Listrik Padam, Produksi 60 Ton Oksigen di Kendal Terhambat
Gangguan terjadi akibat padamnya listrik karena kendala teknis di Gardu Induk PLN di Kaliwungu, Kendal. Kelistrikan dilaporkan kembali normal Minggu pukul 02.00. Pasokan gas lalu dibantu dari daerah lain dan CSR.
Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
·4 menit baca
KENDAL, KOMPAS — Produksi 60 ton oksigen di PT Aneka Gas Industri, Kaliwungu, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, sempat terhambat akibat padamnya listrik di wilayah itu, Sabtu (10/7/2021). Padahal, produksi gas di Kendal menjadi andalan distribusi keperluan gas medis di Jateng. Kondisi ini mengkhawatirkan di tengah upaya pemenuhan suplai oksigen untuk penanganan pasien Covid-19.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Minggu (11/7/2021) mengatakan, terhentinya produksi oksigen di Kendal menjadi perhatian karena kegiatan produksi itu masuk kategori vital di tengah tingginya kebutuhan RS, khususnya untuk merawat pasien Covid-19. Sejak Sabtu, pihaknya pun terus berkontak dengan berbagai pihak agar masalah segera tertangani.
”Kemarin, dari PLN sudah bergerak untuk diakali, caranya diambilkan dari sumber lain. Jadi, alternatifnya adalah diambilkan dari jaringan lain. Namun, problemnya tak berhenti di situ. Saat listrik nyala, baru 10 jam kemudian bisa berproduksi. Memang, ada loss (kehilangan produksi) sampai dengan sekitar 60 ton (oksigen),” kata Ganjar.
Ganjar menambahkan, hingga Sabtu malam, pihaknya terus berkomunikasi dengan Kepala Polda Jateng yang mengerahkan timnya untuk mengambil pasokan oksigen dari Cilegon, Banten. Ganjar juga sempat dihubungi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan guna memastikan masalah tertangani.
Adapun pada Minggu pagi, bantuan distribusi oksigen mulai datang, termasuk dari tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) sejumlah pihak. ”Kami pakai dulu. Disiapkan untuk beberapa RS di Semarang dan ada juga yang ke Rembang serta Boyolali. Saya minta ada yang pantau. Produksi oksigen optimal baru bisa sekitar pukul 10.00 karena ada proses kimia dulu (liquid). Mudah-mudahan lancar,” lanjutnya.
Anggota Staf Humas dari PT Aneka Gas Industri (Samator), Kendal, Ikhsan, menuturkan, aliran listrik padam pada Sabtu pukul 12.00 dan baru menyala sekitar pukul 18.00. ”Dampaknya mesin mati. Jadi, otomatis tidak bisa produksi. Setelah hidup pun, kami butuh waktu untuk warming up berkisar 6-8 jam, lalu baru keluar liquid,” kata Ikhsan dikutip dari situs Pemprov Jateng.
Akibat kejadian kemarin, Ikhsan mengatakan, pihaknya kehilangan cukup banyak potensi produksi oksigen. Sebagai gambaran, PT Aneka Gas Industri (Samator) di Kendal memproduksi 2.050 meter kubik oksigen per jam. Sementara produksi terhenti lebih dari 8 jam.
”Namun, sudah ada penyelesaiannya. Sudah ada bantuan dari PLN. Kemarin, saat mati listrik, ada pengalihan arus dari jalur Jawa-Bali diarahkan ke sini. Selain itu, trafo yang rusak di belakang pabrik juga sudah diperbaiki. Informasinya, nanti akan ada lagi penambahan mesin khusus yang didatangkan dari Jakarta,” lanjutnya.
Memohon maaf
General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jawa Tengah-DI Yogyakarta M Irwansyah Putra menjelaskan, pascakendala teknis di Gardu Induk Kaliwungu, petugas PLN berupaya menormalkan jaringan listrik, khususnya untuk memasok industri oksigen. PLN telah berkomunikasi dengan manajemen PT Aneka Gas Kendal dan memohon maaf atas terganggunya pasokan listrik.
”Kami langsung turun ke lapangan, melakukan manuver pasokan listrik agar listrik industri oksigen dapat kembali menyala dan aktivitas produksi oksigen kembali berjalan. Kami berupaya meningkatkan keandalan listrik agar produksi oksigen untuk penanganan Covid-19 tidak terganggu,” kata Irwansyah, melalui keterangan tertulis. Adapun kelistrikan sudah normal sejak Minggu pukul 02.00.
Di dalam pertemuan secara daring, General Manager PT Aneka Gas Industri Kendal Yulianto optimistis, PLN dapat menjaga keandalan pasokan listrik untuk menjaga aktivitas produksi oksigen di tempatnya.
”Kami pun sedang siaga berproduksi karena permintaan pada masa pandemi ini bertambah. Begitu listrik menyala, kami sesegera mungkin langsung berproduksi. Kami harapkan keandalan dan pelayanan dari PLN lebih ditingkatkan,” ujarnya.
Menurut data laman Corona.jatengprov.go.id, yang dimutakhirkan pada Sabtu (10/7/2021) pukul 16.00, terdapat 288.978 kasus positif Covid-19 kumulatif di Jateng dengan rincian 28.326 orang dirawat/isolasi (kasus aktif), 242.657 orang sembuh, dan 17.995 orang meninggal. Adapun suspek sebanyak 20.575 orang.
Namun, dari data yang dihimpun Kompas dari seluruh pemerintah kabupaten/kota di Jateng, per Sabtu (10/7/2021), total terdapat 52.838 kasus aktif di provinsi tersebut. Lima daerah dengan kasus aktif tertinggi ialah Kabupaten Klaten (5.636 kasu), Kabupaten Semarang (4.009), Kabupaten Boyolali (3.681), Kota Surakarta (3.242), dan Kabupaten Cilacap (2.949).