Operasi SAR KMP Yunicee Dihentikan, 17 Orang Masih Hilang
Operasi SAR terpadu terhadap korban musibah tenggelamnya KMP Yunicee dihentikan, Senin (5/7/2021). Selama tujuh hari operasi SAR digelar, 51 orang diselamatkan, 9 korban meninggal, dan 17 orang hilang.
Oleh
COKORDA YUDISTIRA
·3 menit baca
DENPASAR, KOMPAS — Operasi pencarian dan pertolongan terhadap korban tenggelamnya KMP Yunicee dihentikan pada Senin (5/7/2021). Dari hasil operasi SAR selama tujuh hari, 51 orang dapat ditemukan dalam kondisi selamat, 9 orang ditemukan meninggal, dan 17 orang dilaporkan masih hilang.
Keputusan menghentikan operasi pencarian dan pertolongan (SAR) terhadap korban KMP Yunicee, yang tenggelam di Selat Bali dekat perairan Gilimanuk, Jembrana, Bali, Selasa (29/6/2021) malam, diambil berdasarkan hasil evaluasi seluruh unsur yang terlibat operasi SAR gabungan itu dan dari hasil koordinasi dengan para keluarga korban. Perihal penghentian operasi SAR itu disebutkan dalam keterangan pers Kantor SAR Kelas A Denpasar (Basarnas Bali) yang diterima Senin (5/7/2021) malam.
Meski operasi SAR terhadap para korban KMP Yunicee sudah ditutup, upaya penemuan korban kapal tenggelam di perairan Selat Bali itu terus dijalankan dengan mengedepankan laporan dan informasi dari warga.
Dihubungi Senin malam, Kepala Polres Jembrana Ajun Komisaris Besar Ketut Gede Adi Wibawa mengatakan, penghentian operasi SAR itu merupakan kewenangan Basarnas dan mengacu pada pedoman pelaksanaan operasi SAR.
”Yang dihentikan adalah operasi SAR gabungan melalui pos SAR terpadu,” kata Adi Wibawa kepada Kompas. Akan tetapi, menurut Adi Wibawa, upaya-upaya penemuan terhadap korban KMP Yunicee itu tetap dilaksanakan.
Adi Wibawa menyatakan, unsur-unsur SAR di Jembrana, termasuk Polres Jembrana, tetap memonitor dan menindaklanjuti informasi atau laporan warga jikalau nantinya terdapat korban ditemukan.
”Kami berkoordinasi dengan nelayan ataupun masyarakat di pesisir agar mereka melapor atau menginformasikan jikalau ada penemuan lain,” ujar Adi Wibawa menambahkan.
Selama pelaksanaan pencarian dan pertolongan terhadap penumpang dan kru KMP Yunicee, tim SAR gabungan bersama masyarakat berhasil mengevakuasi 51 orang dalam kondisi selamat.
Kami berkoordinasi dengan nelayan ataupun masyarakat di pesisir agar mereka melapor atau menginformasikan jikalau ada penemuan lainnya. (Adi Wibawa)
Kecelakaan laut yang dialami KMP Yunicee dalam penyeberangannya dari Banyuwangi, Jawa Timur, ke Bali, Selasa (29/6/2021), mengakibatkan sembilan orang meninggal dan 17 orang lainnya dilaporkan masih hilang. KMP Yunicee diketahui mengangkut 77 orang, baik penumpang, kru kapal, maupun petugas kantin.
Tujuh hari
Pihak Basarnas Bali menyebutkan, Undang-Undang tentang Pencarian dan Pertolongan mengamanatkan pelaksanaan operasi SAR.
Dari keterangan tertulis Basarnas Bali, operasi SAR terhadap korban KMP Yunicee masih digelar sampai Senin (5/7/2021) sore. Namun, upaya SAR itu tidak membuahkan hasil. Luas area pencarian sejak operasi SAR itu digelar mencapai 141,5 mil laut persegi atau sekitar 2.620,5 kilometer persegi. ”Semua sudah bekerja secara komprehensif,” kata Kepala Basarnas Bali Gede Darmada.
Dengan diakhirinya operasi SAR terpadu, maka seluruh unsur SAR yang terlibat sejak upaya SAR dimulai Selasa pekan lalu, termasuk dari Polres Jembrana, Polair Polda Bali, dan TNI Angkatan Laut, dinyatakan kembali ke kesatuan masing-masing.
Darmada sebagai Koordinator Misi SAR (SMC) mengucapkan terima kasih kepada seluruh unsur SAR dan menyampaikan dukacita terhadap semua keluarga korban.
Darmada menambahkan, seluruh barang yang ditemukan selama operasi SAR digelar sementara ini ditempatkan di Polsek Kawasan Gilimanuk. Barang-barang temuan dari KMP Yunicee itu dapat digunakan untuk keperluan penyelidikan.