Jatim Kerahkan 6.043 Bhayangkara Pembina Keamanan-Ketertiban Masyarakat
Polda Jatim mengerahkan 6.043 bhabinkamtibmas untuk membantu satgas Covid-19 dalam pelacakan dan vaksinasi, setidaknya selama PPKM berbasis mikro berlangsung untuk menekan potensi penyebaran Covid-19.
Oleh
AMBROSIUS HARTO/AGNES SWETTA PANDIA
·4 menit baca
SURABAYA, KOMPAS — Kepolisian Daerah Jawa Timur mengerahkan 6.043 bhayangkara pembina keamanan dan ketertiban masyarakat atau bhabinkamtibmas untuk penanganan pandemi Covid-19. Mereka akan membantu satuan tugas Covid-19 untuk pelacakan dan vaksinasi setidaknya selama pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM berbasis mikro pada kurun waktu 9-22 Februari 2021.
Menurut Wakil Kepala Polda Jatim Brigadir Jenderal (Pol) Slamet Hadi Supraptoyo, Kamis (11/2/2021), di Surabaya, Jatim, bhabinkamtibmas telah dibekali pengetahuan untuk pelacakan atau penelusuran kontak dekat dari pasien Covid-19 ataupun suspect atau seseorang yang dicurigai terserang penyakit akibat virus korona jenis baru (SARS-CoV-2) tersebut.
”Mereka akan bekerja sama dengan satuan tugas di kabupaten/kota untuk kesuksesan PPKM berbasis mikro,” kata Slamet.
Keberadaan bhabinkamtibmas akan meringankan tim tingkat Kampung Tangguh Semeru di rukun tetangga (RT), rukun warga (RW), atau gabungan RW dalam penanganan wabah Covid-19. Mereka, antara lain, mengawasi mobilitas warga di kampung tangguh, memastikan pasien atau suspect yang sedang isolasi mandiri tetap disiplin, melacak kontak dekat, mendorong warga agar memeriksakan kesehatan, dan menyukseskan vaksinasi jika ada warga yang menjadi sasaran.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan, PPKM berbasis mikro merupakan kelanjutan dari PPKM tingkat kabupaten/kota yang telah dilaksanakan dalam dua tahap pada 11 Januari-8 Februari 2021. Tahap pertama selama dua pekan dilaksanakan di 15 kabupaten/kota. Tahap kedua dengan kurun waktu yang sama berlangsung di 17 kabupaten/kota. Tahap ketiga atau PPKM mikro juga diwujudkan dalam dua pekan.
Kampung Tangguh Semeru Wani Jogo Suroboyo berbasis RT/RW kondisinya sudah menjadi wilayah hijau. Sehingga tenaga tracer bhabinkamtibmas, babinsa, dan kelurahan serta RT/RW tetap bertugas sebagai penegak protokol kesehatan.
PPKM merupakan modifikasi longgar dari pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dengan tujuan meredakan pandemi Covid-19. Kasus Covid-19 di Indonesia pertama kali terungkap pada 2 Maret 2020, sedangkan di Jatim 15 hari kemudian.
Secara akumulatif di Jatim sampai dengan Kamis, Covid-19 telah menjangkiti 120.523 warga. Mayoritas atau 106.529 orang berhasil sembuh. Sebanyak 8.347 jiwa meninggal. Yang masih dirawat sebanyak 5.917 pasien di rumah sakit, RS lapangan atau darurat, gedung pemerintah, dan juga isolasi mandiri.
PPKM berbasis mikro di Jatim dilaksanakan serentak di 38 kabupaten/kota. Skala pelaksanaan di kampung tangguh sebanyak 3.160 lokasi. Namun, kampung tangguh akan dibagi dalam empat kategori sesuai risiko penularan.
