Mempermudah Investasi untuk Pengembangan Kota Pangkal Pinang
Didapuk sebagai pintu gerbang Kepulauan Bangka Belitung, Kota Pangkal Pinang yang berusia 265 tahun memiliki modal besar untuk menjadi kota metropolitan. Komitmen dari berbagai pihak dibutuhkan untuk membangun kota.
Didapuk sebagai pintu gerbang Kepulauan Bangka Belitung, Kota Pangkal Pinang yang berusia 265 tahun memiliki modal besar untuk menjadi kota metropolitan. Sektor perdagangan, pariwisata, dan investasi menjadi akar kuat untuk mewujudkan visi tersebut. Pelibatan anak muda untuk turut berkontribusi pada pembangunan kota juga menjadi prioritas utama.
Pemerintah Kota Pangkal Pinang juga salah satu anggota Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) yang tergabung dalam Kompas Collaboration Forum (KCF)-Apeksi.
Berikut ini pandangan dari Wali Kota Pangkal Pinang Maulan Aklil terkait dengan sejumlah isu perkotaan saat diwawancarai, Senin (19/9/2022), di Kantor Wali Kota Pangkal Pinang.
Apa kekuatan kota Anda?
Sebagai pintu gerbang Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Pangkal Pinang diuntungkan dari sejumlah aspek, seperti keberadaan penduduk berjumlah 218.569 jiwa yang 62,37 persennya merupakan angkatan kerja. Kondisi ini didukung sumber daya alam yang lengkap, seperti pantai dan bukit yang dapat memperkuat potensi pariwisata daerah.
Belum lagi kekayaan timah yang sudah mulai dikelola sejak 300 tahun lalu. Pangkal Pinang juga menjadi pusat perdagangan bagi enam kabupaten lain di Bangka Belitung.
Apa rencana Anda untuk membangun kota?
Dalam pembangunan kota, saya mengacu pada tiga fondasi utama penggerak ekonomi, yakni trade (perdagangan), tourism (pariwisata), dan investment (investasi). Agar ketiga pilar tersebut dapat berjalan seiring, kemudahan investasi adalah kunci utama. Semua orang berkesempatan untuk berkontribusi dan bersaing dalam pembangunan daerah.
Untuk perdagangan, Pangkal Pinang merupakan daerah yang strategis yang menjadi pusat kegiatan ekonomi di Kepulauan Bangka Belitung. Semua daerah pasti akan memasarkan produknya di kota ini, baik untuk kepentingan domestik maupun ekspor. Adapun di sektor pariwisata, Pangkal Pinang memiliki kekayaan kuliner, sejarah, dan sumber daya alam yang mampu memikat wisatawan.
Adapun di bidang investasi kemudahan perizinan menjadi faktor penting agar investor mau menanamkan modalnya di kota ini.
Bagaimana kota Anda dalam 25 tahun ke depan?
Jika visi pembangunan tersebut terwujud dan berjalan secara konsisten, saya yakin dalam beberapa tahun ke depan Pangkal Pinang akan menjadi kota metropolitan yang menjadi tujuan investasi bagi banyak investor. Jika banyak investasi yang masuk, tentu akan memberikan dampak bagi seluruh sektor yang nantinya akan bermuara pada pertumbuhan ekonomi daerah. Namun, visi ini harus didukung dengan kemudahan investasi dan komitmen bersama untuk membangun daerah.
Apa tantangan terbesar dalam membangun daerah?
Sebagai kota di daerah kepulauan, pemenuhan logistik menjadi hal yang tidak mudah. Harga barang tentu akan lebih mahal dibandingkan dengan daerah lain. Namun, tantangan tersebut harus dijawab dengan terus melakukan pembangunan infrastruktur yang lebih masif.
Untuk pengembangan industri pengolahan, kami berkomitmen mengedepankan hilirisasi industri. Tidak lagi mengandalkan bahan mentah. Namun, untuk mewujudkan hal itu perlu komitmen bersama dari berbagai pihak, mulai dari pemerintah pusat hingga pemerintah daerah karena hilirisasi industri merupakan grand design yang harus ditunaikan bersama.
