Sumber Tertutup Longsor, Pasokan Air Bersih di Sentani Terhenti
Pasokan air bersih dari Perusahaan Daerah Air Minum Jayapura ke sebanyak 3.723 pelanggan di Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, terputus sejak Selasa (18/6/2019). Kondisi ini disebabkan lokasi sumber air tertutup longsoran pegunungan Cagar Alam Cycloop.
Oleh
FABIO COSTA
·2 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Pasokan air bersih dari Perusahaan Daerah Air Minum Jayapura ke 3.723 pelanggan di Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, terputus sejak Selasa (18/6/2019). Kondisi ini disebabkan lokasi sumber air tertutup longsoran pegunungan Cagar Alam Cycloop.
Hal ini disampaikan Direktur Perusahaan Daerah Air Minum Jayapura Entis Sutisna, Kamis (20/6/2019) di Kota Jayapura, Papua. Dia mengatakan, pihaknya telah membangun intake air darurat di daerah Pos Tujuh, Sentani, yang menjadi sumber air PDAM Jayapura pada Mei lalu dengan kapasitas 28 liter per detik. Namun, intake tersebut tak dapat berfungsi sejak Selasa karena tertutup longsoran tanah.
Sebelumnya, instalasi air milik PDAM Jayapura dengan kapasitas 150 liter per detik di Pos Tujuh rusak total pascabencana banjir bandang yang melanda Kabupaten Jayapura 16 Maret. ”Kondisi ini menyebabkan 3.723 pelanggan tak bisa menikmati layanan air bersih PDAM Jayapura sejak tiga hari terakhir,” ungkap Entis.
Ia berharap Pemda Kabupaten Jayapura beserta instansi terkait dapat mengupayakan rehabilitasi Cagar Alam Cycloop dan kawasan penyangga dengan penanaman pohon. Tujuannya untuk mencegah longsor yang telah mengganggu pasokan air bersih di Kabupaten Jayapura.
”Saat ini kami menyediakan dua mobil tangki air untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari warga di Sentani,” katanya.
Sementara itu, Bupati Jayapura Matius Awoitauw mengatakan, pihaknya telah mendapatkan laporan dari pihak PDAM Jayapura terkait terhentinya pasokan air bersih bagi masyarakat di Sentani. ”Kami bersama Balai Besar Konservasi dan Sumber Daya Alam Papua, Basarnas TNI, Polri, dan masyarakat adat akan mengupayakan rehabilitasi Cycloop dalam waktu dekat,” katanya.
Menurut Matius, Pemkab Jayapura bersama Balai Besar Konservasi dan Sumber Daya Alam Papua, Basarnas TNI, Polri, serta perwakilan masyarakat adat telah menggelar survei di Cagar Alam Cycloop dan kawasan penyangga pada 27-29 Mei 2019. Kegiatan survei beserta patroli Cagar Alam Cycloop dan penyangga dipusatkan empat kawasan, yakni Sentani, Moy, Tepera Yewena Yosu, dan Ravenirara.
Hasil survei, di kawasan Tepera Yewena Yosu dan Ravenirara ditemukan 11 titik longsor. Sementara di kawasan Moy ditemukan perladangan di 19 lokasi perkebunan seluas 200 meter hingga 2 hektar, 2 titik longsor, dan 2 lokasi pemukiman.
Hasil temuan di kawasan Sentani, terdapat longsoran di 14 lokasi perkebunan seluas 500 meter persegi hingga 2 hektar serta satu kawasan permukiman seluas 1 hektar.