Menparekraf Sandiaga Uno menilai desa wisata bisa membangkitkan ekonomi di tengah pandemi Covid-19, sekaligus menghadirkan kebijakan berkeadilan.
Oleh
ABDULLAH FIKRI ASHRI
·3 menit baca
KUNINGAN, KOMPAS — Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mendorong desa-desa di Indonesia mengembangkan destinasi wisata. Selain turut membangkitkan perekonomian di tengah pandemi Covid-19, desa wisata juga dinilai sebagai kebijakan berkeadilan.
”Kenapa desa wisata? Karena ini adalah kebijakan berkeadilan. Begitu banyak masyarakat terlibat di sini. Selama ini, pemerintah pusat hanya fokus di program-program yang belum tentu menyentuh masyarakat di lapisan terbawah,” kata Sandiaga di Desa Cibuntu, Kecamatan Pasawahan, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, Senin (31/5/2021).
Di desa tersebut, Sandiaga menyaksikan keterlibatan warga dalam pengembangan desa wisata. Mulai dari menyajikan makanan khas dan pergelaran seni budaya, menjadi pemandu wisata, hingga menyiapkan homestay atau rumah singgah yang mencapai 60 unit.
Bersama artis Cinta Laura, Sandiaga memvideokan sejumlah spot wisata, seperti terapi ikan, tempat berkemah, serta wisata mobil offroad. Turut hadir Bupati Kuningan Acep Purnama, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jabar Dedi Taufik, serta Kepala Desa Cibuntu Awam. Sandiaga juga meresmikan Pusat Ekraf Cibuntu yang menyajikan produk lokal.
Sandiaga dan Cinta beberapa kali berbincang dengan warga. Saking antusiasnya, warga sempat berkerumun beberapa kali meskipun petugas telah mengingatkan agar mematuhi protokol kesehatan, seperti menjaga jarak. ”Luar biasa pengalaman kita,” ucap Sandiaga yang hampir 3 jam berada di Cibuntu.
Menurut dia, desa wisata seperti Cibuntu bisa membangkitkan ekonomi nasional yang lesu akibat pandemi Covid-19. Dengan catatan, pelaku pariwisata menjalankan protokol kesehatan ketat. Tempat cuci tangan portabel, penyanitasi tangan, hingga spanduk imbauan menjaga jarak tersebar di beberapa titik.
Sandiaga meminta Cinta Laura, penyanyi Ega Noviantika, dan pelaku pariwisata di desa mempromosikan desa wisata melalui konten kreatif di media sosial. Desa-desa di Indonesia juga diharapkan mendaftar dalam Anugerah Desa Wisata Indonesia 2021.
Hingga kini, terdapat 106 dari 75.000 desa di Tanah Air yang mendaftar dalam ajang tersebut. Adapun target desa wisata mencapai 500 desa. ”Ayo ajak masyarakat untuk mengapresiasi desa wisata sebagai simbol kebangkitan ekonomi nasional,” katanya.
Bupati Kuningan Acep Purnama mengatakan, pemerintah desa di Kuningan terus berupaya mengembangkan desa wisata. ”Target kami 25 desa wisata, tetapi sudah jadi 47 desa wisata. Tinggal sentuhan (bantuan) berbagai pihak,” katanya.
Acep mencontohkan, Cibuntu pada awal tahun 2000-an merupakan lokasi galian pasir. Namun, daerah itu disulap menjadi destinasi wisata berkat kreativitas pemdes dan masyarakatnya serta pendampingan Pemkab Kuningan dan Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Trisakti. ”Dari pariwisata akan ada kemakmuran,” ucapnya.
Kuwu (kepala desa) Cibuntu Awam mengatakan, pengembangan desa wisata di Cibuntu dimulai pada 2011 melalui survei kelayakan destinasi wisata oleh STP Trisakti. Indikatornya, antara lain, keramahan penduduk dan keamanan. ”Modalnya, kemauan masyarakat dan power kepala desa untuk menghentikan galian C,” katanya.
Pihaknya juga mengalokasi dana desa untuk pengembangan desa wisata, seperti infrastruktur dan pelatihan bagi warga. Berbagai penghargaan pun diraih, seperti peringkat kelima sebagai homestay terbaik dalam ASEAN Homestay Standard dan peringkat empat Indonesia Sustainable Tourism Award 2019 kategori Tata Kelola Destinasi.