Tamu dan Pendatang di Kota Magelang Diwajibkan Tes Usap
Setiap tamu dan pendatang di wilayah Kota Magelang kini diwajibkan menjalani tes usap antigen atau PCR. Hal ini sebagai salah satu bentuk kewaspadaan setelah Kota Magelang kembali berstatus level 2 PPKM.
Oleh
REGINA RUKMORINI
·3 menit baca
MAGELANG, KOMPAS— Pemerintah Kota Magelang, Jawa Tengah, menetapkan aturan bagi setiap tamu atau pendatang dari luar kota untuk menjalani tes usap antigen atau polymerase chain reaction (PCR). Aturan ini berlaku baik bagi tamu yang sekadar berkunjung maupun yang menginap di rumah warga.
Wali Kota Magelang M Nur Aziz, Selasa (1/2/2022), mengatakan, menyikapi kebijakan tersebut, setiap warga diminta selalu tanggap dan mau melaporkan kedatangan tamu kepada pengurus RT/RW setempat. Setelah melapor, dibantu oleh pengurus RT/RW untuk proses selanjutnya.
Tamu kemudian segera dibawa untuk menjalani tes usap di laboratorium kesehatan Kota Magelang. Layanan tes usap PCR sudah disediakan dan bisa diakses secara gratis di laboratorium kesehatan Kota Magelang.
Adapun warga yang baru saja datang dari luar kota diharapkan juga mau melakukan tes usap atas kesadaran sendiri. Tes usap sebaiknya juga dilakukan jika warga yang bersangkutan baru saja datang dari daerah dengan jumlah kasus Covid-19 sedang meningkat tajam.
Aturan untuk melakukan tes usap bagi pendatang ini merupakan salah satu upaya yang kini diterapkan demi mengantisipasi risiko penularan dan mencegah munculnya kasus Covid-19 baru.
Upaya antisipasi penularan dalam berbagai cara ini, menurut Aziz, wajib untuk kembali digencarkan karena Kota Magelang kini kembali berstatus level 2 pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). Padahal, sebelumnya, selama lebih dari dua bulan, Kota Magelang bertahan pada status level 1 PPKM.
Seiring dengan adanya peningkatan level PPKM tersebut, Pemkot Magelang pun kini mulai kembali membuka tempat isolasi terpusat. Jika sebelumnya isolasi terpusat hanya dibuka di mes milik pemkot yang hanya berkapasitas untuk enam orang, kini tempat isolasi terpusat kembali dibuka di Hotel Borobudur yang berkapasitas lebih dari 70 orang.
Saat ini, di Kota Magelang terdapat dua pasien positif Covid-19 dan dua pasien suspek Covid-19. Dua pasien yang sudah terkonfirmasi positif tersebut kini masih masih menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing.
Dengan adanya perubahan status menjadi level 2 PPKM tersebut, rencana pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen yang semula dijadwalkan berlangsung Februari ini terpaksa kembali ditunda. ”Karena perkembangan situasi dan kondisi kurang mendukung, saat ini kita terpaksa masih menerapkan sistem PTM terbatas dengan jumlah murid hanya 50 persen,” ujar Aziz.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Magelang Papa Riyadi mengatakan, dengan perubahan status level PPKM ini, semua siswa dan orangtua murid diminta kembali bersabar. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Magelang juga memastikan agar semua siswa terfasilitasi dan mendapatkan layanan pendidikan dengan baik.
”Separuh siswa bisa belajar langsung di kelas dan separuh siswa lainnya akan tetap kami layani dengan sistem pembelajaran jarak jauh,” ujarnya.
Secara umum, Papa mengatakan, semua sekolah di Kota Magelang sebenarnya sudah siap melaksanakan PTM 100 persen. Selain karena tiap sekolah telah memiliki sarana prasarana pendukung protokol kesehatan, capaian vaksinasi guru dan pelajar juga sudah cukup tinggi. Capaian vaksinasi untuk guru mencapai 97 persen dan capaian vaksinasi untuk kelompok pelajar, baik anak dan remaja, sudah mencapai 96 persen.