh, segera keluar mencari tempat aman,” ujarnya.
Pihaknya mengingatkan, cuaca buruk masih berpotensi terjadi di Cirebon hingga Jumat (23/12/2022) pekan depan. Selain hujan deras, lanjutnya, potensi angin kencang bisa mencapai 74 kilometer per jam. Padahal, kecepatan angin normalnya 20 km per jam. ”Masyarakat harus selalu waspada dan berhati-hati jika beraktivitas saat cuaca ekstrem,” katanya.