Normal baru diuji pada kegiatan pemerintah dan pusat ekonomi, sedangkan pada aktivitas warga di bidang lain menyusul. Pemerintah Provinsi Aceh sedang menyusun panduan normal baru.
Oleh
ZULKARNAINI
·2 menit baca
BANDA ACEH, KOMPAS — Pemerintah Provinsi Aceh bersiap menerapkan normal baru, khususnya untuk aktivitas perkantoran pemerintah dan pusat ekonomi. Normal baru diterapkan karena jumlah kasus Covid-19 di provinsi itu rendah sehingga tidak masuk dalam zona merah.
Sekretaris Daerah Aceh Taqwallah, Kamis (28/5/2020), mengatakan, dalam rapat persiapan yangdilakukan pada Rabu disepakati bahwa normal baru diuji pada kegiatan pemerintah dan pusat ekonomi. Sementara penerapan pada aktivitas warga di bidang lain menyusul. Pemprov Aceh sedang menyusun panduan normal baru.
”Beragam aktivitas masyarakat diharapkan dapat kembali berjalan normal dengan pola perilaku baru yang bersandar pada penerapan protokol kesehatan,” kata Taqwallah.
Aceh dianggap mampu menahan laju penyebaran virus korona. Hingga Kamis, jumlah pasien positif Covid-19 sebanyak 19 orang. Sebanyak 17 orang sembuh, 1 orang meninggal, dan 1 orang dalam perawatan. Jumlah kasus di Aceh 0,1 persen dari total kasus nasional.
Meski jumlah kasus di Aceh rendah, Taqwallah mengingatkan warga untuk tetap patuh pada protokol kesehatan, seperti memakai masker, cuci tangan, dan jaga jarak fisik. Kepatuhan warga terhadap aturan menjadi kunci keberhasilan mencegah penyebaran virus.
Diperketat
”Jadi, normal baru protokol kesehatan makin diperketat. Yang sakit tidak boleh masuk kerja, tidak hadir ke mesjid, tidak berbelanja ke pasar, dan tidak berada di tempat keramaian,” kata Taqwallah.
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Aceh Safrizal Rahman mengatakan, sebenarnya tanpa penerapan normal baru, warga Aceh telah beraktivitas seperti keadaan normal. Saat daerah lain menerapkan pembatasan sosial berskala besar, warga Aceh masih memadati warung kopi dan pasar.
”Beragam aktivitas masyarakat diharapkan dapat kembali berjalan normal dengan pola perilaku baru yang bersandar pada penerapan protokol kesehatan,” kata Taqwallah.
Safrizal khawatir kelengahan warga akan membuka peluang penyebaran virus korona gelombang kedua yang lebih dahsyat. Menyambut normal baru, Safrizal mengingatkan pemerintah dan warga agar tidak lengah karena virus korona masih menjadi pandemi dan berada di sekitar kita. ”Kita (Aceh) masih beruntung tidak terjadi transmisi lokal,” katanya.
Sebelumnya, Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengatakan, tujuh provinsi siap menerapkan normal baru, yakni Aceh, Riau, Kalimantan Utara, Maluku, Jambi, DKI Jakarta, dan Jawa Barat. Selain provinsi, terdapat 25 kabupaten/kota yang menerapkan normal baru.