PLN NTB Siagakan Ratusan Personel Amankan Pasokan Listrik
PLN Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Barat menyiapkan 926 personel untuk perayaan Natal 2021 dan Tahun Baru 2022. Hal itu untuk memastikan keandalan pasokan listrik di wilayah NTB pada kedua momen itu.
Oleh
ISMAIL ZAKARIA
·2 menit baca
MATARAM, KOMPAS — PLN Unit Induk Wilayah NTB dan Kantor SAR Mataram menyiapkan diri menyambut momen perayaan Natal 2021 dan Tahun Baru 2022. Personel dan infrastruktur penunjang disiagakan untuk menjamin keamanan dan kenyamanan warga.
General Manager PLN Unit Induk Wilayah NTB Lasiran, di Mataram, Senin (20/12/2021), mengatakan, pasokan listrik dijaga agar masyarakat bisa merayakan hari raya dengan aman dan khidmat. Pada Natal dan Tahun Baru, PLN UIW NTB menyiagakan 926 personel untuk operasional selama 24 jam.
Selain itu, kata Lasiran, untuk menunjang kelancaran pekerjaan di lapangan, mereka menyiapkan 88 mobil dinas gangguan dan 46 motor unit layanan cepat. PLN UIW NTB juga menyiapkan 25 generator set berkapasitas 4.258 kilovolt ampere (kVa), 12 unit uninterruptible power supply (UPS) berkapasitas 1.490 kVA, dan 13 unit gardu bergerak berkapasitas 3.400 kVA.
”Untuk meminimalkan pemadaman, kegiatan pemeliharaan mengoptimalkan Tim Pekerjaan dalam Keadaan Bertegangan, yakni tim elite PLN yang dapat bekerja tanpa ada pemadaman,” kata Lasiran.
Lasiran memaparkan, beban puncak untuk sistem kelistrikan Lombok seperti tercatat pada Rabu (15/12/2021) lalu sebesar 264 megawatt (MW) dengan daya mampu sebesar 305 MW. Sementara untuk sistem Sumbawa mencapai 115 MW dengan daya mampu sebesar 131 MW.
”Untuk Lombok masih ada cadangan daya sebesar 41 MW, sedangkan untuk Sumbawa 16 MW,” ujar Lasiran.
Persiapan serupa dilakukan Kantor SAR Mataram. Kepala Kantor SAR Mataram Nanang Sigit PH mengatakan, seperti tahun-tahun sebelumnya, arus kendaraan pribadi ataupun umum meningkat dalam perayaan Natal dan Tahun Baru. Dengan begitu, personel yang bertugas di Kantor SAR Mataram, Pos SAR, dan kapal harus diturunkan untuk mengantisipasi situasi tersebut.
Menurut Nanang, tujuan utama pelaksanaan Siaga SAR Khusus adalah terwujudnya pelayanan SAR yang cepat, tepat, aman, dan andal. Walaupun kegiatan ini adalah kegiatan rutin yang dilaksanakan tiap tahun, peningkatan kinerja sangat diperlukan.
”Harus ada peningkatan dari tahun ke tahun, baik kesiapan personel, peralatan, keterampilan, maupun kesigapan serta sistem Quick Response SAR jika terjadi kecelakaan,” kata Nanang.
Nanang menambahkan, sesuai arahan Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Hendri Alfiandi, Basarnas akan fokus pada penanganan kecelakaan. Namun, pihaknya tidak akan mengesampingkan potensi-potensi terjadinya kecelakaan lain dan bencana alam.
Menurut Nanang, tahun ini, titik-titik yang menjadi perhatian mereka dalam kegiatan tahunan ini adalah pelabuhan penyeberangan, bandara, dan tempat-tempat wisata.