Doa dari Bali untuk Para Korban Tragedi Kanjuruhan
Doa dan rasa belasungkawa atas tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, mengalir dari Bali. Seiring doa, harapan juga disampaikan agar peristiwa kerusuhan yang menewaskan 125 orang itu tidak terulang lagi.
Oleh
COKORDA YUDISTIRA M PUTRA
·3 menit baca
ISTIMEWA/BALI UNITED
Dokumentasi Bali United menampilkan suasana dalam acara doa bersama dan minute of silence di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Senin (3/10/2022). Doa bersama dan mengheningkan cipta digelar terkait peristiwa kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, yang mengakibatkan jatuhnya korban jiwa.
DENPASAR, KOMPAS — Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10/2022), yang mengakibatkan 125 orang meninggal memantik rasa prihatin dari berbagai pihak di Bali, terutama dari kalangan klub dan penggemar sepak bola. Doa untuk para korban pun mengalir seiring harapan agar tragedi serupa tak lagi terulang.
Senin (3/10/2022) malam, pemain, ofisial, dan pendukung klub sepak bola Bali United bersama skuad Bali United Basketball menggelar doa bersama di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar. Acara doa bersama itu juga diikuti para pendukung sejumlah klub sepak bola yang berdomisili di Bali, misalnya pendukung Arema FC, Persebaya Surabaya, dan PSS Sleman.
Dari tayangan video di kanal Facebook Bali United FC, pemain senior di skuad ”Serdadu Tridatu”, Fadil Sausu, mengungkapkan belasungkawa yang mendalam bagi para korban dalam peristiwa kerusuhan di Stadion Kanjuruhan. Pemain bernomor punggung 14 dan kerap menjadi kapten Bali United FC itu berharap agar tragedi yang melukai dunia sepak bola itu menjadi peristiwa terakhir.
Doa dan harapan senada juga disampaikan perwakilan pendukung klub sepak bola. Sebelum melanjutkan dengan mengheningkan cipta secara bersama-sama, perwakilan pendukung klub sepak bola juga menyatakan keinginan mereka untuk bersama-sama menciptakan stadion yang ramah dan nyaman bagi semua kalangan.
Dokumentasi Bali United menampilkan suasana di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Senin (3/10/2022). Doa bersama dan mengheningkan cipta digelar terkait peristiwa kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, yang mengakibatkan jatuhnya korban jiwa.
Para pemain, ofisial, dan para pendukung klub sepak bola yang mengikuti doa bersama dan mengheningkan cipta di Stadion Kapten I Wayan Dipta juga bersama-sama menyalakan lilin sebagai tanda keprihatinan atas tragedi Kanjuruhan. Penyalaan lilin itu menjadi simbol harapan agar sepak bola Indonesia menjadi sarana menyatukan, bukan menjadi ajang mematikan.
Dari laman Bali United FC, Pelatih Bali United Alessandro Stefano Cugurra Rodrigues menyatakan, sepak bola seharusnya adalah hiburan, bukan ancaman. Pendukung yang datang ke stadion dapat menikmati pertandingan dan dapat pulang ke rumah dengan aman seusai pertandingan. Oleh karena itu, para suporter seharusnya dapat menerima apa pun hasil pertandingan.
Tidak hanya di Stadion Kapten I Wayan Dipta, doa bersama sebagai bentuk keprihatinan juga digelar Polresta Denpasar bersama sejumlah pendukung klub sepak bola. Doa bersama itu digelar di pura yang berada di kompleks Polresta Denpasar, Senin sore.
Kepala Polresta Denpasar Komisaris Besar Bambang Yugo Pamungkas menyatakan, doa itu digelar dengan harapan agar para korban meninggal dibukakan pintu surga dan diterima amal baik mereka. ”Semoga para korban dibukakan karma-karma baiknya,” ujarnya.
ISTIMEWA/HUMAS POLRESTA DENPASAR
Dokumentasi Humas Polresta Denpasar menampilkan Kepala Polresta Denpasar Kombes Bambang Yugo Pamungkas (kedua, kanan) saat mengikuti doa bersama di Polresta Denpasar, Kota Denpasar, Senin (3/10/2022).
Bambang juga berharap, peristiwa kerusuhan di Stadion Kanjuruhan menjadi pembelajaran bagi semua pihak dan memberikan introspeksi diri. Ia mengajak semua kalangan di Bali agar menjaga kebersamaan dan saling bersinergi demi kemajuan olahraga, khususnya sepak bola.
Sebelumnya, Kepala Polda Bali Inspektur Jenderal Putu Jayan Danu Putra mengucapkan rasa belasungkawa dan dukacita yang mendalam atas tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan. Dia juga berharap, proses investigasi terkait peristiwa itu bisa segera dituntaskan.
”Semoga semua korban diterima di sisi-Nya dan khusnul khotimah. Untuk keluarga yang ditinggalkan, diberikan kesabaran dan keikhlasan,” kata Putu Jayan.
Perwakilan pendukung klub sepak bola juga menyatakan keinginan mereka untuk bersama-sama menciptakan stadion yang ramah dan nyaman bagi semua kalangan.