Surabaya masih menerapkan strategi usang untuk penanganan banjir dan rob atau pasang air laut sehingga bencana seperti ini masih akan terus menghantui kehidupan masyarakat.
Oleh
AMBROSIUS HARTO MANUMOYOSO
·3 menit baca
SURABAYA, KOMPAS — La Nina yang menjadikan hujan masih terus turun ditambah pasang air laut telah memicu banjir yang tidak dapat di sejumlah kawasan, terutama di pesisir Surabaya, Jawa Timur, Senin (13/6/2022). Banjir dan pasang air laut atau rob diperkirakan masih akan menghantui beberapa hari ke depan mengingat hujan masih akan turun dan munculnya fenomena bulan super.
Selepas tengah malam atau Senin pagi, Surabaya diguyur hujan selama 2-3 jam. Akibatnya, banjir terjadi di Surabaya Selatan dengan ketinggian air antara 20-40 sentimeter (cm). Banjir menerjang wilayah Wonorejo, Pandugo, Kedung Asem, Tenggilis Mejoyo, Rungkut, Medokan Sawah, dan Medokan Semampir. Secara bersamaan, juga terjadi pasang air laut yang melimpas ke daratan pesisir di Surabaya Utara, terutama Kalimas dan Kalianak berketinggian hingga 40 cm.
Banjir itu mengakibatkan lalu lintas kendaraan di perbatasan dengan Gresik, Mojokerto, dan Sidoarjo tak lancar dan macet. Namun, selepas tengah hari, banjir berangsur surut. Pasang air laut juga turun, tetapi diprakirakan masih akan terjadi sampai beberapa hari ke depan.
Menurut prakirawan Stasiun Meteorologi Maritim Perak, Fajar Setiawan, banjir rob masih akan terjadi di Surabaya dan pesisir Jatim sampai dengan Jumat (17/6/2022). Puncak rob diprediksi terjadi pada Rabu (15/6/2022), yakni berada pada level 160 dari rata-rata muka laut. Pasang air laut akan melimpas dan membanjiri kawasan pesisir dengan ketinggian sekitar 40 Cm.
Rob bakal menghambat aliran sungai-sungai ke laut. Situasi ini bisa membuat jaringan sungai atau saluran meluap dan membanjiri kawasan di Surabaya. Di sisi lain, potensi hujan masih cukup tinggi karena adanya La Nina. Padahal, bulan ini, secara normal, sudah memasuki musim kemarau.
Dalam pengamatan BMKG, kondisi air laut di perairan Selat Madura masih hangat dan memicu hujan. Di daratan, hujan masih berpeluang terjadi dengan intensitas ringan sampai sedang. Adapun di laut, hujan diprakirakan turun dengan intensitas sedang sampai lebat.
La Nina yang turut melanda Indonesia lebih intens memengaruhi situasi di kawasan tengah dan timur. Suhu muka air laut akan hangat sampai akhir tahun. ”Musim kemarau ini basah karena hujan berpeluang banyak terjadi,” kata Fajar.
BMKG juga memperingatkan masyarakat akan adanya fenomena bulan super atau perigee. Fenomena Bulan berada pada posisi dekat dengan Bumi. Gravitasi bulan bakal memicu pasang air laut lebih intens. Situasi ini diprakirakan akan terjadi pada pertengahan bulan depan atau Juli 2022.
Secara terpisah, Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga Surabaya Lilik Arijanto mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan instansi lainnya untuk penanganan banjir akibat luapan dan pasang air laut. Instansi yang dipimpinnya mengerjakan pembersihan dan penormalan saluran primer dari potensi tersumbat oleh sampah.
”Selain itu, memastikan operasional pompa dapat berjalan dengan baik,” kata Lilik. Di kawasan yang diterjang banjir pasang air laut, aparatur mengoptimalkan pengerukan saluran dan pengoperasian pompa Wonorejo untuk menarik banjir. Genangan belum bisa sepenuhnya kering, tetapi ketinggian disusutkan sehingga tidak mengganggu mobilitas masyarakat yang berkendara.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Surabaya Dedik Irianto menambahkan, pihaknya mengerahkan puluhan mobil untuk menyedot dan memindahkan banjir ke jaringan saluran. Pengerahan mobil ke lokasi banjir juga membantu optimalisasi pompa-pompa. ”Tujuannya banjir segera surut,” katanya.
Pengerukan, optimalisasi pompa, dan pengerahan mobil pemadam untuk menyedot dan memindahkan banjir ke saluran masih akan menjadi strategi penanganan banjir dan pasang air laut di Surabaya karena potensi bencana ini ada sampai beberapa hari mendatang. ”Kami juga mendorong sosialisasi kepada masyarakat agar mengakses perkembangan cuaca sehingga memiliki pemahaman dan antisipasi dalam beraktivitas,” kata Dedik.