Skema Satu Arah dan Lawan Arah di Jalan Tol Trans-Jawa Dihentikan
Penghentian skema satu arah di Jalan Tol Trans-Jawa arah Jakarta pada Senin (9/5/2022) dini hari merupakan proses bertahap setelah didahului pemangkasan panjang ruas jalan yang diberi pemberlakuan skema itu.
Oleh
JOHANES GALUH BIMANTARA
·3 menit baca
KOMPAS/RADITYA HELABUMI
Kepadatan lalu lintas di Tol Jakarta-Cikampek menjelang area istirahat Km 62, Karawang, Jawa Barat, Minggu (8/5/2022). Arus balik kendaraan dari arah timur menuju Jakarta saat libur Lebaran mencapai puncak kepadatan pada Sabtu dan Minggu. Volume kendaraan dari arah timur yang melalui Tol Jakarta-Cikampek mencapai 170.078 kendaraan. Jumlah tersebut lebih tinggi dari puncak arus balik libur Lebaran tahun 2019 yang tercatat 166.444 kendaraan. Volume kendaraan pada Minggu (8/5/2022) diperkirakan akan mencapai sekitar 174.000 kendaraan.
JAKARTA, KOMPAS — Atas diskresi kepolisian, Jasa Marga mengakhiri skema satu arah di Jalan Tol Trans-Jawa arah Jakarta, Senin (9/5/2022) dini hari, yang menandakan kepadatan volume kendaraan arus balik Lebaran sudah tidak terjadi sehingga rekayasa lalu lintas tersebut tidak dibutuhkan lagi. Selain itu, skema lawan arus di Jalan Tol Jakarta-Cikampek juga dihentikan.
”Jasa Marga mengucapkan terima kasih atas kerja sama dan kesabaran pengguna jalan dalam mewujudkan perjalanan mudik dan balik pada periode hari raya Idul Fitri 1443 Hijriah yang aman dan sehat,” ucap Corporate Communication and Community Development Group Head PT Jasa Marga (Persero) Tbk, Dwimawan Heru, melalui keterangan tertulis pada Senin.
Heru menjelaskan, sebelum dihentikan pukul 02.30, skema one way (satu arah) arah Jakarta berlaku dari Gerbang Tol (GT) Kalikangkung Kilometer 414 Jalan Tol Batang-Semarang, Jawa Tengah, sampai dengan Km 72 Jalan Tol Jakarta-Cikampek. Adapun contraflow (lawan arus) diterapkan dari Km 72 hingga Km 28 Jalan Tol Jakarta-Cikampek arah Jakarta.
KOMPAS/RADITYA HELABUMI
Pengemudi bus saat terjebak kemacetan di Tol Jakarta-Cikampek Km 54, Karawang, Jawa Barat, Minggu (8/5/2022).
Sepanjang pemberlakuan satu arah pada periode arus mudik dan balik hari raya Idul Fitri, Jasa Marga mencatat jumlah kendaraan per jam tertinggi di gerbang tol utama dari Semarang menuju arah Jabotabek yang dioperasikan Jasa Marga. Angka yang terdata di GT Kalikangkung mencapai 5.068 kendaraan per jam. Adapun angka di GT Cikampek Utama dan GT Kalihurip Utama mencapai 9.090 kendaraan per jam.
Penghentian skema satu arah di Jalan Tol Trans-Jawa arah Jakarta pada Senin dini hari merupakan proses bertahap setelah didahului pemangkasan panjang ruas jalan yang diberi pemberlakuan skema itu.
Hari Minggu (8/5/2022) petang, Marketing and Communication Department Head Jasa Marga Transjawa Tollroad Regional Division, Tody Satria, menjelaskan, pada pukul 18.30 WIB, satu arah berlaku dari Km 428 Jalan Tol Semarang ABC hingga Km 72 Jalan Tol Jakarta-Cikampek. Sebelumnya lagi, satu arah sempat diterapkan hingga Km 66 Tol Jakarta-Cikampek.
”Dengan diperpendeknya titik akhir one way di Km 72 Jalan Tol Jakarta-Cikampek, pengguna jalan yang menuju arah Bandung dan sekitarnya bisa menggunakan Jalan Tol Jakarta-Cikampek dan melanjutkan perjalanan melalui Jalan Tol Cipularang (Cikampek-Purwakarta-Padalarang),” kata Tody waktu itu.
KOMPAS/RADITYA HELABUMI
Kepadatan volume kendaraan di Tol Jakarta-Cikampek Km 54, Karawang, Jawa Barat, Minggu (8/5/2022). Arus balik kendaraan dari arah timur menuju Jakarta saat libur Lebaran mencapai puncak kepadatan pada Sabtu dan Minggu. Volume kendaraan dari arah timur yang melalui Tol Jakarta-Cikampek mencapai 170.078 kendaraan. Jumlah tersebut lebih tinggi dari puncak arus balik libur Lebaran tahun 2019 yang tercatat 166.444 kendaraan. Volume kendaraan pada Minggu (8/5/2022) diperkirakan mencapai 174.000 kendaraan.
Adapun pengendara yang menuju arah Cikampek, Cirebon, dan Jawa Tengah juga bisa mengakses Jalan Tol Jakarta-Cikampek arah Cikampek, tetapi mesti keluar melalui Gerbang Tol Cikampek di Km 72, atau melalui Jalan Tol Cipularang dan melanjutkan perjalanan lewat non-jalan tol. Kini, dengan tiadanya satu arah dari timur ke arah Jakarta, pengguna jalan yang menuju Jawa Tengah tetap bisa meneruskan perjalanan di tol.
Jasa Marga mengucapkan terima kasih atas kerja sama dan kesabaran pengguna jalan. (Dwimawan Heru)
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, berdasar evaluasi saat arus balik, rekayasa lalu lintas yang dilakukan berhasil memangkas waktu perjalanan para pemudik. Dia menyebut, tanpa rekayasa lalu lintas, perjalanan Semarang-Jakarta butuh waktu 11 jam 37 menit.
Namun, waktu tempuh itu bisa dipangkas menjadi 6 jam 31 menit setelah penerapan rekayasa lalu lintas satu arah dan lawan arus serta pembatasan kendaraan bersumbu tiga (Kompas, 9/5/2022).