Fokus Pengembangan Teknologi dan Pariwisata, KEK Singhasari Siap Beroperasi
Infrastruktur dasar Kawasan Ekonomi Khusus Singhasari mencapai 100 persen. Kawasan ini keunggulan di tema pariwisata dan pengembangan teknologi.
Oleh
DEFRI WERDIONO
·4 menit baca
MALANG, KOMPAS — Kawasan Ekonomi Khusus Singhasari di Kabupaten Malang, Jawa Timur, siap beroperasi. Saat ini, infrastruktur dasar kawasan ekonomi yang menitikberatkan pada sektor pariwisata dan pengembangan teknologi itu diklaim sudah mencapai 100 persen.
Kepala Bagian Pengendalian Pembangunan dan Pengelolaan di Sekretariat Jenderal Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Bambang Wijanarko mengatakan, saat evaluasi pengembangan 18 KEK tahun 2020, Singhasari menjadi salah satu tempat yang perlu usaha lebih keras dan mendapat perhatian khusus. Namun, seiring waktu, KEK Singhasari bisa melampauinya.
”Singhasari menjadi KEK perlu effort lebih besar dan perhatian khusus waktu itu. Karena pariwisata juga terimbas pandemi. Pengelola kemudian berupaya melakukan review dan adjustment untuk pengembangan kawasan,” katanya di sela-sela peresmian Animasi and Film Factory (AFF) di KEK Singhasari, Selasa (25/10/2022).
Hadir pada kesempatan ini, antara lain, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno, Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak, serta Wakil Bupati Malang Didik Gatot Subroto.
Menghadapi kondisi pandemi Covid-19 yang berimbas ke sektor pariwisata, menurut Bambang, pengelola KEK kemudian menggarap lebih serius untuk sisi pengembangan teknologi. Laju pariwisata diyakini akan mengikuti kalau di kawasan itu sudah ada aktivitas.
Diakuinya, meski dari sisi fisik, KEK yang bergerak di bidang pariwisata dan pengembangan teknologi tidak sebesar tempat lain yang bergerak di bidang industri. Namun, KEK seperti ini memiliki nilai tambah di bidang sumber daya manusia.
”Pemerintah tetap mendukung agar ekosistem berkembang melalui fasilitas di KEK. Kita punya Peraturan Pemerintah 40 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan KEK, berbagai peraturan menteri tentang fasilitas dan kemudahan di KEK. Itu bisa dioptimalkan untuk menarik investor,” katanya.
Sementara itu, Sandiaga mengatakan, saat ini sudah terbentuk ekosistem ekonomi kreatif yang berfokus pada animasi di KEK Singhasari. Dari situ sudah bisa dilihat jumlah lapangan kerja yang tercipta. Dia mengatakan, hal itu akan menjadi bagian dari upaya untuk menciptakan 1,1 juta lapangan kerja baru pada tahun ini dan 4 juta di tahun 2024.
Soal animasi, menurut Sandiaga, banyak talenta yang punya keahlian. Mereka tinggal diarahkan sehingga bisa menopang ekonomi Indonesia. Apalagi, kata dia, baru saja terbit PP Nomor 24 Tahun 2022 tentang Pelaksanaan UU No 24 Tahun 2019 tentang Ekonomi Kreatif yang memberi landasan hukum agar teknologi informasi bisa menjadi obyek pembiayaan melalui jaminan fidusia.
Disinggung soal upaya untuk lebih meramaikan KEK Singhasari, menurut Sandiaga, ke depan, perlu diperbanyak kegiatan ekonomi kreatif. Pihaknya juga akan mengajak pengelola KEK melakukan perjalanan ke luar negeri untuk menjaring investor. ”Investasi itu memerlukan suatu ekosistem. Begitu ekosistem terbentuk, mereka akan datang sendiri,” katanya.
Chief Executive Officer KEK Sighasari David Santoso mengatakan, infrastruktur dasar sudah selesai 100 persen. Sementara akses di luar kawasan menjadi tanggung jawab pemerintah.
KEK Singhasari memiliki luas 120,3 hektar. Dari luasan itu terbagi dalam beberapa kluster, seperti pendidikan, konten, komputasi, perdagangan, dan pariwisata. KEK Singhasari saat ini memiliki 20 studio dengan jumlah kreator mencapai 500 orang dengan sistem plasma.
”Tiga tahun pertama kesiapan beroperasi yang paling penting karena itu sudah ada amanah dari Dewan Nasional KEK. Dan minggu lalu, kami sudah diberi rekomendasi soal kesiapan beroperasi. Itu yang paling penting, infrastruktur dasar dan perangkat administrasi sudah selesai,” katanya.
Selain itu, Pemerintah Kabupaten Malang bersama DPRD setempat juga telah menerbitkan Peraturan Daerah terkait insentif, yakni Perda Nomor 5 Tahun 2022 tentang kemudahan berinvestasi di KEK. Investasi di atas Rp 40 miliar akan mendapat pengurangan pajak daerah.
”Konten sudah dilaksanakan. Berikutnya akan ada pendidikan, beberapa perguruan tinggi luar negeri telah menyatakan kerja sama, juga akan membangun fasilitas di situ. Begitu juga UMM (Universitas Muhammadiyah Malang) akan segera ground breaking membangun center of future,” ucapnya.
Rektor UMM Fauzan mengatakan, akan mengembangkan bukan sekadar pendidikan regular, melainkan juga training karena SDM di Indonesia ada yang berbasis ijazah dan non-ijazah. Di KEK Singhasari, UMM akan lebih fokus pada pengembangan SDM berbasis digital.
”Kita ingin menjadikan KEK sebagai pusat penyelesaian terhadap SDM di Indonesia. Pendidikan hadir sebenarnya sebagai salah satu instrumen untuk mengembangkan itu,” kata Fauzan.