Senator Sumut dan Mantan Ephorus HKBP WTP Simarmata Berpulang
Anggota DPD RI dari Sumut Willem Tumpal Pandapotan (WTP) Simarmata tutup usia, di Medan, Jumat (17/6/2022). Ephorus Huria Kristen Batak Protestan periode 2012-2016 itu dikenal selalu menyuarakan kerukunan antarumat.
Oleh
NIKSON SINAGA
·2 menit baca
MEDAN, KOMPAS — Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia dari Sumatera Utara Willem Tumpal Pandapotan (WTP) Simarmata tutup usia, di Medan, Jumat (17/6/2022) sore. Ephorus Huria Kristen Batak Protestan periode 2012-2016 itu dikenal selalu menyuarakan kerukunan antarumat beragama.
”Orangtua kami meninggal setelah dirawat karena sakit di Rumah Sakit Columbia Asia Medan pada Jumat sekitar pukul 17.25,” kata Allan V Pakpahan, menantu WTP Simarmata mewakili keluarga.
Allan mengatakan, WTP Simarmata yang meninggal pada usia 67 tahun itu akan disemayamkan di rumahnya di Jalan Bunga Terompet, Medan. Acara adat pun akan dilaksanakan di rumah tersebut pada Senin (20/6/2022).
WTP direncanakan akan dimakamkan di kampung halamannya di Desa Simarmata, Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir. Namun, rencana pemakaman itu masih akan dibicarakan keluarga.
WTP Simarmata lahir di Samosir pada 4 Juli 1954. Setelah lulus dari SMA, WTP memilih masuk untuk sekolah pendeta di Sekolah Tinggi Teologia HKBP di Kota Pematang Siantar. Setelah lulus, ia pun menjadi pendeta di HKBP dan menempati sejumlah posisi penting.
WTP pun menjadi pemimpin tertinggi di gereja tersebut dengan menjadi Ephorus HKBP pada tahun 2012–2016. Pada 2019, WTP Simarmata terpilih menjadi anggota DPD dari Sumut dengan perolehan suara terbanyak.
Anggota DPD dari Sumut, Badikenita P Sitepu, mengatakan, WTP Simarmata dikenal sebagai orang yang selalu menyuarakan kerukunan antarumat beragama. ”Dalam aktivitasnya sebagai anggota DPD, hampir di semua kesempatan WTP selalu menyuarakan agar kita membangun kerukunan antarumat beragama,” kata Badikenita.
Dalam aktivitasnya sebagai anggota DPD, hampir di semua kesempatan WTP selalu menyuarakan agar kita membangun kerukunan antarumat beragama.
Bagi WTP, kata Badikenita, pembangunan di Indonesia tidak mungkin bisa dilaksanakan jika hubungan antarumat beragama tidak dijaga. Untuk itu, kerukunan itu menjadi fondasi penting untuk mencapai kemajuan bangsa.
Kesehatan WTP Simarmata, kata Badikenita, sudah menurun beberapa saat setelah dia terpilih menjadi senator dari Sumut. Namun, ia tetap melaksanakan tugas-tugasnya sebagai anggota DPD hingga akhirnya harus dirawat di rumah sakit dalam sebulan terakhir.
Koordinator Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Wilayah I Sumut-Aceh Hendra Manurung mengatakan, WTP Simarmata adalah senior yang selalu guyub dengan mahasiswa. ”Bang WTP sangat dekat dengan mahasiswa. Dia selalu mengingatkan, kampus adalah tempat yang sangat menentukan dalam pembangunan satu bangsa,” kata Hendra.
Hendra mengatakan, WTP Simarmata sering sekali mengajak mahasiswa dan pengurus organisasi mahasiswa untuk berdiskusi. Kepergian WTP, kata Hendra, adalah kehilangan besar bagi aktivis mahasiswa di Sumut.
WTP Simarmata adalah peraih suara terbanyak pada pemilihan DPD. Tiga anggota DPD lainnya berdasarkan perolehan suara terbanyak, yakni Dedi Iskandar Batubara, Muhammad Nuh, dan Badikenita. WTP pun kemungkinan besar akan digantikan Faisal Amri yang menduduki peringkat kelima.