Catatkan Nol Kasus Baru, Pandemi di Sulut Tetap Belum Terkendali
Untuk pertama kali selama hampir setahun, Sulawesi Utara tidak mencatatkan satu pun kasus baru harian pada Senin (8/3/2021). Namun, keadaan ini bukanlah jaminan pandemi Covid-19 telah terkendali di Sulut.
Oleh
KRISTIAN OKA PRASETYADI
·4 menit baca
MANADO, KOMPAS — Untuk pertama kalinya selama hampir setahun, Sulawesi Utara tidak mencatatkan satu pun kasus baru harian Covid-19 pada Senin (8/3/2021). Namun, keadaan ini bukanlah jaminan pandemi telah terkendali di Sulut.
Dihubungi dari Manado, Selasa (9/3/2021), Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Manado dr Steaven Dandel mengatakan, ”Tim kami masih menganalisis fenomena ini. Kami masih belum berani bilang, apa penyebabnya.”
Sepanjang Senin, tidak satu pun kasus baru Covid-19 terdeteksi. Selama sepekan sebelumnya, yakni 1-7 Maret, sebanyak 129 kasus baru teridentifikasi. Kasus harian paling banyak adalah pada Minggu (7/3/2021), yaitu 35 kasus.
Namun, pada hari itu, Satuan Tugas Covid-19 Sulut tak mengambil satu pun sampel usap untuk tes reaksi rantai polimerase (PCR) meski 1.654 sampel telah dikumpulkan selama enam hari sebelumnya. Kekurangan itu langsung diganti dengan pengambilan 173 sampel usap sepanjang Senin.
Kendati begitu, Steaven mengatakan, jumlah yang dikumpulkan terus menurun. Rata-rata hanya 1.818,25 sampel yang diambil setiap minggu, sebelum menurun lebih jauh ke 1.654 sampel selama pekan pertama Maret. Padahal, Satgas Covid-19 pernah berhasil mengumpulkan rata-rata 5.000 sampel setiap minggu.
Menurut Steaven, hal ini disebabkan terpecahnya konsentrasi tenaga medis untuk melaksanakan satu tugas baru, yaitu vaksinasi. ”Ini mengindikasikan sistem kesehatan kita memang terbatas. Kalau ada double task (tugas ganda) yang harus dilaksanakan bersama, konsentrasinya terpisah,” katanya, awal pekan lalu.
Pada saat yang sama, Pemerintah Kota Manado melonggarkan pembatasan jam malam bagi pelaku usaha dan aktivitas warga di luar rumah, dari pukul 20.00 menjadi pukul 22.00. Sebelumnya, beberapa kelompok, seperti aliansi seniman di Manado, memprotes kebijakan yang membatasi ruang gerak mereka, terutama dalam menggelar pertunjukan dan pertemuan.
Melalui sebuah surat edaran yang terbit Senin, Wali Kota Manado Vicky Lumentut memperbolehkan tempat usaha beraktivitas dua jam lebih lama dengan beberapa syarat, seperti melarang anak usia di bawah 12 tahun dan orang dewasa di atas 65 tahun masuk. Restoran, kafe, dan usaha sejenisnya juga diminta membatasi kapasitasnya sampai 50 persen saja.
Apabila ketentuan tersebut dilanggar, tempat usaha akan dikenai sanksi penutupan sementara selama tiga hari. Protokol kesehatan yang dikenal dengan 3M mutlak diterapkan. Adapun warga dapat melaksanakan berbagai kegiatan, seperti acara duka dan pesta, asalkan melapor terlebih dahulu kepada satgas Covid-19 kota.
Manado masih mendominasi kasus di Sulut, yaitu 5.203 dari 15.119 kasus terkonfirmasi. Namun, kota tersebut kini telah ditetapkan menjadi zona oranye atau zona risiko sedang bersama enam kabupaten/kota lainnya di Sulut. Menanggapi ini, Steaven mengatakan, kebijakan tersebut dapat diambil karena Sulut sudah bukan zona merah.
Sementara itu, vaksinasi Covid-19 tahap pertama di Sulut belum kunjung tuntas karena jumlah penerima baru yang terus bertambah. Hingga kini, suntikan pertama vaksin telah diberikan kepada 26.647 tenaga kesehatan. Jumlah ini lebih banyak dari target awal, yaitu 21.782 orang. Suntikan kedua baru diterima 16.663 orang (76,50 persen).
Dengan jumlah tersebut, dibutuhkan sedikitnya 53.294 dosis vaksin untuk tenaga kesehatan di Sulut. Pada Januari lalu, Sulut hanya kebagian sekitar 45.000 vaksin untuk tahap pertama.
Vaksinasi tahap kedua juga sudah berjalan. Satgas Covid-19 Sulut menargetkan vaksinasi bagi 194.979 pelayan publik sejak pertengahan Februari, tetapi baru 3.706 orang (1,9 persen) yang menerima dosis pertama vaksin. Adapun dosis kedua baru diterima 59 orang.
Sebanyak 172.736 warga lanjut usia (lansia) di Sulut juga menjadi sasaran vaksinasi tahap kedua. Baru 743 orang yang mendapatkan suntikan pertama sejak vaksinasi bagi penduduk lansia dimulai awal pekan lalu. Sebanyak 66.700 dosis vaksin telah disediakan untuk tahap kedua. Steaven mengatakan, Sulut akan kedatangan lagi tambahan dosis pada pekan kedua Maret, tetapi belum dapat dipastikan kapan.
Satgas Covid-19 terus berupaya mengumpulkan data penerima vaksin. Wartawan, misalnya, dapat divaksin setelah mengumpulkan data di paguyuban tempat mereka bertugas sehari-hari, seperti kantor gubernur. Namun, beberapa yang tak terdata tetap diperbolehkan mengambil vaksin.
Seorang wartawan di Manado mengaku tidak mendaftarkan dirinya di paguyuban mana pun. ”Tinggal datang dan tunjukkan KTP, ternyata boleh langsung divaksin,” katanya.