Pasien Covid-19 Bergejala Ringan di Magelang Wajib Isolasi Terpusat
Semua pasien Covid-19 di Kota Magelang, Jawa Tengah, dengan gejala ringan atau tanpa gejala, kini diwajibkan dirawat di tempat isolasi terpusat. Kebijakan ini ditetapkan demi menekan potensi penularan.
Oleh
REGINA RUKMORINI
·3 menit baca
MAGELANG, KOMPAS – Semua pasien positif Covid-19 bergejala ringan di Kota Magelang, Jawa Tengah, kini diwajibkan untuk menjalani perawatan di tempat isolasi terpusat yang sudah disiapkan di Hotel Borobudur. Hal ini dilakukan demi mengantisipasi lonjakan kasus, terutama varian Omicron yang memiliki tingkat penularan tinggi dan cepat.
”Penempatan semua pasien Covid-19 di isoter (isolasi terpusat) ini sengaja kami lakukan demi menekan risiko penularan kepada lebih banyak orang yang berpotensi terjadi saat pasien tersebut menjalankan isolasi di rumah,” ujar Wali Kota Magelang M Nur Aziz, Kamis (3/2/2022).
Hotel Borobudur yang disediakan sebagai tempat isolasi terpusat memiliki 37 kamar yang disiapkan sebagai kamar isolasi. Setiap kamar nantinya bisa menampung dua pasien.
Selama menjalani isolasi, setiap pasien akan mendapat asupan makanan bergizi, obat-obatan, dan akan rutin diajak berolahraga tiap pagi. Kondisi kesehatan mereka akan terus dipantau dan dicek oleh tenaga medis setiap hari.
Saat ini, Hotel Borobudur telah menampung 14 pasien. Sebagian di antaranya terkonfirmasi positif Covid-19 dan sebagian lain dinyatakan reaktif tes antigen.
Aziz mengatakan, kasus baru yang kini terus bermunculan setiap hari sudah mengindikasikan terjadinya gelombang ketiga Covid-19. Menyikapi kondisi ini, segenap warga diminta benar-benar hati-hati, waspada, dan terus menjaga perilaku serta menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
”Terus waspada, terus hati-hati, dan kurangi mobilitas. Batasi bepergian kecuali untuk kepentingan yang benar-benar mendesak,” ujarnya.
Kasus baru yang kini terus bermunculan setiap hari sudah mengindikasikan terjadinya gelombang ketiga Covid-19.
Sementara itu, Kabupaten Magelang kembali mengintensifkan upaya tes usap reaksi rantai polimerase (PCR). Setelah melakukan tes usap pada 44 aparatur sipil negara (ASN) di dinas kesehatan dan 18 ASN di lingkungan Sekretariat Daerah Kabupaten Magelang, tes usap selanjutnya akan dilaksanakan di Lapangan drh Soepardi di Kecamatan Mungkid, Jumat (11/2/2022).
”Pada pelaksanaan tes usap mendatang, sasaran tes adalah masyarakat umum, warga yang biasanya sering kali melintas untuk berolahraga pagi di sekitar lapangan,” ujar Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Oktora Kunto Edy. Keterlibatan dalam tes usap ini bersifat sukarela, bergantung pada kesadaran warga. Adapun warga yang ditargetkan menjalani tes usap, sedikitnya ditargetkan 50 orang.
Berdasarkan data yang dihimpun hingga Rabu (2/2/2022), jumlah pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Magelang mencapai 24 orang. Di antara mereka, lima orang adalah pasien baru. Dari 24 orang tersebut, lima orang menjalani perawatan di rumah sakit dan 19 lainnya menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing.
Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Magelang Nanda Cahyadi Pribadi mengatakan, pihaknya sudah berupaya mengarahkan semua pasien dengan gejala ringan untuk menjalani isolasi di tempat isolasi terpusat. Namun, permintaan tersebut selalu ditolak. ”Mereka menolak dirawat di isoter dan selalu bersikeras menjalankan isolasi mandiri di rumah,” ujarnya.
Sama seperti Aziz, Nanda pun sebenarnya beranggapan isolasi terpusat sebenarnya jauh lebih baik dilakukan untuk menekan penularan ke lingkungan terdekat pasien. Saat ini, hasil tes usap dari sebagian pasien positif Covid-19 sedang diperiksa lebih lanjut untuk menentukan termasuk varian Delta atau Omicron.