logo Kompas.id
InternasionalKorea Selatan Selidiki...
Iklan

Korea Selatan Selidiki Telegram atas Dugaan Pornografi Anak dan ”Deepfake”

Telegram menolak bekerja sama dengan kepolisian Korsel.

Oleh
LARASWATI ARIADNE ANWAR
· 3 menit baca
Deretan video porno anak-anak yang dijual di Telegram, Selasa (27/2/2024). Penjual memanfaatkan sosial media X, dulu Twitter, dan Telegram untuk berkomunikasi dan transaksinya melalui dompet digital atau bank.
KOMPAS/FRANSISKUS WISNU WARDHANA DANY

Deretan video porno anak-anak yang dijual di Telegram, Selasa (27/2/2024). Penjual memanfaatkan sosial media X, dulu Twitter, dan Telegram untuk berkomunikasi dan transaksinya melalui dompet digital atau bank.

SEOUL, SENIN — Korea Selatan menyusul Perancis meluncurkan penyelidikan atas pelantar media sosial Telegram. Perusahaan milik Pavel Durov itu dituduh menyebarluaskan konten pornografi anak meskipun hasil dari kecerdasan buatan. Di dalam konten itu, wajah siswa-siswa di Korsel diedit ke tubuh digital seolah berada di dalam foto ataupun video porno.

Kantor berita Korsel, Yonhap, edisi Senin (2/9/2024) melaporkan bahwa aparat penegak hukum menyelidiki sekelompok mahasiswa. Mereka memiliki kanal terenkripsi di Telegram yang isinya menyebarkan konten pornografi yang diolah dengan menggunakan foto-foto mahasiswi. Ketika ditelisik lebih lanjut, di kanal itu juga ada konten dengan subyek anak-anak dan remaja.

Editor:
MUHAMMAD SAMSUL HADI
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000