Ditunda, Rencana Pembelajaran Tatap Muka di Jakarta Mulai 9 Juni
Pembelajaran tatap muka ditunda karena berbarengan dengan PPDB dan belum selesainya proses seleksi pelatihan guru mengajar selama PTM.
Oleh
ERIKA KURNIA
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Dinas Pendidikan DKI Jakarta menunda uji coba pembelajaran tatap muka yang awalnya direncanakan Senin, 7 Juni 2021. Penundaan dilakukan karena bersamaan dengan waktu pelaksanaan penerimaan peserta didik baru atau PPDB dan belum selesainya seleksi hasil pelatihan guru di 300 sekolah yang disiapkan.
”Jadi, pelaksanaan uji coba pembelajaran tetap muka akan dimulai tanggal 9 Juni,” kata Taga Radja Gah dari bagian Humas Dinas Pendidikan DKI Jakarta, di Jakarta, Jumat (4/6/2021).
Penundaan ini menimbang masukan dari berbagai pihak, salah satunya lembaga distribusi pelatihan Sekolah.mu yang masih kesulitan menyeleksi hasil pelatihan ratusan guru dari sekolah-sekolah yang disiapkan untuk menyelenggarakan pembelajaran tatap muka.
Pelatihan, yang dilakukan pada 24 Mei sampai 4 Juni, diikuti 5-6 guru dari 300 sekolah. Sekolah-sekolah tersebut terdiri dari berbagai jenjang mulai dari SD, SMP, SMA, SMK, MI, MTS, MA, hingga lembaga kursus dan pelatihan (LKP), baik negeri maupun swasta.
Selain itu, pembelajaran tetap muka juga ditunda karena pada 7-9 Juni ribuan sekolah di Jakarta menyelenggarakan PPDB secara daring, mulai pukul 08.00 hingga 12.00. Pada hari yang sama, verifikasi dokumen dan proses seleksi juga dilakukan.
Uji coba pembelajaran tetap muka tahap kedua ini akan dilakukan 14 hari. Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta juga telah menyelenggarakan kegiatan serupa secara terbatas pada 7-29 April 2021 di 85 sekolah dari berbagai jenjang pendidikan.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria, sebelumnya menyebutkan, penyelenggaraan pembelajaran terbuka tahap pertama berjalan lancar. Saat itu, uji coba dilakukan dengan mengombinasikan pembelajaran daring selama 3-4 jam per hari.
”Kita berharap uji coba tahap kedua akan lebih baik daripada uji coba tahap pertama dan memberikan ruang lebih, baik bagi siswa maupun guru tenaga pendidikan untuk berinteraksi dan memberikan pembelajaran yang lebih baik,” katanya.
Ahmad Riza juga menegaskan, dalam pelaksanaan uji coba tahap kedua nanti, sekolah-sekolah tetap harus memastikan juga terlaksananya protokol kesehatan. Mulai dari rumah semua harus menggunakan masker, cuci tangan, jaga jarak di perjalanan, halte, stasiun, kereta, bus, angkot, dan di mana pun.
Di sekolah, Satgas Covid-19 sekolah harus betul-betul memastikan kapasitas dibatasi, jaraknya dijaga, dan prasarana sarana sekolah dibersihkan dengan disinfektan.
Taga juga menambahkan, status penyebaran Covid-19 di lingkungan sekitar sekolah juga tetap jadi pertimbangan pelaksanakan pembelajaran tatap muka, selain berdasarkan hasil seleksi pelatihan. ”Kesehatan dan keamanan anak-anak peserta didik tetap yang utama,” pungkasnya.