Pengusaha dan Dokter Dirikan Laboratorium Pengujian Covid-19 di Lampung
Para pengusaha dan dokter berkolaborasi mendirikan laboratorium yang fokus untuk pengujian Covid-19 di Bandar Lampung.
Oleh
Emilius Caesar Alexey
·3 menit baca
DOKUMENTASI INTIBIOS LAB
Gubernur Lampung Arinal Djunaidi (tengah) bersama mantan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita (kanan) meninjau RS Budi Medika dan Intibios Lab di Bandar Lampung pada saat pembukaan, Minggu (8/11/2020).
BANDAR LAMPUNG, KOMPAS — Setelah berhasil mendirikan laboratorium yang fokus untuk pengujian Covid-19 di Jakarta, kelompok pengusaha dan dokter kembali mendirikan Intibios Lab untuk tujuan yang sama di Bandar Lampung, Minggu (8/11/2020). Laboratorium yang didirikan di area Rumah Sakit Budi Medika itu akan membantu penentuan status pasien Covid-19 sehingga mereka lebih cepat ditangani dan memudahkan pelacakan suspek Covid-19 lainnya guna mencegah penyebaran yang lebih luas di Lampung.
”Saya bersyukur dengan kehadiran laboratorium ini karena kemampuan Lampung untuk menanggulangi pandemi Covid-19 akan meningkat. Pemerintah telah berusaha, tetapi masalah besar ini tentu membutuhkan kolaborasi dalam mengatasinya. Kehadiran laboratorium yang fokus pada penanganan Covid-19 sangat penting karena hasil yang cepat dan akurat akan menjadi masukan dalam pengambilan keputusan selanjutnya,” kata Gubernur Lampung Arinal Djunaidi dalam acara pembukaan, Minggu (8/11/2020) di Bandar Lampung.
Intibios Lab dibangun oleh para pengusaha dan dokter setelah melihat Indonesia masih mengalami keterbatasan jumlah laboratorium untuk memenuhi rasio pengujian Covid-19 sesuai rekomendasi Badan Kesehatan Dunia (WHO). Laboratorium ini fokus pada tes usap reaksi berantai polimerase (PCR), tes usap antigen, tes cepat atau rapid test, dan tes serologi yang bermanfaat dalam deteksi Covid-19.
Kolaborasi itu digagas Enggartiasto Lukita, pengusaha senior dan Menteri Perdagangan RI 2016-2019, bersama pengusaha Sumadi Seng, Belly Budiman, Then Herry, dan Rio Abdurrachman, serta Dokter Nanny Djaya (spesialis gizi yang pernah menjadi kepala rumah sakit di Jakarta) dan Dokter Enty (spesialis mikrobiologi klinis).
DOKUMENTASI INTIBIOS LAB
Mantan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita (kanan) bersama para pengusaha dan dokter meninjau Intibios Lab yang mereka dirikan di Bandar Lampung, Minggu (8/11/2020). Laboratorium itu fokus pada pengujian Covid-19.
Lampung dipilih menjadi kota pertama operasi Intibios Lab di luar Jawa karena kelompok pengusaha dan dokter itu mendapat dukungan dari Widarto, Chairman Sungai Budi Grup yang menaungi RS Budi Medika Bandar Lampung. RS ini juga berupaya menyediakan layanan kepada masyarakat dengan laboratorium yang canggih, seperti MRI 1,5 Teslam X-Ray Digital Radiography, Mobile C-Am for Survery, dan MSCT Scab 192 R Slices dengan cinematic rendering yang sangat berguna untuk membuat diagnosis yang tepat.
”Seperti kata pepatah, inilah gayung bersambut. Ketika saya memulai kolaborasi Intibios, saya hubungi teman-teman saya di seluruh Indonesia dan Pak Widarto termasuk yang paling cepat merespons, akhirnya kita jalankan kolaborasi ini di Lampung,” kata Enggar dalam siaran persnya.
Acara pembukaan itu juga dihadiri Ketua Komisi IV DPR RI Sudin, Wali Kota Lampung Herman HN, dan sejumlah pejabat terkait kesehatan di kota Bandar Lampung. Herman menjelaskan, upaya Pemkot Bandar Lampung dalam mengatasi Covid-19 yang tidak mudah karena Lampung menjadi pelintasan dari Jawa ke Sumatera dan sebaliknya.
DOKUMENTASI INTIBIOS LAB
Para pengusaha dan dokter berkolaborasi mendirikan Intibios Lab, laboratorium yang fokus pada tes usap atau swab polymerase chain reaction (PCR), Senin (27/10/2020) di Yogyakarta.
Menurut Enggar, masalah pembangunan laboratorium relatif mudah. Yang sulit adalah pengadaan alat-alat, reagen, dan barang habis pakai lainnya karena barang-barang tersebut jadi rebutan di tingkat dunia. Enggar juga memaparkan, Intibios adalah pertemuan antara bisnis dan kemanusiaan. Laboratorium ini harus dikelola secara sehat dan berkelanjutan agar dapat berkontribusi dalam penanganan pandemi.
Enggar mengatakan, ”Sampai saat ini, laboratorium kami sudah beroperasi di Jakarta dan Lampung, sedang dalam proses pembukaan di Yogyakarta dan Cirebon. Kami juga sedang menyiapkan di Karawang, Bogor, Bandung, Surabaya dan kota-kota lain. Mungkin secara berita yang ramai di Jakarta, tetapi pandemi ini terjadi di seluruh Indonesia, sehingga kita merasa perlu hadir di berbagai tempat di Indonesia.”