Cegah ”ODOL”, Teknologi Pengukur Beban Dipasang di Cipali
Pengelola Tol Cikopo-Palimanan memasang alat pengukur beban atau ”weigh in motion” untuk memantau truk yang muatan dan dimensinya berlebih. Sanksi pun menanti pelanggar.
Oleh
ABDULLAH FIKRI ASHRI
·3 menit baca
CIREBON, KOMPAS — Astra Tol Cipali memasang teknologi pengukur beban di Gerbang Tol Palimanan, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Alat tersebut diharapkan dapat membatasi kendaraan dengan muatan dan dimensi berlebih atau overdimension overloading (ODOL), yang selama ini memicu kecelakaan. Pelanggar akan dikenai denda hingga dialihkan ke luar tol.
Teknologi pengukur beban atau weigh in motion (WIM) itu mulai dioperasikan pada salah satu gardu di GT Palimanan yang mengarah ke timur, Kamis (10/2/2022). Turut hadir Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi, Presiden Direktur Astra Tol Cipali Firdaus Azis, dan perwakilan Badan Pengatur Jalan Tol.
Alat di atas aspal itu dapat merekam muatan kendaraan yang bergerak. Ini berbeda dengan alat timbang portabel yang mengharuskan kendaraan berhenti. Selain WIM, teknologi lainnya adalah light detection ranging untuk mengecek dimensi kendaraan. Kamera pembaca nomor polisi kendaraan juga difungsikan.
Jika melebihi beban yang seharusnya, alarm sontak berbunyi. Selisih beban dan nomor polisi kendaraan tampak di layar monitor yang terpasang di dekat alat itu. Bahkan, data itu tercatat di struk transaksi. ”Jadi enggak ada lagi alasan untuk penindakan (truk ODOL). Kami mendukung rencana pemerintah untuk zero (bebas) ODOL 2023,” ucap Firdaus Azis.
Menurut Firdaus, selama ini truk ODOL turut mengurangi umur kualitas jalan sehingga menambah biaya perawatan jalan. Kehadiran truk ODOL juga memicu kecelakaan serta meningkatkan fatalitas. Selama 2019-2021, sekitar 83 persen kasus tabrak belakang di Cipali melibatkan truk ODOL. Sekitar 90 persen korbannya meninggal dan luka berat.
Pada November tahun lalu, misalnya, Dekan Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada Prof I Gede Suparta Budisatria (53) meninggal setelah kendaraannya menabrak truk di Cipali Kilometer 113. Akhir 2020, sebuah minibus menghantam truk dari belakang di Km 119. Kejadian itu merenggut 4 nyawa dan melukai 3 orang lainnya.
Penyebab tingginya risiko kecelakaan karena truk yang kelebihan muatan berjalan lamban di bawah ketentuan, sedangkan mobil di belakangnya melaju kencang. Adapun batas kecepatan kendaraan di tol minimal 60 km per jam dan maksimal 100 km per jam. Akibatnya, tingkat kefatalannya sangat besar saat terjadi kecelakaan.
Selama ini, razia truk ODOL di Cipali hanya dilakukan pada waktu tertentu di area istirahat. Penegakan hukum yang melibatkan kepolisian dan Kemenhub ini menggunakan alat timbang portabel. Dengan teknologi WIM, pemantauan truk ODOL dapat berlangsung seterusnya. Meski demikian, Kemenhub masih mengevaluasi teknologi itu.
Ditjen Hubdar Kemenhub telah berkoordinasi dengan Korps Lalu Lintas Polri, Kejaksaan Agung, dan Mahkamah Agung terkait keabsahan WIM sebagai alat timbang. ”(Tapi), dengan adanya kalibrasi oleh Badan Metrologi, alat ini sama dengan (alat timbang) portabel yang selama ini digunakan,” ungkap Budi.
Pihaknya menargetkan dua pekan ke depan untuk menyosialisasikan penggunaan alat pengukur beban tersebut sekaligus memastikan sanksi bagi pelanggar. Sanksi itu berupa denda tilang, pengalihan kendaraan ke luar tol, dan transfer muatan jika bebannya melebihi 5 persen dari ketentuan. Muatan kendaraan yang berlebih harus diturunkan.
”Biaya (transfer muatan) menjadi tanggungan operator pemilik barang dan kendaraan,” kata Budi. Adapun kendaraan yang melebihi dimensi akan menjalani normalisasi atau pemotongan bodi truk. Pekan lalu, misalnya, pihaknya menormalisasi sekitar 1.500 truk yang dimensinya di luar ketentuan. Berbagai sanksi itu diharapkan membuat jera pelanggar.
Budi mengatakan, penggunaan teknologi pengukur beban di GT Palimanan dan Cikarang Utama merupakan langkah percontohan mencegah truk ODOL di jalur Jakarta-Cikampek-Cirebon. ”Jangan kaget, suatu saat kendaraan (ODOL) dikeluarkan dari jalan tol ke jalan nasional. Di sana, kami sudah siapkan jembatan timbang,” katanya.