Di Kalteng, Shalat Idul Adha Berjemaah Diizinkan pada Zona Tertentu
Pemerintah Provinsi Kalteng tetap mengizinkan masyarakat menjalankan ibadah shalat Idul Adha. Walakin, pembatasan dan protokol kesehatan tetap dilaksanakan.
Oleh
DIONISIUS REYNALDO TRIWIBOWO
·3 menit baca
PALANGKARAYA, KOMPAS — Shalat Idul Adha berjemaah tetap bisa dilaksanakan di Kalimantan Tengah dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Shalat hanya boleh dilaksanakan di wilayah zona hijau dan kuning.
Hal itu diungkapkan Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Kalimantan Tengah Komisaris Besar Kismanto Eko Saputro kepada wartawan di Palangkaraya, Senin (19/7/2021), seusai mengikuti rapat koordinasi pengamanan Idul Adha. Eko menjelaskan, shalat berjemaah tetap bisa dilaksanakan, begitu juga pemotongan daging kurban.
Pemerintah, lanjut Eko, hanya melarang masyarakat melaksanakan pawai pada malam sebelum Idul Adha. Pawai atau takbiran dinilai akan menimbulkan kerumunan yang berpotensi sulit dikontrol dalam penerapan protokol kesehatan.
”Shalat berjemaah tetap bisa dilaksanakan, tetapi dibatasi jumlahnya, menerapkan protokol kesehatan dan hanya boleh dilaksanakan di wilayah zona hijau dan kuning,” kata Eko.
Eko menambahkan, pihaknya menyiapkan 1.168 personel kepolisian yang disebar di seluruh wilayah Kalimantan Tengah untuk menjaga ketertiban selama shalat berlangsung. Pihaknya juga terus mengawasi penerapan protokol kesehatan.
”Saat shalat pun, kami berharap masyarakat membawa sendiri peralatan shalatnya, menjaga jarak, dan mengenakan masker. Panitia atau pengurus masjid pun wajib memiliki alat pendeteksi panas tubuh dan menyediakan tempat cuci tangan,” ungkap Eko.
Dari data Tim Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Kalimantan Tengah menunjukkan peta penyebaran dan zonasi di Kalteng di mana semua kabupaten dan kota masuk zona kuning. Meskipun demikian, lonjakan kasus terkonfirmasi masih terus terjadi.
Shalat berjemaah tetap bisa dilaksanakan, tetapi dibatasi jumlahnya, menerapkan protokol kesehatan dan hanya boleh dilaksanakan di wilayah zona hijau dan kuning. (Kismanto Eko)
Pada Senin sore, kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kalteng bertambah 256 kasus baru hingga totalnya mencapai 30.464 kasus positif selama pandemi. Kasus meninggal pun bertambah 12 orang dengan total kasus mencapai 875 orang.
Kasus sembuh juga bertambah 160 kasus dengan total mencapai 26.434 orang. Sementara pasien yang dirawat juga bertambah 84 pasien sehingga total orang yang dirawat karena Covid-19 mencapai 3.155 orang.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalteng Suyuti Syamsul menjelaskan, tidak semua pasien Covid-19 dirawat di rumah sakit atau rawat inap. Ada beberapa fasilitas tambahan yang disediakan pemerintah daerah bekerja sama dengan pihak swasta. ”Sebagian besar juga melakukan isolasi mandiri,” katanya.
Suyuti mengungkapkan, meski perawatan dilakukan tidak di rumah sakit, petugas kesehatan tetap memantau setiap pasien Covid-19 di seluruh Kalteng. Persediaan oksigen dan obat-obatan pun hingga kini ia klaim masih mampu memenuhi kebutuhan pasien.
”Pemerintah melakukan yang terbaik untuk warganya, tetapi virus ini hanya bisa dilawan jika kita semua betul-betul mematuhi protokol kesehatan dan melakukan vaksin,” ungkap Suyuti.
Sementara itu, Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran sebelumnya mengungkapkan, perayaan Idul Adha bisa dilaksanakan di rumah masing-masing seusai sembayang berjemaah. Pihaknya juga menyiapkan 355 sapi kurban untuk Idul Adha tahun ini.
Sapi tersebut merupakan sapi yang dibeli langsung di peternak sapi di Kabupaten Lamandau, Kotawaringin Barat, Pulang Pisau, Barito Utara, dan Murung Raya. Pemerintah membeli sapi tersebut dengan anggaran daerah tahun 2021 dengan total belanja mencapai Rp 7,5 miliar.
”(Sapi) ini kan beli langsung dari peternak asli Kalteng sehingga roda perekonomian tetap berputar di tengah pandemi ini. Mari kita laksanakan shalat Idul Adha dengan tetap mempertahankan protokol kesehatan,” kata Sugianto.