Keempat zon itu meliputi zona hijau (aman), zona kuning (rendah), zona oranye (sedang), dan zona merah (tinggi). Kian tinggi risiko di kampung tangguh, tindakan yang akan ditempuh oleh tim terpadu semakin ketat dan terbatas. ”Kami berharap strategi PPKM mikro bisa meredakan pandemi,” kata Khofifah.
Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana yang baru dilantik pada Kamis siang mengingatkan kembali bahwa Jumat merupakan Tahun Baru Imlek 2572 Kongzili. Tempat ibadah atau perayaan agar berpedoman pada Peraturan Wali Kota Surabaya Nomor 2/2021 sebagai perubahan atas regulasi nomor 67/2020 tentang penerapan upaya dalam rangka mencegah dan memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
Melalui surat edaran yang diterbitkan pada Selasa lalu, Whisnu meminta camat, lurah, tokoh agama, dan tokoh masyarakat untuk memantau pelaksanaan ibadah agar tetap dalam koridor protokol kesehatan. Di tempat ibadah, misalnya, peribadatan boleh dilakukan, tetapi hanya separuh atau 50 persen dari total kapasitas.
Tradisi saling kunjung antarkeluarga yang berpotensi memicu kerumunan dan kontak dekat serta memicu penularan Covid-19 agar ditiadakan dan diganti dengan pertemuan dalam jaringan internet. Pemberian angpau atau bingkisan uang dalam amplop merah kepada orang lain bisa diganti dengan sistem pengiriman secara elektronik.
Selain itu, pengelola penginapan, pusat belanja, obyek wisata, hunian kompleks dan apartemen, restoran atau kedai makanan-minuman, dan area publik (taman) agar meniadakan segala bentuk atraksi atau perayaan Imlek yang berpotensi mendatangkan kerumunan orang atau melanggar protokol kesehatan.
Atraksi seni budaya tradisi Imlek tetap bisa dilaksanakan, tetapi melalui siaran dalam jaringan internet di kanal-kanal media sosial. Cara ini sudah lazim ditempuh dalam ritual keagamaan dan parade seni agar tetap berjalan sekaligus menekan risiko penularan.
Tenaga pelacak kontak
Whisnu Sakti Buana saat bersama forkopimda mendampingi Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto meninjau PPKM berskala mikro di Surabaya, Kamis (11/2/2021). Tinjauan ini dilakukan untuk melihat implementasi tenaga pelacak kontak di Surabaya.
Adapun kedua lokasi yang dikunjungi Panglima TNI adalah RW 006 Kelurahan Perak Barat, Kecamatan Krembangan, dan RW 005 Kelurahan Kedung Baruk, Kecamatan Rungkut. Sejak sepekan yang lalu, Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya terus memperdalam kemampuan telusur satgas. Jika sebelumnya untuk satu pasien positif dilakukan penelusuran terhadap 20-30 orang, kini targetnya 1:100 orang. Artinya, jika ada satu pasien positif, petugas melakukan pelacakan kontak erat mencapai 100 orang.
Menurut Whisnu, saat ini kondisi RT/RW di Surabaya tidak ada zona merah. Sebab, rata-rata di setiap RT/RW hanya ada satu pasien yang terkonfirmasi. Namun, dia memastikan akan terus memperketat penerapan protokol kesehatan agar ke depan semua wilayah di Surabaya menjadi zona hijau.
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan, kedatangannya bersama rombongan itu untuk melihat implementasi tenaga pelacak kontak yang diterapkan di Kampung Tangguh Wani Jogo Suroboyo yang sudah menerima pelatihan mendalam beberapa hari lalu. Termasuk dalam tugas petugas pelacak itu adalah membantu isolasi warga apabila dinyatakan positif Covid-19.
”Kampung Tangguh Semeru Wani Jogo Suroboyo berbasis RT/RW kondisinya sudah menjadi wilayah hijau.Tenaga tracer bhabinkamtibmas, babinsa, dan kelurahan serta RT/RW tetap bertugas sebagai penegak protokol kesehatan,” kata Panglima.