Pesan Gus Mus Soal ”Merah-Putih” di Alun-alun Rembang Jadi Momen Saling Mengingatkan
Informasi tak adanya bendera Merah Putih di Alun-alun Rembang dibicarakan setelah video KH Ahmad Mustofa Bisri atau Gus Mus beredar. Para santri langsung tergerak, Pemkab Rembang juga langsung menindaklanjuti.
Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
·3 menit baca
Kompas/AGUS SUSANTO
Warga bersantai di pos kamling di sekitar Pondok Pesantren Kauman di Lasem, Rembang, Jawa Tengah, Rabu (23/5/2018). Ponpes yang berada di kawasan pecinan tersebut didirikan oleh Gus Zaim. Toleransi mengakar di Lasem sejak ratusan tahun lalu.
REMBANG, KOMPAS — Alun-alun Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, sempat mendapat sorotan karena tidak terpasang bendera Merah Putih pada Senin (17/8/2020) pagi atau saat HUT Ke-75 Republik Indonesia. Namun, sekitar pukul 08.30 bendera sudah dipasang. Kejadian itu menjadi momen untuk saling mengingatkan.
Informasi ketiadaan pengibaran bendera Merah Putih di Alun-alun Rembang dibicarakan setelah beredarnya video KH Ahmad Mustofa Bisri atau Gus Mus, yang merupakan pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin, Rembang, pada Senin pagi.
Dalam video itu, Gus Mus, yang memakai kacamata dan masker, berbicara sambil merekam ucapannya lewat video. ”Hari ini, tanggal 17 Agustus 2020. Hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Ada yang aneh menurut saya. Di Alun-alun Kota Rembang tak ada satu pun bendera Merah Putih dikibarkan,” katanya.
Pemimpin Pondok Pesantren Raudhatut Thalibin Leteh, Rembang, KH Ahmad Mustofa Bisri, membacakan puisi di Kampung Budaya Universitas Negeri Semarang (Unnes), Kota Semarang, Jawa Tengah, Rabu (16/10/2019) malam. Juga dilakukan peluncuran buku Ayat Dewa Pamungkas dari Timur yang berisi puisi-puisi karya KH Ahmad Mustofa Bisri, serta tiga penyair, yakni Beno Siang Pamungkas, Timur Sinar Suprabana, dan Agoes Dewa. Juga, dalam rangka mengenang Agoes Dewa yang meninggal Januari 2019.
Gus Mus kemudian melontarkan pertanyaan kepada Pemkab Rembang, mulai bupati hingga DPRD. ”Apa lupa, apa tidak punya bendera, apa karena lagi sibuk memikirkan pilkada? Terima kasih,” tutupnya.
Video itu salah satunya terunggah di grup komunikasi WA komunitas Obrolan Santri, Rembang. Salah satu koordinator Obrolan Santri yang juga keponakan Gus Mus, Ahmad Bisri Dzalieq, membenarkan bahwa yang ada di video tersebut Gus Mus.
Video tersebut awalnya dibagikan Gus Mus di grup WA keluarga. ”Terus, kami izin apa boleh di-share. Beliau ngendika (bilang)... boleh,” kata Dzalieq saat dihubungi dari Semarang.
Salah satu santri dari komunitas Obrolan Santri memasang bendera Merah Putih di tiang lampu Alun-alun Rembang, Senin (17/8/2020) pagi. Itu merupakan spontanitas para santri setelah Gus Mus mengingatkan lewat video. Namun, setelah itu datang juga Pemkab Rembang memasang bendera.
Setelah itu, para santri pun langsung bergegas menuju Alun-alun Rembang sambil membawa tali dan sejumlah bendera Merah Putih. ”Dari situ (setelah melihat video), kami merasa diingatkan dan kami langsung tergerak,” ujar Naf’an Duadi, salah satu anggota Obrolan Santri.
Naf’an menambahkan, apa yang ia dan anggota Obrolan Santri lainnya lakukan merupakan spontanitas. Menurut dia, kata-kata Gus Mus yang bergetar membuat para santri tergerak. Tak berselang lama, pihak Sekretariat Daerah Pemkab Rembang juga datang dan memasang bendera Merah Putih di alun-alun.
Warga mengikuti upacara penghormatan bendera di Kali Anyar, Kelurahan Gilingan, Banjarsari, Solo, Jawa Tengah, Senin (17/8/2020). Pembentangan bendera Merah Putih berukuran 12 x 8 Meter tersebut dilakukan oleh warga bersama anggota tim SAR. Selain untuk menggelorakan semangat kebangsaan, kegiatan tersebut juga untuk mengajak masyarakat meningkatkan kepedulian akan kebersihan lingkungan sungai.
Menurut dia, selama ini Gus Mus selalu mengajarkan untuk mengajak berbuat baik kepada yang lain serta bersabar. ”Jadi, tidak ada yang dipojokkan, tidak ada yang disalahkan. Kami (para santri) juga salah karena baru ingat. Baru lakukan sesuatu setelah diingatkan," ujarnya.
Secara terpisah, Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Daerah Rembang Arief Dwi Sulistya menuturkan, setelah video Gus Mus itu beredar, ada salah satu anggota DPRD yang menyampaikan ke pemkab. Hal itu langsung ditindaklanjuti dengan pemasangan bendera sekitar pukul 08.30.
Karena ini pandemi dan surat edaran (menyatakan) perayaan harus sederhana serta terbatas (pesertanya), konsentrasi kami di halaman kantor bupati, terutama di pendapa, museum RA Kartini.
Arief menuturkan, setiap tahun, peringatan HUT RI memang selalu dilakukan di alun-alun. ”Namun, karena ini pandemi dan surat edaran (menyatakan) perayaan harus sederhana serta terbatas (pesertanya), konsentrasi kami di halaman kantor bupati, terutama di pendapa, museum RA Kartini," katanya.
Ia menambahkan, pihaknya menerima masukan Gus Mus. ”Ini saling mengingatkan, bukan saling menyalahkan. Kalau di Rembang, hanya titik di alun-alun, bukan berarti di tempat lain tak dipasang bendera (juga). Rumah penduduk, perkantoran, instansi pemerintahan, BUMN, BUMD, hampir semua sudah terpasang,” ujar Arief.
KOMPAS/TATANG MULYANA SINAGA
Sejumlah kendaraan melintas di Jalan Raya pantura di Lasem, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, Rabu (15/5/2019). Jalan tersebut merupakan jalur mudik menuju Jawa Timur.