Kasus Covid-19 Meningkat, Jatim Kerahkan Patroli Motor Penegakan Prokes
Kasus Covid-19 meningkat signifikan dalam dua pekan belakangan. Di sisi lain, penerapan protokol kesehatan di masyarakat mulai melonggar. Menyikapi hal itu, Pemprov Jatim kerahkan pasukan patroli motor penegakan prokes.
Oleh
RUNIK SRI ASTUTI
·3 menit baca
HUMAS PROVINSI JATIM
Pasukan patroli protokol kesehatan dikerahkan untuk mendisiplinkan penerapan prokes di masyarakat yang mulai mengendur, Senin (24/1/2022), di Makodam V Brawijaya. Hal itu untuk mencegah penularan penyakit seiring terjadi kecenderungan penambahan kasus harian dan sebaran Omicron.
SURABAYA,KOMPAS — Kasus baru Covid-19 di Jawa Timur meningkat signifikan dalam dua pekan terakhir. Terjadi saat mulai melonggarnya penerapan protokol kesehatan, pemerintah daerah mengerahkan pasukan patroli motor untuk mengingatkan warga tentang pentingnya hal itu.
Berdasarkan data Satgas Covid-19 Jatim, penambahan pasien baru terkonfirmasi positif terjadi sejak awal pekan kedua Januari. Setiap hari terjadi penambahan kasus baru sebanyak 16-92 kasus.
Pada Minggu (23/1/2022) terdapat penambahan harian 69 kasus. Dari jumlah tersebut, penambahan terbanyak berasal dari Surabaya dengan 19 kasus, Kabupaten Tuban (6), Sidoarjo (6) dan Malang (5). Sampai Minggu terdapat 363 kasus aktif Covid-19.
Kasus aktif terbanyak terdapat di Kota Malang, yakni 82 kasus, Surabaya (41), Kabupaten Malang (33), Kota Madiun (24 kasus), serta Sidoarjo (20). Tahun ini, penambahan tertinggi terjadi 21 Januari sebanyak 92 kasus dalam sehari.
Polisi memberikan masker kepada warga saat razia warga tidak bermasker di Kecamatan Waru, Sidoarjo, Jawa Timur, Rabu (5/8/2020). Razia tersebut untuk mengingatkan kembali masyarakat bahwa pandemi Covid-19 belum berakhir dan protokol kesehatan yang telah ditetapkan harus selalu dipatuhi.
Menyikapi kecenderungan penambahan kasus Covid-19 tersebut, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Jatim berupaya menertibkan kembali penegakan protokol kesehatan di masyarakat. Salah satunya mengerahkan Patroli Motor Penegakan Protokol Kesehatan di Masyarakat (Pamor Keris).
Apel pasukan ini digelar di Lapangan Makodam V Brawijaya Surabaya. Kegiatan dipimpin Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa didampingi Panglima Kodam V Brawijaya Mayor Jenderal Nurchahyanto dan Kepala Kepolisian Daerah Jatim Inspektur Jenderal Nico Afinta. Selain itu, dihadiri Pangkoarmada II Laksamana Muda TNI Iwan Isnurwanto serta Pejabat Sementara Sekretaris Daerah Jatim Wahid Wahyudi.
”Pamor Keris ini diharapkan bisa melakukan penegakan protokol kesehatan. Karena, ketika terjadi pelandaian kasus, ada semacam pelonggaran penegakan protokol kesehatan yang terjadi di masyarakat sehingga rawan penularan,” ujar Khofifah.
Kondisi Covid-19 di Jatim itu berpotensi menjadi lebih buruk seiring merebaknya varian Omicron yang sangat menular. Oleh karena itulah, pemerintah daerah harus kembali mengingatkan masyarakat mengenai pentingnya penegakan protokol kesehatan. Hal ini harus dilakukan di semua lini dan semua level.
Pamor Keris ini tidak hanya dilaksanakan di Surabaya. Menurut rencana, kebijakan itu akan diterapkan secara serentak di semua di lini di kabupaten dan kota seluruh Jatim. Harapannya, penyatuan langkah yang dilakukan oleh pemda serta masyarakat akan memasifkan upaya penegakan protokol kesehatan.
Selain itu, sebagai antisipasi lonjakan kasus, Pemprov Jatim juga telah mengaktifkan kembali tempat isolasi terpadu. Oleh sebab itu, dirinya meminta kerja sama dari semua tenaga kesehatan (nakes) dan sukarelawan untuk bisa kembali bersiap-siaga dan membangun sinergitas yang baik.
Warga memakaikan masker yang diberikan oleh polisi saat razia warga tidak bermasker di Kecamatan Waru, Sidoarjo, Jawa Timur, Rabu (5/8/2020). Razia tersebut untuk mengingatkan kembali kepada masyarakat bahwa Pandemi Covid-19 belum berakhir dan harus selalu mematuhi protokol kesehatan yang telah ditetapkan.
Selain itu, Pemprov Jatim juga bakal memperkuat kesiapsiagaan penanganan kedatangan pekerja migran. Berdasarkan data tanggal 22 Januari 2022, ada 129 tenaga migran yang masuk melalui Bandara Juanda. Kedatangan berikutnya dijadwalkan 26 Januari sebanyak 164 orang. Semua harus siap untuk melakukan karantina dan memberikan layanan kepada para tenaga migran.
Dari kedatangan pekerja migran rombongan pertama, berdasarkan hasil pengetesan, didapati dua orang terkonfirmasi positif Covid-19. Dua pekerja migran tersebut telah dirawat di RSUD dr Soetomo. Selain pengetesan, penelusuran kontak erat pasien juga dilakukan secara masif.
”Pastikan semua kontak erat telah tertelusur. Sesuai dengan anjuran Kemenkes dalam tracing kontak erat menyatakan minimal satu kasus konfirmasi positif dilakukan pada 15 orang. Namun, di Jatim saat ini tracing-nya mencapai 19 orang untuk setiap kasus,” kata Khofifah.
Sementara itu, Juru Bicara Satgas Covid-19 Jatim Makhyan Jibril Alfarabi mengatakan, berdasarkan hasil evaluasi, beberapa pasien terkonfirmasi positif yang kondisinya parah baru menjalani vaksinasi dosis pertama. Artinya, vaksinasi sangat penting untuk mencegah penularan Covid-19, mencegah kondisi pasien semakin parah, dan menurunkan risiko kematian. Hingga Minggu, sebanyak 27.219.154 jiwa sudah menerima vaksin dosis pertama atau 85,52 persen. Adapun vaksinasi dosis kedua sebesar 19.704.031 orang atau 61,91 persen.
Cakupan vaksinasi primer tertinggi di Kota Mojokerto, Kota Kediri, Blitar, dan Surabaya mencapai 100 persen untuk dosis pertama dan kedua. Sementara di Kota Madiun, capaian dosis pertamanya 114 persen, sedangkan dosis kedua 95,71 persen.