Pemerintah saat ini berupaya menyelesaikan semua masalah terkait penataan kawasan Candi Borobudur. Penataan ini ditargetkan tuntas pada 2024.
Oleh
REGINA RUKMORINI
·3 menit baca
KOMPAS/REGINA RUKMORINI
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memberikan keterangan dalam acara peresmian Candi Borobudur sebagai destinasi wisata ramah lingkungan dan berkelanjutan di Pos 3 Area Parkir Taman Wisata Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (4/6/2022).
MAGELANG, KOMPAS — Penataan Candi Borobudur sebagai destinasi superprioritas ditargetkan tuntas pada 2024. Pemerintah terus melakukan percepatan, penyelesaian segala masalah terkait penataan, pembangunan sarana prasarana, hingga pengaturan kunjungan wisatawan.
”Kami berupaya menyelesaikan semua masalah mulai dari tanah, pasar, sampah, hingga memastikan kabel-kabel dan lampu terpasang dengan benar. Dengan semua upaya penataan ini, kawasan Candi Borobudur diharapkan semakin cantik dikunjungi di tahun 2024,” ujar Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dalam sambutannya pada acara peresmian Borobudur sebagai destinasi ramah lingkungan dan berkelanjutan di Pos 3 Area Parkir Taman Wisata Candi Borobudur, Sabtu (4/6/2022).
Berdasarkan hasil rapat bersama sejumlah instansi dan kementerian terkait, anggaran yang diusulkan untuk penataan kawasan Candi Borobudur hingga tahun 2024 tersebut mencapai sekitar Rp 6,8 triliun. Dalam hal penataan kawasan, Luhut memastikan pihaknya akan tetap memperhatikan masalah konservasi candi.
Setelah mendapatkan masukan tentang kondisi bangunan candi yang semakin merosot, turun ke dalam tanah dan banyaknya batuan yang aus atau rusak, maka ke depan, jumlah wisatawan yang bisa naik ke bangunan Candi Borobudur akan dibatasi 1.200 orang per hari. Wisatawan yang akan naik ke bangunan juga harus terlebih dahulu mendaftar serta memesan tiket secara daring. Harga tiket untuk wisatawan domestik Rp 700.000 per orang dan harga tiket untuk wisatawan mancanegara 100 dollar AS per orang.
KOMPAS/REGINA RUKMORINI
Di musim libur Lebaran tahun ini, jumlah pengunjung di Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, akan mulai dibatasi.
Mempertimbangkan Candi Borobudur sebagai wisata edukasi, nantinya 25 persen kunjungan ke bangunan candi akan secara khusus dibuka untuk kalangan pelajar. Bagi mereka, harga tiket ditetapkan hanya Rp 5.000 per orang.
Harga tiket untuk wisatawan domestik Rp 700.000 per orang dan harga tiket untuk wisatawan mancanegara 100 dollar AS per orang. (Luhut Binsar Pandjaitan)
Kendatipun ada kebijakan pembatasan kunjungan, Luhut tetap optimistis hal itu tetap tidak akan mengurangi jumlah kunjungan wisatawan. ”Dengan kawasan yang sudah cantik dan tertata, nantinya pasti masih banyak orang yang akan tertarik datang, berwisata ke Borobudur,” ujarnya.
Wisata hijau
Pemerintah juga akan terus menata agar kawasan Candi Borobudur menjadi destinasi wisata ramah lingkungan. Secara perlahan candi diharapkan bisa bebas dari lalu lalang kendaraan berbahan bakar fosil.
Inisiasi untuk memulai upaya tersebut dilakukan dengan membangun stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) di Pos 3 Area Parkir Taman Wisata Candi Borobudur.
Luhut mengatakan, gagasan tentang wisata hijau, ramah lingkungan, dan pembangunan SPKLU ini diharapkan segera direspons oleh masyarakat sekitar dan siapa pun pengunjung yang datang ke kawasan Borobudur. ”Diharapkan, tahun ini, pimpinan dari Taman Wisata Candi Borobudur juga bisa memulainya dengan menggunakan kendaraan listrik saat berkunjung ke Candi Borobudur,” ujarnya.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menggunting pita untuk meresmikan stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) di Taman Wisata Candi Borobudur, Sabtu (4/6/2022).
Dirut PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko, Edy Setijono mengatakan, demi mendukung Indonesia dalam Presidensi G20, forum kerja sama 20 ekonomi utama dunia pada periode 1 Desember 2021-30 November 2022, pihaknya juga berkomitmen menerapkan dan mengembangkan pemanfaatan energi terbarukan.
Hal ini, menurut dia, antara lain sudah dimulai dengan menerapkan kendaraan listrik sebagai moda transportasi pengunjung di kawasan Candi Borobudur. Penyediaan moda ini dilakukan dengan bekerja sama dengan pihak lain, seperti Grab dan Damri.
Untuk mendukung pemanfaatan energi terbarukan dan penggunaan kendaraan listrik ini, PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko saat ini sudah bekerja sama dengan PLN, yang kemudian membantu membangun dua SPKLU di Candi Borobudur dan Prambanan.