Kelebihan Muatan, Mikrobus yang Terguling di Demak Tewaskan Tiga Orang
Kecelakaan yang terjadi di ruas Demak-Semarang itu mengakibatkan tiga orang tewas dan 20 lainnya luka serta dirawat di rumah sakit. Nyaris semua penumpang merupakan warga Demak yang juga karyawan pabrik rokok.
Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
·3 menit baca
DEMAK, KOMPAS — Kecelakaan tunggal yang dialami mikrobus jurusan Demak-Semarang di Desa Sidogemah, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, menewaskan tiga orang, Rabu (8/12/2021) pagi. Muatan penumpang saat itu melebihi kapasitas kendaraan.
Dua penumpang, Sulastiyah (41) dan Endang Suparsih (47), tewas di lokasi kejadian. Sementara Sulastri (40), penumpang lainnya, meninggal dunia di rumah sakit.
Sementara itu 20 orang lainnya, termasuk sopir, luka di kepala, lecet, hingga patah tangan dan kaki. Mereka dirawat di RSI Sultan Agung Semarang dan RSUD Sunan Kalijaga Demak.
Dari 22 penumpang, 21 orang di antaranya merupakan warga Demak yang bekerja pada pabrik rokok di Semarang. Sementara seorang lagi adalah mahasiswa. Angkutan umum ini melayani rute Semarang-Demak yang penumpang terbanyaknya adalah karyawan pabrik.
Terjadi sekitar pukul 06.30, mikrobus yang dikemudikan Warsito (53) itu melaju dari arah Demak ke Semarang. Di lokasi kejadian, kendaraan itu hendak menyalip kendaraan di depannya. Namun, mikrobus oleng dan menabrak median jalan lalu terguling di jalur berlawanan.
Latif (26), saksi mata, mengatakan, peristiwa berlangsung cepat. Ia mendengar suara benturan keras saat mikrobus terguling di jalur arah Demak. ”Warga sempat ikut membantu menolong. Kelihatannya korban hanya dari mikrobus karena jalanan belum begitu padat,” katanya.
Rabu, sekitar pukul 09.00, mikrobus bernomor polisi H 7110 OE itu sudah dievakuasi dari lokasi kejadian. Sisa serpihan kaca bus masih berserak di jalan. Sementara itu, arus lalu lintas dari arah Semarang ke Demak ataupun sebaliknya telah kembali lancar.
Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Demak Ajun Komisaris Fandy Setiawan menuturkan, diduga pemicunya adalah faktor manusia. Sopir kaget saat menyalip kendaraan di depannya.
Sejauh ini, belum ada indikasi kelelahan atau mengantuk. Sopir juga mengaku terbiasa mengemudi saat pagi hari.
Selain itu, mikrobus tersebut kelebihan muatan. ”Kami sudah berbicara dengan dinas perhubungan setempat. Kapasitasnya hanya 16 orang, termasuk sopir,” ujarnya, dihubungi dari Semarang.
Kini, sopir mikrobus tersebut sudah ditangkap, meski penetapan tersangka belum dilakukan karena baru akan diperiksa. ”Karena korban dirawat semua, sementara ini kami baru periksa 3-5 saksi. Sebagian besar merupakan warga sekitar yang melihat kejadian tersebut,” ucap Fandy.
Ke depan, ia meminta pengendara lainnya berhati-hati saat melintas di sana. Alasannya, jalur pantura Semarang-Demak relatif panjang, sekitar 24 kilometer. Di sebelah utara dan selatan jalan juga terdapat sejumlah pabrik sehingga perlu ada kewaspadaan. Sepeda motor juga banyak melintas di sana.
Peneliti transportasi dari Universitas Katolik Soegijapranata Semarang, Djoko Setijowarno, mengatakan, dalam kecelakaan di darat, yang dominan ialah terkait dengan perilaku. Di sisi lain, pengawasan pun masih minim. Perlu ada perhatian khusus dan lebih terhadap keselamatan transportasi di jalur darat.