RS Internasional Dibangun di Sanur, KEK Kesehatan Dukung Pariwisata Bali
Presiden Joko Widodo mencanangkan pembangunan Bali International Hospital di Sanur, Bali, Senin (27/12/2021). Keberadaan Bali sebagai destinasi pariwisata kini dilengkapi kawasan ekonomi khusus (KEK) kesehatan.
Oleh
COKORDA YUDISTIRA M PUTRA
·4 menit baca
DENPASAR, KOMPAS — Keberadaan Bali sebagai destinasi wisata kini dilengkapi kawasan ekonomi khusus kesehatan. Dalam kunjungannya di Bali, Senin (27/12/2021), Presiden Joko Widodo mencanangkan pembangunan proyek rumah sakit bertaraf internasional di Sanur, Denpasar Selatan, Kota Denpasar.
Dalam siaran pers Sekretariat Kabinet, Presiden Joko Widodo melakukan peletakan batu pertama (groundbreaking) pembangunan Bali International Hospital di kawasan wisata Sanur. Presiden mengharapkan pembangunan rumah sakit internasional di Sanur dapat beroperasi pada pertengahan 2023.
Rumah sakit bertaraf internasional itu didirikan di area Grand Inna Bali Beach yang dikelola PT Hotel Indonesia Natour (Persero). Rumah sakit itu akan bekerja sama dengan Mayo Clinic dari Amerika Serikat. Kehadiran rumah sakit internasional itu diharapkan mendorong Bali menjadi daerah tujuan wisata dengan standar kesehatan dunia.
Menanggapi pembangunan rumah sakit internasional di kawasan Sanur, Ketua Yayasan Pembangunan Sanur yang juga Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Denpasar Ida Bagus Gede Sidharta Putra menyatakan, pihaknya mengapresiasi hal itu.
”Ini tentu membahagiakan, tidak hanya bagi kami di Sanur, tetapi juga bagi Bali,” kata Sidharta yang ditemui Senin (27/12/2021). Menurut dia, keberadaan rumah sakit internasional akan melengkapi fasilitas kawasan wisata Sanur.
Lebih lanjut Sidharta mengatakan, pandemi Covid-19 membawa perubahan pada perilaku wisatawan. Untuk itu, industri pariwisata juga harus beradaptasi, di antaranya mengembangkan wisata yang tersegmentasi dan wisata minat khusus berorientasi pada kebugaran ataupun kesehatan. Di sisi lain, keberadaan rumah sakit bertaraf internasional di dalam negeri yang diinisiasi konsorsium badan usaha milik negara (BUMN) juga akan menjaga devisa Indonesia.
Sidharta menyatakan, sejumlah negara di Asia Tenggara, di antaranya Singapura, Thailand, dan Malaysia, mendapatkan devisa dengan membangun wisata kebugaran dan kesehatan (wellness tourism) melalui keberadaan rumah sakit-rumah sakit bertaraf internasional. Ia pun berharap proyek rumah sakit internasional di Sanur menyerap tenaga kerja dan profesional dari warga setempat.
Sementara rencana pembangunan rumah sakit internasional di Bali itu pernah diungkapkan Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir ketika Erick berada di Ubud, Gianyar, Senin (20/9), untuk menyerahkan bantuan terkait penanganan dampak pandemi Covid-19.
Singapura, Thailand, dan Malaysia mendapatkan devisa dengan membangun wisata kebugaran dan kesehatan (wellness tourism) melalui keberadaan rumah sakit-rumah sakit bertaraf internasional. (Ida Bagus Gede Sidharta Putra)
Sementara itu, dalam acara penandatanganan komitmen kerja sama program kolaborasi antara perusahaan penanaman modal asing dan penanaman modal dalam negeri dengan UMKM di Nusa Dua, Badung, Sabtu (18/12/2021), Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyatakan, BKPM berkomitmen mengawal investasi pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan di Bali.
Dari siaran pers di laman Sekretariat Kabinet disebutkan, Presiden Joko Widodo mengharapkan pembangunan rumah sakit bertaraf internasional di kawasan wisata Sanur, Kota Denpasar, akan menjadi kawasan ekonomi khusus kesehatan. Dengan menjadi destinasi wisata kesehatan, minat wisatawan ke Bali semakin meningkat.
Keberadaan rumah sakit internasional itu juga diharapkan dapat mendorong warga negara Indonesia mendapatkan pelayanan kesehatan bertaraf internasional di dalam negeri sehingga tidak perlu lagi pergi ke luar negeri. Presiden juga berharap Indonesia dapat memproduksi alat-alat kesehatan, bahan baku obat, dan obat-obatan di dalam negeri. Rumah sakit internasional di kawasan wisata Sanur diharapkan beroperasi pertengahan 2023.
Dalam acara di Sanur, Kota Denpasar, Senin (27/12/2021), Presiden didampingi beberapa menteri, di antaranya Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, dan Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono. Turut mendampingi Presiden, antara lain, Gubernur Bali Wayan Koster, Direktur Utama Aviata Dony Oskaria, dan Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara.
Sementara itu, Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Denpasar, Bali, Jefri Hasurungan Sitorus mengatakan, KKP Denpasar bersama seluruh pemangku kepentingan terus memantau dan mendeteksi pintu-pintu masuk Bali untuk mengantisipasi masuknya Covid-19 varian baru ke Bali. Jefri menyebutkan, pengawasan dilaksanakan secara berlapis, mulai saat keberangkatan hingga ketika tiba di Bali.
Ditemui di Sanur, Kota Denpasar, Senin (27/12), Jefri menyatakan, hasil pengawasan dan pendeteksian di pelabuhan dan bandara selama periode Natal 2021 mengindikasikan belum ditemukan kasus Covid-19 varian Omicron dari luar Bali. ”Kami tetap waspada dan menjalankan protokol standar pemeriksaan di pintu-pintu masuk Bali,” katanya.