Pemungutan Suara di Banjarmasin Berlangsung Kondusif dengan Protokol Kesehatan
Pemungutan suara pilkada serentak 2020 di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, berlangsung kondusif dengan menerapkan protokol kesehatan. Warga cukup antusias datang ke tempat pemungutan suara guna menyalurkan hak pilih.
Oleh
JUMARTO YULIANUS
·3 menit baca
BANJARMASIN, KOMPAS — Pemungutan suara pemilihan kepala daerah serentak 2020 di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, berlangsung kondusif dengan menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Warga juga cukup antusias datang ke tempat pemungutan suara guna menyalurkan hak pilihnya.
Pantauan di beberapa tempat pemungutan suara (TPS) di Banjarmasin, Rabu (9/12/2020), warga yang memiliki hak pilih tidak datang bergerombolan ke TPS sehingga tidak terjadi antrean dan kerumunan massa. Mereka juga tidak berlama-lama di TPS. Setelah mencoblos, mereka langsung pulang tanpa membuang waktu untuk mengobrol.
Keramaian di TPS justru tercipta ketika rombongan aparat keamanan yang sedang patroli datang meninjau TPS. Namun, kondisi itu juga tidak berlangsung lama, hanya 10-15 menit. Rombongan biasanya hanya melihat dari luar TPS dan tidak sampai masuk.
Menurut Siti Maria (25), warga Banjarmasin, pemilihan kali ini jauh berbeda dengan pemilihan sebelumnya karena kondisi TPS relatif lengang. ”Jauh lebih enak kali ini karena sepi dan tidak perlu antre. Protokol kesehatan juga betul-betul diterapkan sehingga tidak merasa waswas dalam memilih,” kata warga yang memilih di TPS 09 Sungai Lulut, Banjarmasin Timur, itu.
Warga pemilih yang datang ke TPS langsung diarahkan oleh petugas di TPS untuk mencuci tangan dengan sabun. Setelah itu, warga diperiksa suhu tubuhnya dan diberi sarung tangan plastik. Surat suara baru diberikan setelah warga mengenakan sarung tangan. Begitu keluar dari bilik suara dan memasukkan surat suara, sarung tangan langsung dibuang.
Abdul Aziz, anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di TPS 15 Kelayan Timur, Banjarmasin Selatan, mengatakan, warga tidak perlu takut datang ke TPS karena pemungutan suara dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan. ”Kami berharap warga jangan sampai golput hanya karena takut,” ujarnya.
Gubernur Kalsel Sahbirin Noor juga berharap semua warga Kalsel yang memiliki hak pilih bisa datang ke TPS untuk memberikan suaranya. ”Mudah-mudahan pelaksanaan pilkada kali ini berjalan lancar,” kata calon gubernur petahana itu seusai memilih di TPS 10 Antasan Besar, Banjarmasin Tengah, bersama istrinya, Raudatul Jannah.
Unik
Pada pilkada serentak 2020 ini, sebanyak 2.793.811 warga Kalsel berhak menyalurkan suaranya di 9.069 TPS. Di samping memilih gubernur Kalsel, sebagian warga juga memilih bupati dan wali kota. Tujuh dari 13 kabupaten/kota yang menggelar pilkada adalah Kota Banjarmasin, Kota Banjarbaru, Kabupaten Banjar, Hulu Sungai Tengah, Balangan, Tanah Bumbu, dan Kota Baru.
Dengan mengenakan kostum superhero, kami ingin menunjukkan bahwa semua orang adalah superhero dan tidak perlu takut pada apa pun. (Abdul Aziz)
Untuk menarik warga pemilih datang ke TPS, beberapa anggota KPPS di TPS 15 Kelayan Timur berpenampilan unik, yakni mengenakan kostum superhero Spiderman, Superman, dan Batman, dan juga badut. Petugas menyadari pemilihan dalam kondisi pandemi Covid-19 akan membuat sebagian warga takut datang ke TPS.
”Kami sengaja berpenampilan unik untuk menarik warga datang ke TPS. Dengan mengenakan kostum superhero, kami ingin menunjukkan bahwa semua orang adalah superhero dan tidak perlu takut pada apa pun,” kata Aziz.