Kampanye Bijak Berplastik lewat Festival Musik Get The Fest di Ubud
Festival musik Get The Fest di Ubud, Bali, menjadi ajang kampanye pengelolaan dan pengolahan sampah plastik. Festival musik ini menggunakan generator dengan solar hasil pirolisis dari sampah plastik.
Oleh
COKORDA YUDISTIRA M PUTRA
·3 menit baca
KOMPAS/COKORDA YUDISTIRA
Festival musik Get The Fest digelar di Ubud, Gianyar, Bali, Minggu (16/10/2022). Pendiri Yayasan Get Plastic, Dimas Bagus Wijanarko (kedua, kanan), dalam jumpa media Get The Fest di Kota Denpasar, Kamis (13/10/2022).
DENPASAR, KOMPAS — Ajang festival musik Get The Fest bakal digelar di Njana Tilem Museum di Desa Mas, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali, Minggu (16/10/2022). Selain acara musik, festival tersebut juga merupakan bagian dari kampanye pengelolaan dan pengolahan sampah plastik di Indonesia.
Sederet musisi dan penampil akan memeriahkan ajang festival musik Get The Fest, misalnya Navicula, Nugie, Oppie Andaresta, Iksan Skuter, Cozy Republik, Made Mawut, Ipank Hore-Hore, dan Komunitas Taman Sawangan Ukulele. Acara festival musik itu juga diisi berbagai kegiatan, antara lain lokakarya, tayang bincang, dan temu komunitas.
Festival musik Get The Fest menjadi puncak dari kegiatan kampanye pengelolaan dan pengolahan sampah plastik di Indonesia. Kegiatan festival musik itu sudah diawali dengan tur tim Get The Fest ke tiga kota, yakni Bogor, Jawa Barat; Madiun, Jawa Timur; dan Denpasar, Bali.
Perjalanan tur selama empat hari ke tiga kota itu menggunakan kendaraan mobil yang bahan bakar minyaknya berupa solar hasil pengolahan sampah plastik dengan mesin pirolisis.
Festival musik Get The Fest digelar di Ubud, Gianyar, Bali, Minggu (16/10/2022). Penyanyi Oppie Andaresta (kanan) bersama pendiri Yayasan Get Plastic, Dimas Bagus Wijanarko (kedua, kanan), dan Direktur Antida Music Production Anak Agung Anom Wijaya Darsana (kedua, kiri) dalam jumpa media Get The Fest di Kota Denpasar, Kamis (13/10/2022).
Pendiri Yayasan Get Plastic, Dimas Bagus Wijanarko, mengatakan, festival musik Get The Fest menjadi upaya untuk mengedukasi masyarakat mengenai pengelolaan dan pengolahan sampah plastik. Dimas menyebut, plastik bukan hal yang harus dimusuhi, namun penggunaan plastik harus dilakukan secara bijaksana.
”Plastik dibuat dengan teknologi, maka penyelesaian masalah sampah plastik pun dengan teknologi,” kata Dimas dalam jumpa media di Denpasar, Kamis (13/10/2022).
Selama ini, sampah plastik termasuk salah satu jenis sampah paling besar yang dihasilkan di Indonesia. Berdasarkan data komposisi sampah di Indonesia dari laman Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, sampah plastik mencapai 17,65 persen dari keseluruhan sampah di Indonesia pada 2021. Jenis sampah terbanyak adalah sisa makanan.
Penyanyi Oppie Andaresta mengaku tertarik dengan kegiatan Yayasan Get Plastic karena lembaga itu mengupayakan solusi terhadap dua permasalahan, yakni sampah plastik dan energi. Dia menyebut, pengolahan sampah plastik dengan mesin pirolisis untuk menghasilkan BBM jenis solar menjadi langkah baik untuk lingkungan.
KOMPAS/RIZA FATHONI
Siswa SMKN 71 Jakarta memilah sampah plastik saat mengikuti magang di Yayasan Pulo Kambing yang mengelola pengolahan dan daur ulang sampah dan perkebunan hidroponik di kawasan Cakung, Jakarta, Kamis (13/10/2022).
”Pertamina juga melihat peluang (BBM hasil pirolisis sampah plastik) ini sebagai potensi,” ujar Oppie.
Kegiatan tur dan festival musik Get The Fest mendapat dukungan dari PT Pertamina dan beberapa pihak lain, di antaranya Mitsubishi Motors, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Bank BPD Bali, dan Antida Music Production.
Plastik bukan hal yang harus dimusuhi, tetapi penggunaan plastik harus dilakukan secara bijaksana.
Uji coba
Dalam festival musik Get The Fest, penyelenggara menggunakan mesin genset sebagai penyuplai listrik. Genset tersebut menggunakan bahan bakar berupa solar yang berasal dari hasil pirolisis dari sampah plastik.
Direktur Antida Music Production Anak Agung Anom Wijaya Darsana, mengatakan, ajang Get The Fest menjadi festival musik pertama yang listriknya disuplai dari mesin genset berbahan bakar solar hasil pengolahan limbah plastik. Dia menambahkan, penyelenggaraan Get The Fest juga menjadi ajang uji coba penggunaan BBM dari sampah plastik.
”Sebagai penyelenggara, kami akan menyajikan sebuah event yang menarik,” kata Anom.
Festival musik Get The Fest digelar di Ubud, Gianyar, Bali, Minggu (16/10/2022). Penyanyi Oppie Andaresta (kanan) dalam jumpa media Get The Fest di Kota Denpasar, Kamis (13/10/2022).
Dimas menyatakan, emisi dari mesin genset dengan solar hasil pengolahan sampah plastik itu lebih rendah kadarnya dibandingkan dengan emisi yang dihasilkan dari pemakaian BBM biasa.
”Hasil pengujian di laboratorium menunjukkan residu karbon BBM sampah plastik sekitar 0,02 persen. Begitu pula kadar sulfurnya juga lebih rendah dari batasan standar nasional. Emisi karbon dari kendaraan bermotor jauh lebih tinggi,” ujar Dimas.
Selain menggunakan mesin genset dengan solar hasil pirolisis sampah plastik, penyelenggaraan festival musik Get The Fest juga diupayakan seminimal mungkin menghasilkan sampah plastik dan polusi udara.
Para pengisi stan kuliner di lokasi festival musik diimbau sedapat mungkin tidak menggunakan kemasan dari plastik. Panggung utama dan panggung pementasan dalam ajang festival musik Get The Fest juga lebih banyak menggunakan bahan-bahan alami, seperti bambu.