PMI Tingkatkan Pasokan Air Bersih untuk Korban Gempa Cianjur
Palang Merah Indonesia meningkatkan pasokan air bersih di Cianjur. Selain memasok ratusan ribu liter air bersih, PMI juga mengerahkan tim khusus.
Oleh
ABDULLAH FIKRI ASHRI
·2 menit baca
DOKUMENTASI PMI
Palang Merah Indonesia memberikan bantuan air bersih ke lokasi terdampak gempa di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
CIANJUR, KOMPAS — Air bersih masih menjadi kendala bagi korban gempa di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Palang Merah Indonesia berupaya meningkatkan pasokan air bersih di Cianjur. Selain memasok ratusan ribu liter air bersih, PMI juga mengerahkan tim khusus untuk menangani hal ini.
Ketua Umum PMI Jusuf Kalla mengatakan, pihaknya berupaya menjamin ketersediaan air bersih di lokasi terdampak gempa. Ia juga meminta jajarannya melipatgandakan pasokan air bersih bagi para pengungsi.
”Jumlah armada truk tangki akan ditambah menjadi 30 unit dan tim khusus untuk segera membangun instalasi penjernihan air darurat, terutama untuk daerah yang tidak mudah diakses truk tangki,” ujarnya dalam siaran pers PMI, Minggu (27/11/2022).
Sebelumnya, PMI mengerahkan setidaknya 11 truk tangki dengan kapasitas masing-masing 500 liter untuk menjangkau 16 titik pengungsian. PMI juga mendistribusikan tempat penampungan air ke titik tersebut.
Diharapkan, dengan ditambahnya armada truk tangki dan pembangunan instalasi penjernihan air, pengungsi dapat terlayani lebih banyak lagi,” ujarnya. Apalagi, air bersih sangat vital bagi pengungsi, terutama bayi.
Bencana, seperti gempa bumi, juga kerap merusak pipa infrastruktur air bersih. Untuk itu, PMI memiliki unit khusus bernama Tim Wash (water, sanitation, and higiene) yang bertugas memasok air bersih dengan membangun instalasi penjernihan air darurat di lokasi pengungsian.
DOKUMENTASI PMI
Palang Merah Indonesia memberikan bantuan air bersih ke lokasi terdampak gempa di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Hingga kini, PMI telah mengerahkan belasan armada truk tangki ke 50 titik pengungsian secara rutin untuk mendistribusikan air bersih. Hingga hari ketujuh setelah Gempa Cianjur, PMI telah mendistribusikan 300.000 liter lebih yang diperkirakan telah menjangkau lebih dari 9.000 jiwa.
Untuk mewaspadai penyakit, seperti diare dan gangguan kulit, Tim Wash PMI juga membantu warga membuatkan sanitasi bersih. PMI telah mendistribusikan puluhan tandon air untuk memenuhi kebutuhan pengungsi. Petugas akan rutin mengisi tandon air itu.
Seperti dilaporkan Kompas sebelumnya, sanitasi buruk ditemukan di sejumlah tempat terdampak gempa. Muhaimin (50), warga RT 003 RW 004, Gasol, Cugenang, mengatakan, toilet sementara di dekat tendanya hanya untuk mandi.
”Kalau mau buang air besar di sawah,” ucapnya.
DOKUMENTASI BNPB
Salah satu sekolah di Cianjur yang terdampak gempa pada Senin (21/11/2022). Selain sekolah, RSUD, markas polres, hingga gedung DPRD Cianjur juga rusak terdampak gempa.
Ivan Susanto (37) di Kampung Garogol, Cibulakan, Cugenang, juga harus menggunakan air PAM yang bocor dan tergenang di lubang aspal jalan untuk mandi sehari-hari.
”Setiap hari saya dan enam saudara bertahan dengan ini. Perempuan dan anak-anak di pengungsian, kerabat laki-laki di sini membereskan rumah yang roboh,” ujarnya sambil mengumpulkan air di lubang aspal jalan kemarin.
Hingga hari ketujuh pascagempa bermagnitudo 5,6 di Cianjur, sebanyak 62.870 orang masih mengungsi. Sebanyak 320 warga meninggal dan 12 orang masih dalam pencarian. Adapun rumah rusak tercatat 58.049 orang.