Uskup Mandagi terpapar Covid-19 dengan kategori pasien tanpa gejala. Pemimpin umat Katolik di Kepulauan Maluku dan Tanah Papua, yang kini berusia 70 tahun, itu dilaporkan dalam kondisi sehat.
Oleh
FRANSISKUS PATI HERIN
·2 menit baca
AMBON, KOMPAS —Uskup Diosis Amboina sekaligus Uskup Agung Metropolitan Merauke MGR Petrus Canisius Mandagi MSC kini dirawat di Rumah Sakit Umum Pusat dr J Leimena, Kota Ambon, Maluku. Kondisi Uskup Mandagi (70), yang masuk dalam kategori pasien tanpa gejala, itu dilaporkan sehat.
Demikian disampaikan Ketua Komisi Sosial Keuskupan Amboina RD Patrisius Angwarmase lewat sambungan telepon pada Sabtu (30/1/2021). ”Kita doakan agar Bapa Uskup segera pulih dari Covid-19. Bapa Uskup memilih ke rumah sakit untuk pemulihan sekaligus isolasi diri agar virus tidak terjangkit ke orang lain,” katanya.
Menurut dia, Uskup Mandagi diduga terpapar dari Sekretaris Keuskupan RD Ino Ngutra yang sudah terlebih dahulu menjalani isolasi di rumah sakit yang sama. Ino ngutra dibawa ke rumah sakit pada Sabtu pagi, sedangkan Uskup Mandagi pada petang harinya.
Bapa Uskup memilih ke rumah sakit untuk pemulihan sekaligus isolasi diri agar virus tidak terjangkit ke orang lain. (RD Patrisius Angwarmase)
Sesuai catatan Kompas, Uskup Mandagi masih sering memimpin perayaan ekaristi selama pandemi ini. Minggu (24/1/2021), Uskup Mandagi memimpin misa di Gereja Katedral Santo Fransiskus Xaverius. Ia tampil dengan protokol kesehatan ketat. Perayaan ekaristi yang kerap hampir dua jam diringkas hingga kurang dari satu jam.
Dalam perayaan tersebut, Uskup Mandagi mengingatkan semua umat agar waspada terhadap bahaya Covid-19 yang semakin masif penyebarannya. Ia mengimbau agar setiap orang yang terpapar tidak perlu gelisah dan putus asa, melainkan tetap semangat dan berharap pada Tuhan.
Uskup Mandagi juga kerap mengajak umat untuk berbela rasa dengan menguatkan sesama yang terpapar Covid-19 serta mereka yang terdampak ekonomi akibat pandemi Covid-19. Banyak orang kehilangan pendapatan bahkan kehilangan pekerjaan. Dibutuhkan sikap saling mengasihi.
Penahbisan ditunda
Patrisius yang juga Pastor Paroki Gereja Katedral Santo Fransiskus Xaverius Ambon mengatakan, perayaan ekaristi di Katedral Ambon tetap berlangsung sekali setiap hari Minggu. Seperti biasa, umat yang jumlahnya dibatasi itu menjalankan protokol kesehatan yang ditetapkan oleh pihak gereja selama ini.
Umat yang datang wajib mencuci tangan, menjalani pemeriksaan suhu. Posisi duduk dalam gereja diatur berjarak 1,5 meter. Selama peribadatan berlangsung, semua umat wajib mengenakan masker dengan sempurna. Masker menutupi mulut dan hidup. Ada petugas yang memantaunya.
Sementara itu, Vikaris Jenderal Keuskupan Amboina RD Ignasius Refo lewat rekaman video yang diterima Kompas mengatakan, dengan diisolasinya Uskup Mandagi, rencana penahbisan imam baru yang sedianya berlangsung pada Sabtu sore nanti akan ditunda. ”Ditunda sampai kesehatan uskup membaik kembali,” kata Ignasius.
Dalam gereja Katolik, penahbisan imam hanya bisa dilakukan oleh seorang uskup. Dari data Keuskupan Amboina, sebanyak empat calon imam baru akan menjalani penahbisan di Gereja Katedral Santo Fransiskus Xaverius Ambon. Penundaan penahbisan merupakan hal biasa dalam gereja Katolik.