Peternak di Lampung Berharap Pemerintah Tambah Vaksin PMK
Jumlah alokasi vaksin PMK untuk Lampung belum mencukupi. Peternak berharap pemerintah menambah kuota vaksin PMK.
Oleh
VINA OKTAVIA
·3 menit baca
HUMAS PEMERINTAH KOTA DEPOK
Petugas Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Kota Depok memeriksa kesehatan sapi di salah satu peternakan di Cimanggis, Kamis (12/5/2022).
BANDAR LAMPUNG, KOMPAS — Program vaksinasi untuk penanggulangan penyakit mulut dan kuku di Lampung untuk tahap pertama sudah hampir selesai. Namun, sejumlah peternak menyatakan belum seluruh sapi di kandang mendapatkan vaksin. Mereka berharap pemerintah segera menambah kuota vaksin PMK.
Ketua Kelompok Maju Sejahtera di Kecamatan Tanjung Sari, Kabupaten Lampung Selatan, Suhadi, mengatakan, pemerintah daerah memberikan 1.000 dosis vaksin PMK untuk peternak di wilayah tersebut. Vaksin diprioritaskan untuk sapi pedet dan indukan yang akan dipelihara jangka panjang. Sementara sapi yang sedang bunting atau akan dijual tidak mendapatkan vaksin.
Menurut Suhadi, penyuntikan vaksin tahap pertama telah selesai. Meski begitu, masih banyak sapi milik peternak yang belum mendapatkan vaksin. ”Populasi sapi di sini sekitar 3.000 ekor. Jika dikurangi jumlah sapi yang sedang bunting dan sapi untuk stok dijual, kami masih membutuhkan sekitar 1.500 dosis vaksin,” katanya, Senin (4/7/2022).
Peternak berharap, pemerintah pusat segera mengirimkan stok vaksin tambahan. Sebagai pintu masuk Provinsi Lampung, peternak di Lampung Selatan membutuhkan vaksin untuk mencegah wabah PMK. Saat ini Kabupaten Lampung Selatan masih dinyatakan bebas PMK.
Selain vaksinasi, peternak juga melakukan karantina kandang untuk mencegah penularan PMK. Kunjungan dari luar daerah ke sentra peternakan itu dibatasi selama wabah. Mereka juga menyemprotkan disinfektan ke kandang ternak secara rutin. Penjualan ternak hanya dilakukan di kabupaten/kota yang berstatus bebas wabah di Lampung.
Sarjono (50), peternak asal Desa Astomulyo, Kecamatan Punggur, Kabupaten Lampung Tengah, mengatakan, untuk mencukupi stok vaksin, kelompok ternak di wilayahnya berupaya memesan vaksin mandiri melalui asosiasi ternak. Meski begitu, hingga saat ini, pihaknya juga belum mendapat informasi lebih lanjut terkait pengiriman vaksin tersebut.
Di Desa Astomulyo, populasi sapi sekitar 1.000 ekor. Peternak juga berupaya melakukan pencegahan dengan menyemprotkan disinfektan secara rutin. Tak hanya kandang, mobil pengangkut sapi yang akan masuk juga harus disemprot disinfektan.
Sebelumnya, Wakil Gubernur Lampung Chusnunia menyampaikan, Lampung menerima sekitar 37.000 dosis vaksin untuk penanganan PMK. Vaksin ini untuk program tahap pertama di 15 kabupaten/kota di Lampung. Program tersebut ditargetkan selesai 7 Juli 2022.
KOMPAS/PRIYOMBODO
Petugas Dinas Ketahanan Pangan Kota Tangerang mengenakan baju hazmat saat memeriksa sapi yang dijual pedagang musiman di kawasan Cipondoh, Kota Tangerang, Banten, Rabu (15/6/2022).
Menurut dia, Pemprov Lampung bekerja sama dengan instansi terkait telah mengambil langkah untuk menangani wabah PMK di Lampung. Selain membatasi lalu lintas ternak dari luar daerah, Pemprov juga membentuk satgas dan unit reaksi cepat penanggulangan PMK agar tidak terjadi penyebaran dari daerah terjangkit ke kabupaten lainnya.
Berdasarkan data, wabah PMK telah menyebar di lima kabupaten dan kota, yakni Mesuji, Tulang Bawang, Tulang Bawang Barat, Lampung Timur, dan Kota Metro. Jumlah kasus PMK di lima kabupaten itu tercatat 729 ekor. Sementara jumlah sapi yang telah divaksin sebanyak 27.837 ekor.