logo Kompas.id
NusantaraDidominasi Impor, Aspal Buton ...
Iklan

Didominasi Impor, Aspal Buton Hanya Terserap 0,9 Persen

Meski memiliki deposit ratusan juta ton, aspal Buton baru terserap 0,9 persen dari pemakaian aspal secara nasional. Sementara impor aspal mencapai 82,6 persen dengan nilai Rp 9,2 triliun.

Oleh
SAIFUL RIJAL YUNUS
· 4 menit baca
Pengendara melintas di kantor PT Wika Bitumen, perusahaan badan usaha milik negara pengolah aspal Buton, di Buton, Sulawesi Tenggara, Selasa (24/5/2022). Meski memiliki ratusan juta ton cadangan aspal, serapan aspal Buton sangat kecil. Penggunaan aspal secara nasional didominasi impor.
KOMPAS/SAIFUL RIJAL YUNUS

Pengendara melintas di kantor PT Wika Bitumen, perusahaan badan usaha milik negara pengolah aspal Buton, di Buton, Sulawesi Tenggara, Selasa (24/5/2022). Meski memiliki ratusan juta ton cadangan aspal, serapan aspal Buton sangat kecil. Penggunaan aspal secara nasional didominasi impor.

KENDARI, KOMPAS — Meski memiliki deposit ratusan juta ton, aspal Buton baru terserap 0,9 persen dari pemakaian aspal secara nasional. Sejumlah masalah muncul, mulai dari produksi, distribusi, hingga sejumlah perusahaan aspal berhenti beroperasi sementara.

Aspal dari Buton telah lama dikenal di Indonesia. Penggunaannya dimulai sejak masa pendudukan Belanda melalui perusahaan Buton Asphalt (Butas). Cadangan aspal di wilayah ini diperkirakan mencapai 667 juta ton.

Editor:
CORNELIUS HELMY HERLAMBANG
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000