Musisi Berdarah Minang, Rani Jambak, Raih The Oram Awards di Inggris
Musisi aliran elektronik berdarah Minangkabau, Rani Jambak (30), meraih penghargaan internasional The Oram Awards 2022 di Huddersfield, Inggris.
Oleh
YOLA SASTRA
·3 menit baca
DOKUMENTASI RANI JAMBAK
Musisi berdarah Minangkabau, Rani Jambak (ketiga dari kanan), menerima penghargaan internasional The Oram Awards bersama para perempuan musisi lainnya di Huddersfield, Inggris, Kamis (24/11/2022).
PADANG, KOMPAS — Musisi aliran elektronik berdarah Minangkabau, Rani Jambak (30), meraih penghargaan internasional The Oram Awards 2022 di Huddersfield, Inggris. Penghargaan itu diterima Rani dalam salah satu rangkaian acara Huddersfield Contemporary Music Festival pada 24 November lalu.
”Mendapatkan penghargaan The Oram Awards bagi saya merupakan simbol semangat perempuan dalam berkarya musik, khususnya musik elektronik,” kata Rani, yang lahir dan besar di Medan, Sumatera Utara, dan sekarang tinggal serta berkarier di Sumatera Barat, ketika dihubungi dari Padang, Sabtu (26/11/2022).
The Oram Awards adalah platform penghargaan untuk inovasi dalam musik, suara, dan teknologi terkait. Penghargaan yang diinisiasi PRS Foundation ini ditujukan untuk mengangkat karya dan suara perempuan dan pencipta musik minoritas jender dalam musik elektronik.
Rani mengatakan, penghargaan ini adalah penghargaan pertama yang ia dapatkan dalam berkarier di musik elektronik. Ia sebelumnya tidak pernah membayangkan akan mendapatkan penghargaan ini.
Dalam bermusik, Rani tidak merencanakan untuk memenangi apa pun. Ia hanya ingin menemukan kebebasan dan kedaulatan sebagai perempuan untuk belajar, mengeksplorasi, dan mengekspresikan diri melalui musik, yang bagi kebanyakan orang berpikir itu tidak perlu dan tidak penting.
”Penghargaan ini menjadi salah satu hadiah terbesar dalam hidup dan perjalanan musik saya, untuk membuat saya terus melakukan apa yang saya cintai, dan bekerja lebih keras untuk menyuarakan hubungan kembali tubuh dan jiwa kita dengan alam,” ujar perempuan yang juga vokalis dan komposer yang dijuluki sebagai pemburu suara ini.
KOMPAS/YOLA SASTRA
Komposer Rani Jambak menampilkan karya musik Kincia Aia: Malenong (M)ASO di Rumah Gagas, Nagari Lasi, Kecamatan Candung, Agam, Sumatera Barat, Jumat (22/7/2022) malam. Karya musik eksperimental itu terinspirasi dari teknologi kincia aia atau kincir air Minangkabau yang setidaknya sudah ada sejak 204 tahun silam.
Rani berharap penghargaan ini bisa menjadi kabar baik untuk semua komposer perempuan untuk terus berkarya, bereksplorasi, dan lebih merdeka dalam berekspresi.
”Tentu saja saya akan terus bereksplorasi dalam musik elektronik dan menyuarakan alam, budaya, dan pemikiran-pemikiran leluhur dalam bentuk musik kreatif dan inovatif,” ujarnya.
Dalam The Oram Awards edisi keenam ini, panitia menyeleksi lebih dari 120 aplikasi peserta, kemudian tersaring 26 orang. Hasil akhirnya, ditentukan enam pemenang dari Inggris dan dua pemenang untuk kategori internasional.
Dikutip dari oramawards.com, selain Rani Jambak, pemenang kategori internasional adalah musisi kelahiran Inggris-Mesir, Sarah Badr alias FRKTL. Adapun pemenang asal Inggris adalah Ella Kay, Amble Skuse, Lula Mebrahtu alias Lula XYZ, Kelly Jayne Jones, Amy Cutler, dan Lia Mazzari.
KOMPAS/YOLA SASTRA
Penonton menyaksikan instalasi replika kincir air yang digunakan komposer Rani Jambak dalam menampilkan karya musik Kincia Aia: Malenong (M)ASO di Rumah Gagas, Nagari Lasi, Kecamatan Candung, Agam, Sumatera Barat, Jumat (22/7/2022) malam. Karya musik eksperimental itu terinspirasi dari teknologi kincia aia atau kincir air Minangkabau yang setidaknya sudah ada sejak 204 tahun silam.
Secara terpisah, Kepala Dinas Kebudayaan Sumbar Syaifullah mengapresiasi prestasi yang ditorehkan Rani. ”Semoga bisa menjadi motivasi bagi pemusik-pemusik lainnya dalam rangka menghidupkan musik tradisional yang dikolaborasikan dengan musik modern dan dikemas secara profesional,” katanya.
Pada kegiatan Oram Awards 2022 ini, Rani juga menampilkan salah satu karya masterpiece-nya, yaitu ”Kincia Aia”. Kincia aia atau kincir air merupakan teknologi tradisional khas Minangkabau yang menjadi media eksplorasi Rani dalam proyek musiknya di ajang program Musicians in Residence 2021-2022 yang diadakan British Council.
Karya berjudul ”Malenong (M)ASO" itu pertama kali diluncurkan Rani pada 22 Juli 2022 di Nagari Lasi, Kabupaten Agam, Sumbar.