Sebanyak 79 tenaga kesehatan di Rumah Sakit Umum Merauke terpapar Covid-19. Rumah sakit menutup perawatan anak dan layanan bersalin.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·2 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Tenaga kesehatan yang terpapar Covid-19 di Rumah Sakit Umum Daerah Merauke terus bertambah. Pada Sabtu (19/2/2022) tercatat baru 19 tenaga kesehatan yang terpapar, kini menjadi 79 orang. Akibatnya pelayanan rumah sakit bagi warga Papua bagian selatan itu terganggu.
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Merauke dr Yenny Mahuze saat dikonfirmasi dari Jayapura pada Rabu (23/2/2022) membenarkan informasi adanya 79 tenaga kesehatan yang telah terpapar Covid-19. Mereka yang terpapar terdiri dari 56 perawat, 11 dokter umum, 8 tenaga analis laboratorium, dan 4 dokter spesialis. Adapun seluruh tenaga kesehatan di RSUD Merauke ada 300 orang.
”Seluruh tenaga kesehatan kami yang terpapar menjalani isolasi mandiri di rumahnya. Mereka hanya mengalami gejala ringan dan tanpa gejala,” tutur Yenny.
Yenny mengatakan, banyaknya tenaga kesehatan yang terpapar Covid-19 cukup berdampak bagi pelayanan kesehatan di RSUD Merauke. Sebab, para tenaga kesehatan itu bertugas di ruang perawatan, poli, dan instalasi gawat darurat.
”Kami akan berkoordinasi dengan kepala daerah untuk menutup ruang perawatan anak dan bersalin selama lima hari ke depan. Kami tak bisa menerima pasien karena minimnya tenaga kesehatan yang khusus menangani anak dan bersalin,” tuturnya.
Kami akan berkoordinasi dengan kepala daerah untuk menutup ruang perawatan anak dan bersalin selama lima hari ke depan.
Saat ini, lanjut Yenny, jumlah pasien Covid-19 yang dirawat di RSUD Merauke sebanyak 20 orang dari kapasitas 28 tempat tidur. Adapun jumlah kasus aktif Covid-19 di Merauke hingga Selasa kemarin telah mencapai 718 orang.
”Saya menghimbau masyarakat agar segera mendapatkan vaksin hingga dosis ketiga dan menerapkan disiplin protokol kesehatan saat beraktivitas. Masih terdapat pasien dengan gejala berat yang belum mendapatkan vaksin Covid-19,” tuturnya.
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Provinsi Papua Donald Aronggear berharap Satgas Penanganan Covid-19 di seluruh wilayah Papua mempercepat vaksinasi. Sebab, banyak warga yang terpapar Covid-19 dan dirawat di rumah sakit belum divaksin dengan gejala berat hingga meninggal.
”Warga yang belum divaksin memiliki daya tahan tubuh lemah saat terpapar Covid-19. Akibatnya, jumlah pasien dengan gejala berat di rumah sakit meningkat sehingga tenaga kesehatan rentan tertular,” kata Donald.
Dari hasil data sementara IDI Papua, ada 18 tenaga dokter yang terpapar Covid-19. Para dokter yang terpapar itu tersebar di Kabupaten Jayapura sebanyak 12 orang, 4 orang di Mimika, dan 2 orang di Biak Numfor. Para dokter itu menjalani isolasi mandiri di rumahnya. Mereka sehari-hari bertugas di puskesmas dan ruang instalasi gawat darurat (IGD) rumah sakit.