Pencarian Pilot Helikopter Polri Diperpanjang Tiga Hari
Tim SAR gabungan memutuskan untuk menambah waktu pencarian korban jatuhnya helikopter NBO-105 milik Polri di perairan Manggar, Belitung Timur, selama tiga hari ke depan. Pencarian akan difokuskan di bawah permukaan laut.
Oleh
RHAMA PURNA JATI
·3 menit baca
BELITUNG, KOMPAS — Tim SAR gabungan memutuskan untuk menambah waktu pencarian korban jatuhnya helikopter NBO-105 nomor registrasi P 1103 yang jatuh di perairan Manggar, Kabupaten Belitung Timur, Kepulauan Bangka Belitung, selama tiga hari ke depan. Pencarian akan difokuskan di bawah permukaan air laut untuk menemukan korban dan badan helikopter milik Polri tersebut.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Pangkalpinang I Made Oka Astawa mengatakan, selama tujuh hari pencarian, jumlah korban yang ditemukan masih tiga orang. Ketiganya ialah kopilot helikopter Brigadir Satu Moch Lasminto serta dua teknisi, yakni Brigadir Dua Joko Mudo dan Brigadir Dua Muhammad Khoirul Anam.
Adapun pilot helikopter, Ajun Komisaris Arif Rahman, belum ditemukan. Padahal, tiga metode pencarian sudah dilakukan, yakni melalui udara, penyisiran di permukaan laut, dan pencarian di bawah permukaan laut. Namun, hasilnya masih nihil.
Untuk pencarian di atas permukaan laut, sebanyak 20 kapal dari berbagai instansi dikerahkan untuk mencari korban. ”Penyisiran di permukaan laut sudah dilakukan sekitar 90 persen,” ujar Oka, Sabtu (3/12/2022).
Pencarian dari udara dilakukan dengan menyisir wilayah berdasarkan kesaksian dari kru helikopter lain yang selamat. Sementara itu, hingga hari ketujuh pencarian, tim SAR juga telah melakukan penyelaman dengan menyisir area di bawah permukaan laut dengan kedalaman maksimal 24-30 meter.
Fokus penyelaman dilakukan di 12 titik yang dicurigai. Tidak hanya itu, pencarian elektronik juga dilakukan dengan menggunakan beragam piranti seperti multibeam echo sounder (MBES), side scan sonar (SSS), dan Magnetometer ROV yang dimiliki oleh tiga kapal.
”Dari hasil yang sudah diperoleh selama tujuh hari terakhir, tim memutuskan untuk memperpanjang waktu pencarian sampai tiga hari ke depan,” kata Oka.
Oka menambahkan, fokus saat ini adalah meningkatkan intensitas pencarian di bawah laut untuk mendeteksi adanya badan pesawat. ”Ada kemungkinan korban masih ada di dalam badan helikopter. Mudah-mudahan, bersamaan dengan itu korban bisa ditemukan,” ujarnya.
Kasubdit Patroli Air Direktorat Polisi Perairan dan Udara Badan Pemelihara Keamanan Polri Komisaris Besar Dadan mengatakan, ada kemungkinan tubuh pilot masih tersangkut di helikopter.
Sebab, berdasarkan prosedur saat melakukan penerbangan, pilot diwajibkan menggunakan setidaknya empat sabuk pengaman. ”Dalam kondisi panik, saya rasa sulit untuk pilot bisa melepaskan sabuk pengamannya,” ungkapnya.
Penyisiran di permukaan laut sudah dilakukan sekitar 90 persen. (I Made Oka Astawa)
Untuk melakukan pencarian di bawah air, ada sekitar 31 orang dikerahkan. Mereka tersebar di 12 titik yang dicurigai. Minimal di satu titik ada dua orang yang menyelam dengan satu pengawas penyelaman. ”Jika memang ditemukan tanda-tanda badan pesawat, tentu penyelam akan ditambah di titik itu,” ujar Dadan.
Tidak hanya penyelaman, penelusuran di pesisir juga terus diterapkan untuk mencari kemungkinan korban terbawa arus. Pemeriksaan barang yang telah ditemukan juga akan dilakukan untuk mencari data yang bisa memberikan petunjuk lebih dalam untuk pencarian korban.