Meski Sehat, Penumpang Kapal Pesiar Viking Sun Dilarang Turun
Hasil pemeriksaan sekitar 1.100 penumpang dan kru kapal pesiar berbendera Norwegia, Viking Sun, oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Semarang menunjukkan tidak ada yang demam, batuk, pilek, atau gejala Covid-19.
Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
·3 menit baca
SEMARANG, KOMPAS — Hasil pemeriksaan sekitar 1.100 penumpang dan kru kapal pesiar berbendera Norwegia ”Viking Sun” oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Semarang menunjukkan tidak ada yang demam, batuk, pilek atau gejala yang mengarah terinfeksi virus korona baru, Covid-19. Namun, demi ketenangan masyarakat, seluruh penumpang dan kru dilarang turun dari kapal.
Kapal Viking Sun dijadwalkan bersandar di Pelabuhan Tanjung Emas, Kota Semarang, Jawa Tengah, Kamis (5/3/2020) pukul 07.00. Namun, lantaran telah berkembang kabar adanya pasien dalam pemantauan di kapal itu, juga keluarnya surat penolakan dari Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, pemeriksaan dilakukan lebih dulu. Kapal berjarak sekitar 1,5 mil dari dermaga.
Kendati melalui prosedur pemeriksaan, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi menerbitkan surat yang berisi keputusan untuk tidak mengizinkan penumpang dan kru Viking Sun turun dari kapal. Keputusan itu diambil setelah dilakukan rapat bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Kota Semarang.
Hendrar menuturkan, secara umum hasil pemeriksaan berjalan baik atau tidak ada penumpang berkriteria suspect korona. ”Namun, histori perjalanan kapal ini pernah ke Australia, yang juga sudah terjangkit virus korona. Kami lalu menolak demi kenyamanan Kota Semarang dan agar warga Semarang terlindungi,” ujar Hendrar.
Baca juga : Virus Korona Pukul Pariwisata Indonesia
Ia menambahkan, meski pemeriksaan sudah dilakukan, pro dan kontra terhadap perjalanan kapal Viking Sun yang akan masuk Semarang sangat tinggi. Di satu sisi ada yang mendukung, terutama terkait pariwisata, sedangkan di sisi lain ada penolakan karena merujuk histori perjalanan kapal tersebut.
Kendati demikian, kapal akhirnya diperbolehkan bersandar hanya untuk pengisian logistik. ”Untuk sekadar memasukkan logistik tidak apa-apa. Saya juga sudah berkomunikasi dengan Forkopimda dan tidak ada masalah, tetapi tetap harus diperhatikan, tidak ada satu penumpang pun yang boleh turun,” kata Hendrar.
Keputusan itu diambil setelah dilakukan rapat bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Kota Semarang.
Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Semarang, dokter Ariyanti, menjelaskan, pemeriksaan dilakukan kepada seluruh penumpang dan kru Viking Sun selama sekitar 2,5 jam, dimulai pukul 09.00. Sebanyak 15 personel KKP Semarang naik kapal dan memeriksa seluruh penumpang dan kru.
”Hasilnya aman. Tidak ada satu pun yang sakit demam, batuk, pilek, dan tidak ada yang suhu tubuhnya mencapai 38 derajat celsius. Tidak ada yang menunjukkan gejala-gejala penyakit Covid-19 atau gejala-gejala influenza. Hasilnya sudah saya laporkan ke Menteri Kesehatan, Gubernur Jateng, dan Wali Kota Semarang,” kata Ariyanti.
Ariyanti menuturkan, dirinya telah berkomunikasi dengan Wali Kota Semarang terkait hasil pemeriksaan itu. Menurut dia, wali kota meyakini bahwa kapal itu aman. Namun, keputusan pelarangan penumpang turun karena menampung aspirasi masyarakat dan agar menenangkan. Itu menjadi otoritas kepala daerah.
Adapun Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas I Semarang General Manager PT Pelindo III Pelabuhan Tanjung Emas Semarang dan Kepala Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata Jateng menolak berkomentar. Mereka, yang melakukan pertemuan di Tanjung Emas, Kamis siang, menyerahkan sepenuhnya kepada Wali Kota Semarang.
Batal kunjungan
Sejak Kamis pagi, 29 bus yang hendak mengantar para penumpang Viking Sun terparkir di parkiran Pelabuhan Tanjung Emas. Mereka sebelumnya dijadwalkan mengunjungi sejumlah obyek wisata di Kota Semarang seperti Kawasan Kota Lama, Lawang Sewu, dan Sam Poo Kong. Juga, ada opsi ke Candi Borobudur.
”Kami mengikuti semua yang jadi ketentuan pemerintah. Dari informasi hasil pemeriksaan yang kami terima, sebenarnya clear, tidak ada masalah. Namun, kami tetap menghormati pemda yang memberikan penolakan melalui surat resmi. Mau tidak mau harus kami terima,” kata Kepala Cabang Destination Asia untuk Yogyakarta, Nyoman Sudirman, yang menjadi operator perjalanan di Semarang.
Nyoman menuturkan, terdapat 738 penumpang dan 438 kru kapal Viking Sun. Penumpang mayoritas merupakan warga asal Eropa dan Amerika Serikat. Setelah dari Darwin, Australia, kapal menuju Labuan Bajo, baru kemudian Semarang. Setelah dari Semarang, kapal dijadwalkan menuju Surabaya dan terakhir ke Bali.
Dari pantauan, Viking Sun bersandar untuk pengisian logistik sekitar pukul 17.00. Para petugas tampak memasukkan sejumlah barang yang berasal dari beberapa truk.