Di bidang pariwisata, pemkot harus berani menggelar acara yang bisa mengundang wisatawan untuk datang. Karena hanya melalui kehadiran wisatawanlah, UMKM di Pangkal Pinang bisa terus bergerak dan memperoleh cuan.
Di sisi lain, mengubah kultur dan pola pikir warga untuk lebih terbuka pada persaingan global harus terus dilakukan. Mau tidak mau, mereka harus turut berkompetisi dalam membangun daerah. Oleh sebab itu, mereka harus memiliki kemampuan yang mumpuni. Jika tidak, dikhawatirkan mereka akan kalah seleksi. Karena itu, pengembangan kapasitas masyarakat utamanya dalam pendidikan harus terus dilakukan secara berkelanjutan.
Bagaimana pihak eksternal dapat membantu kota Anda untuk lebih cepat membangun kota?
Peran mereka sangat penting. Karena itu, pemerintah terus berupaya memperkuat jaringan dengan beragam kemudahan. Adanya Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu diharapkan menjadi pintu masuk bagi investor untuk turut membangun Pangkal Pinang. Dalam prosesnya pun tidak boleh ada istilah ”wani piro” yang berpotensi menghambat investasi.
Selain itu, pemkot juga berkomitmen untuk mempermudah perizinan dengan mengedepankan digitalisasi. Kalau perlu, proses perizinan yang biasanya membutuhkan waktu berbulan-bulan dapat dipangkas hanya dalam waktu beberapa hari saja.
Apa contoh terbaik dari kerja nyata yang telah anda perbuat saat memimpin kota Anda?
Walau berada di situasi pandemi Covid-19, Pangkal Pinang pernah mencatatkan pertumbuhan ekonomi yang cukup baik pada 2021, yakni mencapai 9,27 persen. Hal ini tidak lepas dari komitmen semua pihak untuk bangkit bersama dari pandemi. Di sisi lain, percepatan vaksinasi juga merupakan langkah utama agar aktivitas perekonomian bisa kembali pulih. Pertumbuhan ekonomi juga disokong oleh kenaikan harga timah dan kelapa sawit.
Saya yakin dengan kemudahan investasi berdampak pada terbukanya lapangan kerja di mana pada tahun 2021 lapangan kerja tersebut dapat menyerap sekitar 2.000 tenaga kerja baru. Kemudahan itu juga berdampak pada terus tumbuhnya nilai investasi di Pangkal Pinang yang pada 2021 mencapai Rp 3,4 triliun. Karena itu, pada 2023, nilai investasi di Pangkal Pinang bisa mencapai Rp 4,5 triliun dengan jumlah tenaga kerja yang terserap mencapai 3.000 orang.
Sejauh mana Anda melibatkan anak-anak muda untuk meremajakan atau mengembangkan pembangunan kota?
Keterlibatan anak muda sangat penting karena merekalah yang akan melanjutkan kepemimpinan dan pembangunan daerah. Karena itu, pemerintah akan memberikan kesempatan yang seluas-luasnya bagi mereka untuk turut berkompetisi dalam pembangunan daerah. Karena itu, lapangan pekerjaan dan kemudahan berusaha harus dibuka seluas-luasnya.
Agar program pemerintah bisa menyentuh generasi muda, sosialisasi adalah hal yang penting. Karena itu, penggunaan media sosial perlu dilakukan dengan masif agar mereka dapat mengetahui visi apa yang akan dilakukan ke depan.
Seyakin apa Anda dengan anak-anak muda untuk mengambil alih kepemimpinan kota di masa depan?
Saya yakin dengan kemampuan anak muda sepanjang terus dibina dengan pengembangan kapasitas yang berkelanjutan sehingga menghasilkan pemikiran yang kreatif.
Pengembangan itu bisa ditanamkan melalui pendidikan. Saya meyakini pada rentang usia 20 tahun-30 tahun adalah waktu manusia untuk pencarian jati diri. Di usia selanjutnya, mereka sudah memiliki ketetapan untuk menentukan arah.
Dari sanalah generasi muda harus mampu bersaing dan berani mengambil risiko dan berpikir kreatif dalam mengeksplorasi keunggulan daerah untuk mewujudkan pergerakan ekonomi yang lebih baik.