Pelacakan Kontak Erat Terus Dilakukan di Polsek Cilongok
Sebanyak 90 orang yang melakukan kontak erat pada polisi yang terpapar Covid-19 di Polsek Cilongok menjalani pemeriksaan tes cepat antigen. Layanan kepada masyarakat dialihkan ke kecamatan setempat.
Oleh
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
·2 menit baca
PURWOKERTO, KOMPAS — Sebanyak 90 orang diperiksa kesehatannya setelah kejadian tertularnya 23 polisi yang terkonfirmasi positif Covid-19 di Kantor Kepolisian Sektor Cilongok, Banyumas. Selama itu, pelayanan di polsek tersebut ditutup sementara.
Pada Jumat (4/6/2021) siang, Polsek Cilongok sudah ditutup. Pelayanan kepada masyarakat, khususnya surat keterangan catatan kepolisian dan surat kehilangan, dialihkan ke Kantor Kecamatan Cilongok. Kantor itu berjarak sekitar 300 meter dari Polsek Cilongok.
Wakil Kepala Kepolisian Resor Kota Banyumas Ajun Komisaris Besar Kristanto Yoga Darmawan mengatakan, penelusuran kontak erat dilakukan pada anggota keluarga mereka yang terkonfirmasi positif. Sejauh ini, ujarnya, sudah dilakukan tes usap antigen terhadap 90 orang. Sebanyak 11 orang di antaranya terkonfirmasi Covid-19.
”Mereka yang terkonfirmasi positif dalam kondisi sehat dan tengah melakukan isolasi mandiri. Mereka nanti akan segera melakukan tes PCR,” katanya.
Kristanto memaparkan, penyebaran Covid-19 diduga berasal dari seorang anggota kepolisian yang sakit pada 26 Mei 2021. Setelah PCR mandiri, ia dinyatakan positif pada 31 Mei. ”Sejak tanggal itu kami melakukan tracing kontak erat terhadap yang bersangkutan,” ujarnya.
Kristanto menjamin pelayanan kepada masyarakat tidak terganggu. Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) keliling, misalnya, ditempatkan di kompleks kantor Kecamatan Cilongok hingga dua minggu ke depan.
”Fokus utamanya untuk menerbitkan SKCK dan pembuatan laporan aduan surat kehilangan. Untuk aduan lain dilakukan di Satreskrim Polresta Banyumas,” katanya.
Kepala SPKT Polresta Banyumas Ajun Komisaris Gunawan mengatakan, pihaknya bakal membuka pelayanan bagi warga sejak pukul 08.00. Khusus Sabtu, layanan dilakukan setengah hari. Dalam sehari, ia memperkirakan ada 20 orang yang membutuhkan layanan perpanjangan SKCK dan surat kehilangan.
Haedar Ali (20), warga Desa Pernasidi, Cilongok, berharap semua proses pelayanan tidak terganggu. ”Saya diberi tahu bahwa polsek sedang di-lockdown, jadi layanan dipindah ke sini. Saya perpanjang SKCK untuk melamar pekerjaan,” kata Haedar.